Teluk Jakarta Diduga Tercemar Paracetamol, DLH Periksa Sampel Air Laut
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 21:55 WIB
JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hari ini mengambil sampel air laut di perairan Utara Jakarta. DLH meneliti apakah benar Teluk Jakarta tercemar paracetamol .
"Betul, kami melakukan pengambilan sampel hari ini," ujar Humas DLH DKI Jakarta Yogi kepada SINDOnews, Sabtu (2/10/2021).
Yogi mengatakan sampel air laut telah dikirimkan ke lab untuk diteliti lebih lanjut. Sejauh ini DLH belum dapat menyimpulkan apakah limbah farmasi, khususnya kandungan paracetamol, telah mencemari laut Jakarta.
"Sampel sudah kita kirim ke Labkesda DKI untuk dianalisa. Tapi hasilnya belum ke luar," bebernya.
Tim DLH hari ini mengambil sampel air laut di beberapa titik yang dicurigai sudah tercemar paracetamol. Keempat lokasi yakni Dermaga Marina, Muara Ancol, Dermaga Angke, dan Muara Angke.
Sebelumnya, tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary study) mengenai kualitas air laut di Teluk Jakarta. Hasil penelitian, parasetamol terdeteksi di Teluk Jakarta.
Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang sangat banyak dikonsumi oleh masyarakat Indonesia secara bebas tanpa resep dokter. Parasetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
"Betul, kami melakukan pengambilan sampel hari ini," ujar Humas DLH DKI Jakarta Yogi kepada SINDOnews, Sabtu (2/10/2021).
Baca Juga
Yogi mengatakan sampel air laut telah dikirimkan ke lab untuk diteliti lebih lanjut. Sejauh ini DLH belum dapat menyimpulkan apakah limbah farmasi, khususnya kandungan paracetamol, telah mencemari laut Jakarta.
"Sampel sudah kita kirim ke Labkesda DKI untuk dianalisa. Tapi hasilnya belum ke luar," bebernya.
Tim DLH hari ini mengambil sampel air laut di beberapa titik yang dicurigai sudah tercemar paracetamol. Keempat lokasi yakni Dermaga Marina, Muara Ancol, Dermaga Angke, dan Muara Angke.
Sebelumnya, tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary study) mengenai kualitas air laut di Teluk Jakarta. Hasil penelitian, parasetamol terdeteksi di Teluk Jakarta.
Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang sangat banyak dikonsumi oleh masyarakat Indonesia secara bebas tanpa resep dokter. Parasetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
(thm)
tulis komentar anda