Dua Pekan Sebelum Dimutilasi, Ridho Pamit Ngekos
Minggu, 28 November 2021 - 06:43 WIB
BEKASI - Pihak keluarga meminta kepolisian untuk mengungkap kasus mutilasi yang menimpa driver ojek online, Ridho Suhendra (28) meski sudah ada dua terduga yang diamankan. Sebab, korban dimata keluarga dan teman-temanya adalah orang yang baik.
Hal itu diungkapkan paman Ridho, Zarul Aulia (53) yang meminta pelakunya dihukum setimpal atas perbuatan sadisnya. Menurut dia, pertemuan terakhir kali pihak keluarga bersama Ridho terjadi pada dua pekan lalu.
Kala itu, Zarul mendengar cerita dari ibu kandung Ridho bahwa ia pamit untuk ngekos dikarenakan mengaku telah mendapatkan kerjaan. Padahal, dia sebelumnya bekerja sebagai driver ojek online.
”Almarhum ini kan belum nikah dan masih tinggal sama orang tuanya. Terus 2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja,” kata Zarul di di rumah duka, Kampung Buwek, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11/2021).
Namun sayangnya, Ridho tak memberitahu pihak keluarga terkait pekerjaan barunya beserta lokasi dimana ia tinggal. Setelah pamit, Ridho hanya membawa tas ransel dan motor yang biasa ia gunakan untuk memgantar penumpang.
”Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari,” ucapnya. Setelah itu, keluarga tak bisa menghubungi nomor telpon Ridho pada Jumat (26/11/2021) kemarin, lantaran dalam kondisi non-aktif.
Aplikasi percakapan singkat Ridho tertera bahwa ia terakhir kali membuka aplikasi itu, pada Kamis (25/11/2021) lalu.”Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi,” katanya.
Kini, pihak keluarga telah mempersiapkan tenda dan bangku untuk menerima kedatangan jenazah Ridho dari RS Polri Kramat Jati. Sedangkan Ibu dam Ayah kandungnya masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.
Hal itu diungkapkan paman Ridho, Zarul Aulia (53) yang meminta pelakunya dihukum setimpal atas perbuatan sadisnya. Menurut dia, pertemuan terakhir kali pihak keluarga bersama Ridho terjadi pada dua pekan lalu.
Kala itu, Zarul mendengar cerita dari ibu kandung Ridho bahwa ia pamit untuk ngekos dikarenakan mengaku telah mendapatkan kerjaan. Padahal, dia sebelumnya bekerja sebagai driver ojek online.
”Almarhum ini kan belum nikah dan masih tinggal sama orang tuanya. Terus 2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja,” kata Zarul di di rumah duka, Kampung Buwek, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11/2021).
Namun sayangnya, Ridho tak memberitahu pihak keluarga terkait pekerjaan barunya beserta lokasi dimana ia tinggal. Setelah pamit, Ridho hanya membawa tas ransel dan motor yang biasa ia gunakan untuk memgantar penumpang.
”Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari,” ucapnya. Setelah itu, keluarga tak bisa menghubungi nomor telpon Ridho pada Jumat (26/11/2021) kemarin, lantaran dalam kondisi non-aktif.
Aplikasi percakapan singkat Ridho tertera bahwa ia terakhir kali membuka aplikasi itu, pada Kamis (25/11/2021) lalu.”Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi,” katanya.
Kini, pihak keluarga telah mempersiapkan tenda dan bangku untuk menerima kedatangan jenazah Ridho dari RS Polri Kramat Jati. Sedangkan Ibu dam Ayah kandungnya masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.
(ams)
tulis komentar anda