Atasi Banjir, Anies: Air Surut Bukan Semata-mata Gravitasi, tapi Disedot Pompa

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal penanganan banjir di Jakarta. Surutnya banjir bukan semata-mata karena gravitasi, namun juga didukung pompa air.

“Ketika sebuah kawasan tergenang biasanya bisa sampai 3-4 hari. Di hari itu semua damkar dikerahkan. Kemudian pompa mobile dikerahkan, tangki penyiraman air dikerahkan menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata gravitasi, tapi karena disedot pompa,” ujar Anies, Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Waspada Banjir Akibat La Nina di Jakarta, Anies: Kita Targetkan Genangan Surut dalam 6 Jam



Menurut dia, genangan atau banjir biasanya ketika hujan melebihi kapasitas drainase seperti Februari tahun lalu. “Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario. Itu semua memerlukan simulasi dan itu yang kita kerjakan,” katanya.

Anies juga menjelaskan penanganan pascabanjir apabila banjir tak dapat dihindari. Pemprov DKI menyediakan tempat pengungsian dengan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, dia juga optimistis dapat menyelesaikan penanganan pascabanjir.

“Terkait penanganan pengungsi itu sudah disiapkan tempat-tempatnya, protokol kesehatannya dan kita berharap tentu musim penghujan kali ini mudah-mudahan kita dijauhkan dari banjir,” ungkapnya.

Baca juga: Ganjar, Anies, dan Prabowo Kembali Rajai Survei Capres 2024

“Karena jumlah curah hujan itu di luar kendali kita, tapi bila curah hujan melampaui ambang batas, maka kita punya target untuk menyelesaikan secepatnya,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies menegaskan dalam menghadapi banjir, pihaknya telah menargetkan agar 6 jam setelah hujan harus sudah surut. Menurutnya, sistem drainase di Jakarta kapasitasnya 100 mm per hari.