Pelabuhan Sunda Kelapa Terendam Banjir, Antrean Truk Mengular
Senin, 08 November 2021 - 19:40 WIB
Sejak Senin (8/11/2021) pagi kawasan Pelabuhan Sudah Kelapa tergenang air. Akibatnya, aktivitas bongkar muat terhambat dan antrean truk mengular. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
JAKARTA - Sejumlah wilayah pesisir di Jakarta Utara terkena dampak dari fenomena air pasang laut atau yang dikenal banjir rob. Salah satunya Pelabuhan Sunda Kelapa.
Sejak Senin (8/11/2021) pagi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 20-30 cm. Akibatnya, aktivitas bongkar muat terhambat dan antrean truk mengular.
Salah satu sopir truk, Latif (35), mengatakan, banjir rob ini telah terjadi beberapa hari dan membuat mereka harus bersabar mengantre lebih lama. Derasnya arus membuat truk tidak bisa melintas.
"Lagi ngantre bongkar, karena banjir jadi terhambat. Airnya juga tinggi. Ketinggian air 20-30cm," ujar Latif saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, mandor buruh Jajang (49) mengatakan, adanya banjir rob membuat pekerjaan menjadi terhambat. Bahkan sempat terhenti karena tingginya arus air dari laut.
"Banjir sudah 2 hari ini dan terhambat bongkar muat, karena banjir rob gini. Jadinya kita harus berhenti dulu. Ini pada antre truknya," ucap Jajang.
Jajang berharap pemerintah dapat melakukan upaya antisipasi dengan melihat kondisi ini yang sering terjadi. "Harapan saya agar diperbaiki lagi dan tanggulnya ditinggiin lagi setengah meter," pungkasnya.
Sejak Senin (8/11/2021) pagi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 20-30 cm. Akibatnya, aktivitas bongkar muat terhambat dan antrean truk mengular.
Salah satu sopir truk, Latif (35), mengatakan, banjir rob ini telah terjadi beberapa hari dan membuat mereka harus bersabar mengantre lebih lama. Derasnya arus membuat truk tidak bisa melintas.
"Lagi ngantre bongkar, karena banjir jadi terhambat. Airnya juga tinggi. Ketinggian air 20-30cm," ujar Latif saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, mandor buruh Jajang (49) mengatakan, adanya banjir rob membuat pekerjaan menjadi terhambat. Bahkan sempat terhenti karena tingginya arus air dari laut.
"Banjir sudah 2 hari ini dan terhambat bongkar muat, karena banjir rob gini. Jadinya kita harus berhenti dulu. Ini pada antre truknya," ucap Jajang.
Jajang berharap pemerintah dapat melakukan upaya antisipasi dengan melihat kondisi ini yang sering terjadi. "Harapan saya agar diperbaiki lagi dan tanggulnya ditinggiin lagi setengah meter," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda