Warga Pesimistis Pengerukan Kali Mampang Bisa Atasi Banjir
Minggu, 20 Februari 2022 - 03:09 WIB
Salah seorang warga, Charidho (57) mengaku pesimistis pengerukan Kali Mampang bisa menanggulangi banjir di kawasan tersebut. Foto/MPI/Muhammad Farhan
JAKARTA - Warga bantaran pesimistis pengerukan Kali Mampang bisa menanggulangi banjir di kawasan tersebut. Pengerukan dilakukan di Kali Mampang wilayah Pondok Jaya 10, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Salah seorang warga, Charidho (57) mengungkapkan wilayah tempat tinggalnya merupakan dataran rendah sehingga menjadi tempat berkumpulnya air ketika hujan. "Kalau menurut saya pesimis untuk menanggulangi banjir. Mungkin kalau untuk perawatan, baiklah oke biar lebih bagus. Tapi kalau untuk penanggulangan banjir, menurut saya, pengerukan ini tidak mengatasi masalah. Karena di sini dataran rendah, karena dari mana-mana air turun ke kali sini," katanya kepada MNC Portal, Sabtu (19/2/2022).
Dia mengatakan, Kali Mampang menjadi langganan banjir sejak lama. Meski sudah dilakukan normalisasi sejak zaman gubernur terdahulu, dia mengaku air bah masih menyerang ketika hujan.
"Menurut saya dari zaman dulu kayaknya sulit sih. Karena sejak tahun 70-an dan 80-an itu setiap hujan gede pasti banjir. Lagipula kali ini dulu lebih kecil lagi," katanya sembari menunjuk kali tersebut.
Pengerukan di sekitar rumahnya baru berlangsung selama dua hari. "Sebelumnya sudah ada pengerjaan pengerukan sekitar dua bulan lalu. Sekarang hari ini baru dimulai lagi di bagian sini," kata Charidho.
Charidho menjelaskan pengerjaan pengerukan dimulai setiap pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB. Setiap harinya pengerukan dihentikan saat pukul 16.00 WIB atau ketika hujan lebat.
"Ya pengerukannya seperti standar hari kerja antara jam 08.00 WIB - 09.00 WIB. Selesai sekitar jam 15.30 WIB," ujarnya.
Salah seorang warga, Charidho (57) mengungkapkan wilayah tempat tinggalnya merupakan dataran rendah sehingga menjadi tempat berkumpulnya air ketika hujan. "Kalau menurut saya pesimis untuk menanggulangi banjir. Mungkin kalau untuk perawatan, baiklah oke biar lebih bagus. Tapi kalau untuk penanggulangan banjir, menurut saya, pengerukan ini tidak mengatasi masalah. Karena di sini dataran rendah, karena dari mana-mana air turun ke kali sini," katanya kepada MNC Portal, Sabtu (19/2/2022).
Dia mengatakan, Kali Mampang menjadi langganan banjir sejak lama. Meski sudah dilakukan normalisasi sejak zaman gubernur terdahulu, dia mengaku air bah masih menyerang ketika hujan.
"Menurut saya dari zaman dulu kayaknya sulit sih. Karena sejak tahun 70-an dan 80-an itu setiap hujan gede pasti banjir. Lagipula kali ini dulu lebih kecil lagi," katanya sembari menunjuk kali tersebut.
Pengerukan di sekitar rumahnya baru berlangsung selama dua hari. "Sebelumnya sudah ada pengerjaan pengerukan sekitar dua bulan lalu. Sekarang hari ini baru dimulai lagi di bagian sini," kata Charidho.
Charidho menjelaskan pengerjaan pengerukan dimulai setiap pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB. Setiap harinya pengerukan dihentikan saat pukul 16.00 WIB atau ketika hujan lebat.
"Ya pengerukannya seperti standar hari kerja antara jam 08.00 WIB - 09.00 WIB. Selesai sekitar jam 15.30 WIB," ujarnya.
(rca)
tulis komentar anda