Bekasi Minta Anies Bangun FPSA dan ITF di TPST Bantar Gebang
Selasa, 05 Oktober 2021 - 19:00 WIB
BEKASI - Pemkot Bekasi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun fasilitas pengelolaan sampah antara (FPSA) atau intermediate treatment facility (ITF) di TPST Bantar Gebang. Usulan Kota Bekasi itu dinilai lebih efisien mengurangi deposit sampah asal Jakarta di TPST Bantar Gebang.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk membangun FPSA dan ITF di TPST Bantar Gebang .”Kita minta teknologi pengelolaan sampah yang diperbaharui, seperti membangun ITF,” kata Rahmat Effendi kepada wartawan Senin (5/10/2021).
Rahmat menyarankan pembangunan FPSA dan ITF dilakukan di Kota Bekasi bukan di Jakarta. Sebab, teknologi itu memang dibutuhkan dalam pengelolaan TPST milik DKI Jakarta tersebut.”Sudah lah dari pada di Jakarta bikin saja di Kota Bekasi. Nanti kita sampaikan ke Pak Anies,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pembangunan ITF di TPST Bantar Gebang karena dapat mengurangi volume sampah harian.”Bikin saja satu dulu yang 2.000 ton. Buat mengurangi deposit sampah 8.000 ton. Kalau ITF idealnya kapasitas 2.000 ton, bikin saja 4 di TPST Bantar Gebang,” ungkapnya.
Terkait rencana Pemprov DKI membangun ITF di sejumlah lokasi, Rahmat menyarankan agar biaya pembangunannya dihitung kembali.”Ya dihitung saja, kalau lebih mahal di sana kenapa enggak bikin di Kota Bekasi. Tanah sudah punya di situ, lingkungan sudah kondusif, bikin saja di situ, bisa lebih bermanfaat,” tegasnya.
Untuk diketahui, DKI Jakarta membangun FPSA atau ITF Sunter, Jakarta Utara. Saat ini pembangunan masuk tahap prakonstruksi dan dikerjakan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) sebagai anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk membangun FPSA dan ITF di TPST Bantar Gebang .”Kita minta teknologi pengelolaan sampah yang diperbaharui, seperti membangun ITF,” kata Rahmat Effendi kepada wartawan Senin (5/10/2021).
Rahmat menyarankan pembangunan FPSA dan ITF dilakukan di Kota Bekasi bukan di Jakarta. Sebab, teknologi itu memang dibutuhkan dalam pengelolaan TPST milik DKI Jakarta tersebut.”Sudah lah dari pada di Jakarta bikin saja di Kota Bekasi. Nanti kita sampaikan ke Pak Anies,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pembangunan ITF di TPST Bantar Gebang karena dapat mengurangi volume sampah harian.”Bikin saja satu dulu yang 2.000 ton. Buat mengurangi deposit sampah 8.000 ton. Kalau ITF idealnya kapasitas 2.000 ton, bikin saja 4 di TPST Bantar Gebang,” ungkapnya.
Terkait rencana Pemprov DKI membangun ITF di sejumlah lokasi, Rahmat menyarankan agar biaya pembangunannya dihitung kembali.”Ya dihitung saja, kalau lebih mahal di sana kenapa enggak bikin di Kota Bekasi. Tanah sudah punya di situ, lingkungan sudah kondusif, bikin saja di situ, bisa lebih bermanfaat,” tegasnya.
Untuk diketahui, DKI Jakarta membangun FPSA atau ITF Sunter, Jakarta Utara. Saat ini pembangunan masuk tahap prakonstruksi dan dikerjakan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) sebagai anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
(hab)
tulis komentar anda