Banjir Rob Tinggi di Jakarta Utara Diprediksi Terjadi Kamis dan Sabtu
Rabu, 08 Desember 2021 - 07:51 WIB
JAKARTA - Banjir rob tinggi di wilayah Jakarta Utara diprediksi akan terjadi pada Kamis (9/12/2021) dan Sabtu (11/12/2021). Untuk itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengimbau agar penyiagaan alat dan pasukan, serta pengawasan, terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Setelah hari Minggu kemarin rob sempat tinggi, kita masih akan menghadapi dua waktu tinggi, yakni pada Kamis dan Sabtu. Dari UKPD terkait, seperti BPBD, SDA dan Damkar untuk selalu melakukan pengawasan. Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," ujar Ali Maulana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/12/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kenaikan muka air laut/rob tertinggi di pesisir Jakarta Utara terjadi pada Desember 2021. Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Utara terus memastikan penanganan rob berjalan dengan optimal.
Ali mengatakan, antisipasi datangnya musim hujan sudah dilakukan oleh semua pihak. "Saat ini kita melakukan konsolidasi. Karena upaya-upaya sudah dilakukan, kita perlu melakukan pengecekan dan koordinasi," katanya.
Ali berharap ke depannya tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. "Yang terpenting masyarakat terfasilitasi. Meskipun tidak ada pengungsian, segala macam bantuan kolaborasi diupayakan langsung diberikan kepada masyarakat," ucapnya.
Ali memastikan pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob telah difungsikan maksimal. Sudin Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara juga melakukan pemantauan ketinggian air secara rutin tiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin, serta membuat tanggul-tanggul karungan pasir di beberapa titik, seperti di Jalan RE Martadinata, di sekitar Muara Baru, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Begitu pun penyiagaan petugas lintas OPD juga dilakukan untuk proses evakuasi, lokasi evakuasi, bantuan sosial, pembersihan sampah pascarob, hingga pengaturan lalu lintas akan selalu disiagakan dengan berkoordinasi bersama camat setempat agar aktivitas warga tetap berjalan.
“Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran, agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah mangkok akan kita fungsikan pompa," pungkasnya.
"Setelah hari Minggu kemarin rob sempat tinggi, kita masih akan menghadapi dua waktu tinggi, yakni pada Kamis dan Sabtu. Dari UKPD terkait, seperti BPBD, SDA dan Damkar untuk selalu melakukan pengawasan. Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," ujar Ali Maulana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/12/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kenaikan muka air laut/rob tertinggi di pesisir Jakarta Utara terjadi pada Desember 2021. Oleh karena itu, Pemkot Jakarta Utara terus memastikan penanganan rob berjalan dengan optimal.
Ali mengatakan, antisipasi datangnya musim hujan sudah dilakukan oleh semua pihak. "Saat ini kita melakukan konsolidasi. Karena upaya-upaya sudah dilakukan, kita perlu melakukan pengecekan dan koordinasi," katanya.
Ali berharap ke depannya tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. "Yang terpenting masyarakat terfasilitasi. Meskipun tidak ada pengungsian, segala macam bantuan kolaborasi diupayakan langsung diberikan kepada masyarakat," ucapnya.
Ali memastikan pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob telah difungsikan maksimal. Sudin Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara juga melakukan pemantauan ketinggian air secara rutin tiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin, serta membuat tanggul-tanggul karungan pasir di beberapa titik, seperti di Jalan RE Martadinata, di sekitar Muara Baru, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Begitu pun penyiagaan petugas lintas OPD juga dilakukan untuk proses evakuasi, lokasi evakuasi, bantuan sosial, pembersihan sampah pascarob, hingga pengaturan lalu lintas akan selalu disiagakan dengan berkoordinasi bersama camat setempat agar aktivitas warga tetap berjalan.
“Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran, agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah mangkok akan kita fungsikan pompa," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda