Ahmed Zaki Iskandar Nilai Sumur Resapan di Jakarta Efektif Mengurangi Banjir
Kamis, 23 Desember 2021 - 22:08 WIB
JAKARTA - Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar menilai program sumur resapan yang digalakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terbukti efektif mengurangi banjir dan genangan di Jakarta. Salah satu program pengendalian banjir di Jakarta itu telah mendapat persetujuan dan dukungan DPRD DKI dan masyarakat Jakarta.
"Apakah program sumur resapan di dukung DPRD? Dukung. Apakah didukung masyarakatnya? Dengan kemampuan Pak Gubernur kita menjelaskan ke masyarakat, masyarakat percaya. Apa yang terjadi, benarkah airnya terserap? Sebagian besar memang air terserap ke tanah," ungkap Zaki saat menyampaikan pidato di hadapan peserta pendidikan politik bertajuk "Political Leadership Program 2021" yang diselenggarakan DPD Partai Golkar, Kamis (23/12/2021).
Zaki tak menampik ada sebagian kecil sumur resapan yang boleh jadi bermasalah. Misalnya karena kontraktor proyek pembangunan sumur resapan itu nakal atau perencanaan pembangunan yang tidak matang.
Tetapi, lanjut dia, prosentasenya sangat kecil. Artinya, sumur resapan yang dibangun mayoritas bermanfaat. "Katakanlah margin erornya 5% dari 21.000 sumur resapan yang dibangun Pemprov DKI untuk meminimalisir banjir Jakarta," katanya. Baca: Dinas SDA DKI Tegur Kontraktor Pembuat Sumur Resapan Bermasalah di Lebak Bulus
Zaki menyindir sebagian politisi yang mempersoalkan pembangunan sumur resapan itu. Isu sumur resapan lalu dijadikan isu politik yang disorot terus menerus akhir-akhir ini. Padahal, sumur resapan telah banyak membantu mengurangi banjir dan genangan di Jakarta.
"Itulah yang jadi masalah sekarang yang oleh teman-teman parpol yang lain, yang katanya anak-anak muda, selalu jadi sorotan seolah-olah sumur resapan ini tidak berhasil, tidak berdaya guna bahkan menghamburkan anggaran oleh Pemprov DKI," ujarnya.
Menurut Zaki, isu sumur resapan itu menjadi fakta politik akhir-akhir ini di Jakarta. Isu itu juga membelah aktor-aktor politik berada pada dua kubu berbeda. Yakni kubu yang mendukung dan menolak pembangunan sumur resapan.
"Yang mendukung akan menyatakan bahwa program itu bermanfaat. Sementara yang tidak mendukung menyatakan sebaliknya. Gara-gara sumur resapan itulah jadi momentum bagi para politisi, baik itu pendukung para oposisi memakai program itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa program pembangunan dengan tujuan mensejahterakan masyarakat. Inilah fakta politik kita," ucapnya.
Lihat Juga: Anies: Kesabaran, Ketabahan, dan Ketangguhan adalah Bagian Pelajaran yang Kami Dapat dari Guru
"Apakah program sumur resapan di dukung DPRD? Dukung. Apakah didukung masyarakatnya? Dengan kemampuan Pak Gubernur kita menjelaskan ke masyarakat, masyarakat percaya. Apa yang terjadi, benarkah airnya terserap? Sebagian besar memang air terserap ke tanah," ungkap Zaki saat menyampaikan pidato di hadapan peserta pendidikan politik bertajuk "Political Leadership Program 2021" yang diselenggarakan DPD Partai Golkar, Kamis (23/12/2021).
Zaki tak menampik ada sebagian kecil sumur resapan yang boleh jadi bermasalah. Misalnya karena kontraktor proyek pembangunan sumur resapan itu nakal atau perencanaan pembangunan yang tidak matang.
Tetapi, lanjut dia, prosentasenya sangat kecil. Artinya, sumur resapan yang dibangun mayoritas bermanfaat. "Katakanlah margin erornya 5% dari 21.000 sumur resapan yang dibangun Pemprov DKI untuk meminimalisir banjir Jakarta," katanya. Baca: Dinas SDA DKI Tegur Kontraktor Pembuat Sumur Resapan Bermasalah di Lebak Bulus
Zaki menyindir sebagian politisi yang mempersoalkan pembangunan sumur resapan itu. Isu sumur resapan lalu dijadikan isu politik yang disorot terus menerus akhir-akhir ini. Padahal, sumur resapan telah banyak membantu mengurangi banjir dan genangan di Jakarta.
"Itulah yang jadi masalah sekarang yang oleh teman-teman parpol yang lain, yang katanya anak-anak muda, selalu jadi sorotan seolah-olah sumur resapan ini tidak berhasil, tidak berdaya guna bahkan menghamburkan anggaran oleh Pemprov DKI," ujarnya.
Menurut Zaki, isu sumur resapan itu menjadi fakta politik akhir-akhir ini di Jakarta. Isu itu juga membelah aktor-aktor politik berada pada dua kubu berbeda. Yakni kubu yang mendukung dan menolak pembangunan sumur resapan.
"Yang mendukung akan menyatakan bahwa program itu bermanfaat. Sementara yang tidak mendukung menyatakan sebaliknya. Gara-gara sumur resapan itulah jadi momentum bagi para politisi, baik itu pendukung para oposisi memakai program itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa program pembangunan dengan tujuan mensejahterakan masyarakat. Inilah fakta politik kita," ucapnya.
Lihat Juga: Anies: Kesabaran, Ketabahan, dan Ketangguhan adalah Bagian Pelajaran yang Kami Dapat dari Guru
(hab)
tulis komentar anda