Pedagang Daging Sapi Mogok, Rumah Makan Padang Stop Hidangan Rendang
Minggu, 27 Februari 2022 - 13:44 WIB
JAKARTA - Rencana mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek dan Banten membuat pengusaha Rumah Makan Padang kebingungan. Pasalnya, salah satu hidangan favorit di rumah makan ini adalah rendang harus hilang dari daftar menu.
Mukhlis Bisma (54) pemilik rumah makan Padang di Jatinegara, Jakarta Timur, mengatakan, jika pedagang daging sapi mogok jualan maka secara langsung berdampak pada usahanya.
"Bingung ya kalau jadi mogok jualan, karena kan khas Rumah Makan Padang itu ada di hidangan rendang. Kalau enggak ada rendang apa kata orang," ujarnya di Jakarta Timur, Minggu (27/2/2022).
Menurut dia, pengusaha rumah makan lainnya pun akan ikut terdampak mana kala pedagang daging sapi mogok jualan selama lima hari terhitung sejak Senin 28 Februari hingga Jumat 4 Maret 2022.
"Mungkin kalau lima hari ini sangat menyulitkan. Tapi saya rasa bukan saya saja, semua pengusaha rumah makan lainnya juga merasakan. Apalagi yang sangat membutuhkan daging sapi," kata Mukhlis.
Mukhlis menuturkan, kenaikan harga daging sapi sepakan terkahir memang mengalami kenaikan drastis sebesar Rp140 kilogram. Kenaikan tersebut pun berdampak pada daya beli masyarakat.
"Mungkin karena dagangan mereka juga tidak laku, karena daya beli berkurang. Mereka melakukan mogok jualan, tapi keputusan itu sangat mengganggu," tuturnya.
Lihat Juga: Biaya Transportasi Jadi Kendala Berwisata, Ini Tanggapan Sandiaga Uno soal Rencana Tarif KRL Pakai NIK
Mukhlis Bisma (54) pemilik rumah makan Padang di Jatinegara, Jakarta Timur, mengatakan, jika pedagang daging sapi mogok jualan maka secara langsung berdampak pada usahanya.
"Bingung ya kalau jadi mogok jualan, karena kan khas Rumah Makan Padang itu ada di hidangan rendang. Kalau enggak ada rendang apa kata orang," ujarnya di Jakarta Timur, Minggu (27/2/2022).
Menurut dia, pengusaha rumah makan lainnya pun akan ikut terdampak mana kala pedagang daging sapi mogok jualan selama lima hari terhitung sejak Senin 28 Februari hingga Jumat 4 Maret 2022.
"Mungkin kalau lima hari ini sangat menyulitkan. Tapi saya rasa bukan saya saja, semua pengusaha rumah makan lainnya juga merasakan. Apalagi yang sangat membutuhkan daging sapi," kata Mukhlis.
Mukhlis menuturkan, kenaikan harga daging sapi sepakan terkahir memang mengalami kenaikan drastis sebesar Rp140 kilogram. Kenaikan tersebut pun berdampak pada daya beli masyarakat.
"Mungkin karena dagangan mereka juga tidak laku, karena daya beli berkurang. Mereka melakukan mogok jualan, tapi keputusan itu sangat mengganggu," tuturnya.
Baca Juga
Lihat Juga: Biaya Transportasi Jadi Kendala Berwisata, Ini Tanggapan Sandiaga Uno soal Rencana Tarif KRL Pakai NIK
(mhd)
tulis komentar anda