Ketua Golkar Bekasi: Bang Pepen Tidak Kena OTT KPK, Itu Pengembangan
Sabtu, 08 Januari 2022 - 19:33 WIB
BEKASI - Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari menegaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi . Ade menyatakan sang ayah tidak pernah tertangkap sedang melakukan transaksi dugaan korupsi.
Pernyataan Ade ini tersebar melalui video yang diunggah akun Instagram @infobekasi.coo. Dalam video tersebut terlihat Ade berpakaian nuansa kuning-hitam sedang berdiri pada suatu mimbar melakukan pidatonya.
"Logikanya, OTT itu, saya ada transaksi, saya serahkan terus kegep. Benar enggak? Ini Tidak ada," kata Ade Puspita dalam bunyi video tersebut, Sabtu (08/01/2022).
Ade menegaskan, uang yang dihadirkan KPK saat konferensi pers di Gedung KPK pada Kamis (06/01/2022) silam tidak dibawa KPK dari pendopo Wali Kota Bekasi. Menurutnya, kepemilikan uang tersebut berasal dari pihak ketiga dan dari hasil pengembangan.
"Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di luaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," tegas dia. Ade menuturkan, penangkapan Rahmat Effendi juga disaksikan oleh banyak orang, termasuk staf yang sedang berada di rumah. Ade meyakinkan penjemputan Rahmat Effendi tidak membawa barang bukti uang.
"KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," ujar Ade.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini menduga penangkapan Bang Pepen merupakan incaran dari pihak-pihak tertentu terhadap Partai Golkar. Menurutnya, penangkapan ini untuk membunuh karakter dari sosok Wali Kota Bekasi.
"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini," ungkapnya.
"Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah warna lain." sambung dia. Dikonfirmasi terpisah, Ade mengatakan pesan tersebut disampaikannya kepada para garder berlogo pohon beringin agar tidak terusik dengan gerakan-gerakan destruktif.
"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," kata Ade kepada awak media.
Pernyataan Ade ini tersebar melalui video yang diunggah akun Instagram @infobekasi.coo. Dalam video tersebut terlihat Ade berpakaian nuansa kuning-hitam sedang berdiri pada suatu mimbar melakukan pidatonya.
"Logikanya, OTT itu, saya ada transaksi, saya serahkan terus kegep. Benar enggak? Ini Tidak ada," kata Ade Puspita dalam bunyi video tersebut, Sabtu (08/01/2022).
Ade menegaskan, uang yang dihadirkan KPK saat konferensi pers di Gedung KPK pada Kamis (06/01/2022) silam tidak dibawa KPK dari pendopo Wali Kota Bekasi. Menurutnya, kepemilikan uang tersebut berasal dari pihak ketiga dan dari hasil pengembangan.
"Uang yang ada di KPK itu uang yang ada di luaran dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT," tegas dia. Ade menuturkan, penangkapan Rahmat Effendi juga disaksikan oleh banyak orang, termasuk staf yang sedang berada di rumah. Ade meyakinkan penjemputan Rahmat Effendi tidak membawa barang bukti uang.
"KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," ujar Ade.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini menduga penangkapan Bang Pepen merupakan incaran dari pihak-pihak tertentu terhadap Partai Golkar. Menurutnya, penangkapan ini untuk membunuh karakter dari sosok Wali Kota Bekasi.
"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar, kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini," ungkapnya.
"Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah warna lain." sambung dia. Dikonfirmasi terpisah, Ade mengatakan pesan tersebut disampaikannya kepada para garder berlogo pohon beringin agar tidak terusik dengan gerakan-gerakan destruktif.
"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," kata Ade kepada awak media.
(hab)
tulis komentar anda