Turun 2.817, Kasus Aktif Covid-19 Hari Ini di Jakarta 19.652
Selasa, 15 Maret 2022 - 07:15 WIB
Pemprov DKI menyebut kasus Covid-19 di wilayah Ibu Kota terus menurun dan menyisakan 19.652 kasus. Foto/Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan. Namun, beberapa hari terakhir terjadi tren penurunan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data Senin (14/3/2022), pihaknya mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 2.817 kasus.
”Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 19.652 (orang yang masih dirawat/isolasi). Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta,” kata Dwi, Selasa (15/3/2022).
Berdasarkan data Dinkes DKI, dilakukan tes PCR sebanyak 18.677 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.622 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.307 positif dan 15.315 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 21.595 orang dites, dengan hasil 887 positif dan 20.714 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
”Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.184.667 dengan tingkat kesembuhan 97,2% dan total 14.988 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%,”jelasnya.
Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. Positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 163.948 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 950.167 per sejuta penduduk.
”Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,5%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%,” tuturnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data Senin (14/3/2022), pihaknya mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 2.817 kasus.
”Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 19.652 (orang yang masih dirawat/isolasi). Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta,” kata Dwi, Selasa (15/3/2022).
Berdasarkan data Dinkes DKI, dilakukan tes PCR sebanyak 18.677 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.622 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.307 positif dan 15.315 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 21.595 orang dites, dengan hasil 887 positif dan 20.714 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
”Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.184.667 dengan tingkat kesembuhan 97,2% dan total 14.988 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%,”jelasnya.
Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. Positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 163.948 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 950.167 per sejuta penduduk.
”Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,5%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%,” tuturnya.
(ams)
tulis komentar anda