Hari Pahlawan, Pemprov DKI buat Tradisi Baru Ziarah ke Makam MH Thamrin
Rabu, 10 November 2021 - 13:28 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta membuat tradisi baru dalam memperingati Hari Pahlawan. Tradisi tersebut yakni dengan berziarah ke makam Mohammad Husni (MH) Thamrin salah satu pahlawan asal Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI akan membuat tradisi baru bahwa setiap 10 November yakni, dengan berziarah ke makam MH Thamrin di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
"Tadi pagi kami bersama Bamus Betawi melakukan ziarah ke makam MH Thamrin. Kita mengenal MH Tamrin menjadi nama sebuah jalan paling utama di pusat Kota Jakarta. Insya Allah, ini akan jadi tradisi baru, bahwa setiap tanggal 10 November ada kegiatan ziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, di sanalah Mohammad Husni Thamrin dimakamkan," kata Anies di Balai Kota Jakarta pada Rabu (10/11/2021).
Sekadar informasi yang dirangkum dari smartcity.jakarta.go.id, Mohammad Husni Thamrin merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tokoh Betawi ini lahir di Sawah Besar, Jakarta 16 Februari 1894.
Karier MH Thamrin dimulai ketika ditunjuk menjabat di Geementeraad (Dewan Kota Batavia). Sebagai anggota yang mewakili penduduk Batavia dan berasal dari penduduk pribumi, Thamrin mengetahui baik permasalahan rakyat Betawi.
Sebelum secara resmi masuk ke dalam Geementeraad, secara kebetulan Thamrin memiliki teman akrab seorang belanda yang juga sekretaris Geementeraad, Van der Zee. Dari berdiskusi dengan Thamrin, Van der Zee menemukan banyak persoalan yang dihadapi penduduk Batavia. Tak jarang Thamrin juga menawarkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi.
Di antara buah pikiran Thamrin yang diadopsi Zee untuk dibahas dalam parlemen adalah mengenai pembendungan Sungai Ciliwung untuk menghindari banjir.
Tahun 1927 MH Thamrin diangkat menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) dan kemudian membentuk Fraksi Nasional untuk memperkuat kedudukan golongan nasionalis dalam dewan.
Thamrin juga berperan aktif dalam kegiatan Partai Indonesia Raya (Parindra) yang didirikan dr. Sutomo. Setelah dr. Sutomo meninggal, Thamrin diangkat menjadi ketua Parindra.
Tanggal 6 Januari 1941, Thamrin dikenakan tahanan rumah dengan tuduhan bekerja sama dengan pihak Jepang. Walau dalam keadaan sakit, teman-temannya dilarang berkunjung. Tanggal 11 Januari 1941, Thamrin meninggal dunia dan dimakamkan di Pekuburan Karet, Jakarta.
Cara Thamrin berjuang adalah sebuah hal yang patut diteladani. Walaupun menduduki jabatan, dia tetap dengan teguh memperjuangkan nasib bangsanya. MH Thamrin adalah contoh pejuang yang lahir dari lokal, tetapi memiliki misi dan visi nasional.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI akan membuat tradisi baru bahwa setiap 10 November yakni, dengan berziarah ke makam MH Thamrin di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
"Tadi pagi kami bersama Bamus Betawi melakukan ziarah ke makam MH Thamrin. Kita mengenal MH Tamrin menjadi nama sebuah jalan paling utama di pusat Kota Jakarta. Insya Allah, ini akan jadi tradisi baru, bahwa setiap tanggal 10 November ada kegiatan ziarah di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, di sanalah Mohammad Husni Thamrin dimakamkan," kata Anies di Balai Kota Jakarta pada Rabu (10/11/2021).
Sekadar informasi yang dirangkum dari smartcity.jakarta.go.id, Mohammad Husni Thamrin merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tokoh Betawi ini lahir di Sawah Besar, Jakarta 16 Februari 1894.
Karier MH Thamrin dimulai ketika ditunjuk menjabat di Geementeraad (Dewan Kota Batavia). Sebagai anggota yang mewakili penduduk Batavia dan berasal dari penduduk pribumi, Thamrin mengetahui baik permasalahan rakyat Betawi.
Sebelum secara resmi masuk ke dalam Geementeraad, secara kebetulan Thamrin memiliki teman akrab seorang belanda yang juga sekretaris Geementeraad, Van der Zee. Dari berdiskusi dengan Thamrin, Van der Zee menemukan banyak persoalan yang dihadapi penduduk Batavia. Tak jarang Thamrin juga menawarkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi.
Di antara buah pikiran Thamrin yang diadopsi Zee untuk dibahas dalam parlemen adalah mengenai pembendungan Sungai Ciliwung untuk menghindari banjir.
Tahun 1927 MH Thamrin diangkat menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) dan kemudian membentuk Fraksi Nasional untuk memperkuat kedudukan golongan nasionalis dalam dewan.
Thamrin juga berperan aktif dalam kegiatan Partai Indonesia Raya (Parindra) yang didirikan dr. Sutomo. Setelah dr. Sutomo meninggal, Thamrin diangkat menjadi ketua Parindra.
Tanggal 6 Januari 1941, Thamrin dikenakan tahanan rumah dengan tuduhan bekerja sama dengan pihak Jepang. Walau dalam keadaan sakit, teman-temannya dilarang berkunjung. Tanggal 11 Januari 1941, Thamrin meninggal dunia dan dimakamkan di Pekuburan Karet, Jakarta.
Cara Thamrin berjuang adalah sebuah hal yang patut diteladani. Walaupun menduduki jabatan, dia tetap dengan teguh memperjuangkan nasib bangsanya. MH Thamrin adalah contoh pejuang yang lahir dari lokal, tetapi memiliki misi dan visi nasional.
(hab)
tulis komentar anda