Gagal Menyalip, Angkot Tabrak Pegawai BKN hingga Tewas di Cakung
Kamis, 24 Februari 2022 - 18:48 WIB
Seorang pegawai BKN tewas tertabrak angkot di Cakung, Jakarta Timur. Foto/Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Kecelakaan lalu lintas melibatkan angkot dengan sepeda motor terjadi di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur, Kamis (24/2/2022). Akibat insiden tersebut, pengendara motor tewas di lokasi kejadian.
Kepala Satuan Lalu Lintas Satlantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Kecelakaan bermula saat angkot menyalip kendaraan di depannya.
”Angkot itu kan dari arah barat ke timur. Jadi dari Semper ke Cakung,” katanya, Kamis (24/2/2022).
Namun saat angkot tersebut menyalip, datang pengendara sepeda motor dan terjadilah kecelakaan fatal yang mengakibatkan pengendara motor meninggal dunia.
”Adu banteng antara angkot dan motor. Korban pakai (helm), mau kerja ke BKN (Badan Kepegawaian Negara),” ungkapnya.
Akibat kencangnya benturan, pengendara motor berinsial S mengalami luka serius dibagian kepala. Sementara sopir angkot tengah menjalani pemeriksaan.
”Kami lagi fokus dulu sama korban. Kami harus panggil keluarganya dulu. Kami urus asuransi, santunannya dan sebagainya. Nanti sopir dimintai keterangan, termasuk saksi-saksi,” tuturnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Satlantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Kecelakaan bermula saat angkot menyalip kendaraan di depannya.
”Angkot itu kan dari arah barat ke timur. Jadi dari Semper ke Cakung,” katanya, Kamis (24/2/2022).
Namun saat angkot tersebut menyalip, datang pengendara sepeda motor dan terjadilah kecelakaan fatal yang mengakibatkan pengendara motor meninggal dunia.
”Adu banteng antara angkot dan motor. Korban pakai (helm), mau kerja ke BKN (Badan Kepegawaian Negara),” ungkapnya.
Baca Juga
Akibat kencangnya benturan, pengendara motor berinsial S mengalami luka serius dibagian kepala. Sementara sopir angkot tengah menjalani pemeriksaan.
”Kami lagi fokus dulu sama korban. Kami harus panggil keluarganya dulu. Kami urus asuransi, santunannya dan sebagainya. Nanti sopir dimintai keterangan, termasuk saksi-saksi,” tuturnya.
(ams)
tulis komentar anda