100 Hari Wafatnya Ki Manteb Sudarsono, Anies Kenang Keris Luk 7 Pemberian Dalang Legendaris
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 21:48 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang kembali pertemuan dengan almarhum Ki Manteb Sudarsono , pada peringatan 100 hari wafatnya dalang legendaris itu. Anies menunjukkan keris luk 7 pemberian Ki Dalang Manteb Sudarsono sekaligus menerangkan secara detail makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya melalui unggahan ke media sosial pribadinya.
“Saya terima keris ini sebagai sebuah kehormatan dan Insya Allah akan saya jaga sebaik-baiknya. Begitu juga pesan, yang tadi disampaikan agar menjaga wayang kulit untuk tetap hidup dan berkembang,” begitu jawab saya saat menerima keris ini dari almarhum Ki Manteb Sudarsono dalam unggahan di Facebook @Anies Baswedan, Sabtu (9/10/2021)..
Anies yang menuliskan sendiri unggahannya dengan kode ABW mengaku tidak pernah mengira bahwa pertemuan itu menjadi obrolan terakhir dengannya. “Siang itu, Sabtu 25 April 2021, kami menyempatkan berkunjung ke kediaman Dalang Senior Ki Manteb di Karanganyar, Jawa Tengah dalam perjalanan pulang seusai penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemkab Ngawi,” ujarnya.
68 hari kemudian, 2 Juli 2021, lanjut Anies Ki Manteb wafat. Dan hari ini, di berbagai kota dilakukan pagelaran wayang kulit untuk memperingati 100 hari wafatnya Ki Manteb Sudarsono. (Baca juga; Semringah Ketemu Kembarannya Polisi, Anies Pasang Meme Spiderman )
Anies menuturkan, bersama Pak Kondang Sutrisna, Ketua PEPADI dan Pak Yoga Mandira, Ketua Paguyuban Seni Budaya Nusantara, berkunjung ke rumah Ki Manteb Sudarsono di Karanganyar. Di tengah-tengah diskusi, beliau membuka sebuah kotak, mengeluarkan sebuah keris dan lalu menyerahkannya, sambil menjelaskan tentang keris itu dengan amat detail.
“Kita ngobrol amat panjang tentang kebudayaan, filsafat, sastra, pewayangan, bahkan sampai soal keris, kayu kuno dan bangunan masa lalu. Keris itu dalam falsafah hidup Jawa merupakan doa yang tak terucap dan tak tertulis,” ujar Anies.
Anatomi keris juga mengandung makna yang mendalam, salah satunya jumlah 7 lekukan pada keris pemberian Ki Manteb ini, yang dalam bahasa Jawa disebut Pitu berarti Pitulungan, atau pertolongan. Jadi harapannya pemegang keris ini akan selalu diberikan pertolongan atau kemudahan oleh sang pencipta
Keris ini juga memiliki Kinatah berbentuk sulur di bagian pangkal bilah. Pemberian kinatah ini mengindikasikan dua hal. Pertama keris ini pernah sangat berjasa dalam peristiwa besar, dan yang kedua merupakan lambang status sosial pemiliknya.
“Saya terima keris ini sebagai sebuah kehormatan dan Insya Allah akan saya jaga sebaik-baiknya. Begitu juga pesan, yang tadi disampaikan agar menjaga wayang kulit untuk tetap hidup dan berkembang,” begitu jawab saya saat menerima keris ini dari almarhum Ki Manteb Sudarsono dalam unggahan di Facebook @Anies Baswedan, Sabtu (9/10/2021)..
Anies yang menuliskan sendiri unggahannya dengan kode ABW mengaku tidak pernah mengira bahwa pertemuan itu menjadi obrolan terakhir dengannya. “Siang itu, Sabtu 25 April 2021, kami menyempatkan berkunjung ke kediaman Dalang Senior Ki Manteb di Karanganyar, Jawa Tengah dalam perjalanan pulang seusai penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemkab Ngawi,” ujarnya.
68 hari kemudian, 2 Juli 2021, lanjut Anies Ki Manteb wafat. Dan hari ini, di berbagai kota dilakukan pagelaran wayang kulit untuk memperingati 100 hari wafatnya Ki Manteb Sudarsono. (Baca juga; Semringah Ketemu Kembarannya Polisi, Anies Pasang Meme Spiderman )
Anies menuturkan, bersama Pak Kondang Sutrisna, Ketua PEPADI dan Pak Yoga Mandira, Ketua Paguyuban Seni Budaya Nusantara, berkunjung ke rumah Ki Manteb Sudarsono di Karanganyar. Di tengah-tengah diskusi, beliau membuka sebuah kotak, mengeluarkan sebuah keris dan lalu menyerahkannya, sambil menjelaskan tentang keris itu dengan amat detail.
“Kita ngobrol amat panjang tentang kebudayaan, filsafat, sastra, pewayangan, bahkan sampai soal keris, kayu kuno dan bangunan masa lalu. Keris itu dalam falsafah hidup Jawa merupakan doa yang tak terucap dan tak tertulis,” ujar Anies.
Anatomi keris juga mengandung makna yang mendalam, salah satunya jumlah 7 lekukan pada keris pemberian Ki Manteb ini, yang dalam bahasa Jawa disebut Pitu berarti Pitulungan, atau pertolongan. Jadi harapannya pemegang keris ini akan selalu diberikan pertolongan atau kemudahan oleh sang pencipta
Keris ini juga memiliki Kinatah berbentuk sulur di bagian pangkal bilah. Pemberian kinatah ini mengindikasikan dua hal. Pertama keris ini pernah sangat berjasa dalam peristiwa besar, dan yang kedua merupakan lambang status sosial pemiliknya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda