Klaster Pasar Cileungsi Sumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak di Kabupaten Bogor
Sabtu, 30 Mei 2020 - 22:15 WIB
BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Bogor dalam sepekan terakhir belum juga menunjukan tanda mereda atau melandai. Bahkan data monitoring harian kewaspadaan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor hingga pukul 19.00 WIB, Sabtu (30/05/2020), jumlah kasus positif bertambah menjadi 198 orang.
"Perkembangan terbaru hari ini ada penambahan empat kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu di antaranya dinyatakan satu meninggal dunia. Namun dari kasus positif itu ada satu pasien yang sembuh," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu (30/05/2020).
Dia menjabarkan, penambahan kasus baru positif Covid-19 hari ini terbanyak dari klaster Pasar Cileungsi. Sehingga empat pasien terkonfirmasi positif terbaru ini seluruhnya berdomisili di Cileungsi, dua laki-laki dan dua perempuan. "Adapun data empat kasus terkonfirmasi positif ini adalah tiga di antaranya masuk dalam klaster Pasar Cileungsi yakni, perempuan, 23 tahun asal Cileungsi (klaster Pasar Cileungsi); laki-laki, 17 tahun asal Cileungsi (klaster Pasar Cileungsi); laki-laki, 30 tahun asal Cileungsi telah meninggal dunia (klaster Pasar Cileungsi); perempuan, 56 tahun asal Cileungsi," katanya.
Bahkan berdasarkan data sebaran kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor, dari 18 zona merah yang ada, Cileungsi merupakan kecamatan penyumbang kasus positif terbanyak yakni, 35 orang menyalip Gunung Putri dengan 30 kasus yang sebelumnya menempati urutan pertama penyumbang kasus positif Covid-19. (Baca: Akibat Pandemi Covid-19, APBD DKI Jakarta Turun 50%)
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Haris Setiawan mengaku sesuai perintah Bupati Bogor, Ade Yasin serta hasil keputusan Direksi dan Dewan Pengawas PD Pasar Tohaga Pasar Cileungsi akan ditutup untuk disterilkan."Jadi Minggu, 31 Mei 2020 sudah tidak diperkenankan pasar untuk beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, akan dilanjutkan dengan screening pedagang dan pengunjung pasar yang diperketat agar tidak terjadi penumpukan keramaian pada saat nanti ketika Pasar beroperasi kembali."Pandemi ini merupakan masalah global yang tidak bisa dihindari, Tohaga akan terus bekerja sama dengan aparat untuk memperketat protokol kesehatan dan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menyisir area terdampak di wilayah Cileungsi khususnya di Pasar Cileungsi," jelasnya.
Dia membenarkan, ada empat pedagang Pasar Cileungsi yang dinyatakan positif berdasarkan hasil swab yang dilakukan Gugus Covid-19 TK Kecamatan Cileungsi 15 Mei lalu."Sudah pasti protokol Covid-19 kami perketat, tidak ada toleransi bagi pedagang dan pengunjung yang tidak menggunakan masker, penyemprotan disinfektan akan lebih intens, dan yang paling penting rapid test cluster Pasar Cielungsi wajib dan segera dilakukan," tegasnya.
Pihaknya menyatakan masalah ini tidak bisa di handle mandiri oleh PD Pasar Tohaga, namun perlu bantuan semua pihak termasuk warga masyarakat agar bersama sama menjaga jarak dan menerapkan secara benar protokol kesehatan Covid-19. "Kami terus kaji dan evaluasi kluster Pasar Cileungsi ini bekerja sama dengan tim Gugus Covid TK Kecamatan dan TK Kabupaten Bogor untuk memutuskan kapan Pasar Cileungsi akan berjalan normal kembali, segera akan kami rilis setelah ada hasil yang baik," ujarnya.
Untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya di daerah terdampak, Haris menerangkan bahwa sudah jauh jauh hari pihaknya mengenalkan sistem belanja online yang bisa di akses manual via nomer WhatsApp ataupun via website. "Untuk mengurangi keramaian pasar, pembeli bisa menghubungi line mitoha online pasar terdekat selain Cileungsi dan atau dengan mengakses web mitoha.id, warga tetap bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah, prorgam tersebut memang sementara kami luncurkan khusus untuk kebutuhan pangan," ucapnya.
Lihat Juga: Ada Penertiban Bangunan Liar di Jalur Puncak, Pengendara Diimbau Gunakan Jalur Alternatif
"Perkembangan terbaru hari ini ada penambahan empat kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu di antaranya dinyatakan satu meninggal dunia. Namun dari kasus positif itu ada satu pasien yang sembuh," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu (30/05/2020).
Dia menjabarkan, penambahan kasus baru positif Covid-19 hari ini terbanyak dari klaster Pasar Cileungsi. Sehingga empat pasien terkonfirmasi positif terbaru ini seluruhnya berdomisili di Cileungsi, dua laki-laki dan dua perempuan. "Adapun data empat kasus terkonfirmasi positif ini adalah tiga di antaranya masuk dalam klaster Pasar Cileungsi yakni, perempuan, 23 tahun asal Cileungsi (klaster Pasar Cileungsi); laki-laki, 17 tahun asal Cileungsi (klaster Pasar Cileungsi); laki-laki, 30 tahun asal Cileungsi telah meninggal dunia (klaster Pasar Cileungsi); perempuan, 56 tahun asal Cileungsi," katanya.
Bahkan berdasarkan data sebaran kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor, dari 18 zona merah yang ada, Cileungsi merupakan kecamatan penyumbang kasus positif terbanyak yakni, 35 orang menyalip Gunung Putri dengan 30 kasus yang sebelumnya menempati urutan pertama penyumbang kasus positif Covid-19. (Baca: Akibat Pandemi Covid-19, APBD DKI Jakarta Turun 50%)
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Haris Setiawan mengaku sesuai perintah Bupati Bogor, Ade Yasin serta hasil keputusan Direksi dan Dewan Pengawas PD Pasar Tohaga Pasar Cileungsi akan ditutup untuk disterilkan."Jadi Minggu, 31 Mei 2020 sudah tidak diperkenankan pasar untuk beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, akan dilanjutkan dengan screening pedagang dan pengunjung pasar yang diperketat agar tidak terjadi penumpukan keramaian pada saat nanti ketika Pasar beroperasi kembali."Pandemi ini merupakan masalah global yang tidak bisa dihindari, Tohaga akan terus bekerja sama dengan aparat untuk memperketat protokol kesehatan dan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menyisir area terdampak di wilayah Cileungsi khususnya di Pasar Cileungsi," jelasnya.
Dia membenarkan, ada empat pedagang Pasar Cileungsi yang dinyatakan positif berdasarkan hasil swab yang dilakukan Gugus Covid-19 TK Kecamatan Cileungsi 15 Mei lalu."Sudah pasti protokol Covid-19 kami perketat, tidak ada toleransi bagi pedagang dan pengunjung yang tidak menggunakan masker, penyemprotan disinfektan akan lebih intens, dan yang paling penting rapid test cluster Pasar Cielungsi wajib dan segera dilakukan," tegasnya.
Pihaknya menyatakan masalah ini tidak bisa di handle mandiri oleh PD Pasar Tohaga, namun perlu bantuan semua pihak termasuk warga masyarakat agar bersama sama menjaga jarak dan menerapkan secara benar protokol kesehatan Covid-19. "Kami terus kaji dan evaluasi kluster Pasar Cileungsi ini bekerja sama dengan tim Gugus Covid TK Kecamatan dan TK Kabupaten Bogor untuk memutuskan kapan Pasar Cileungsi akan berjalan normal kembali, segera akan kami rilis setelah ada hasil yang baik," ujarnya.
Untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya di daerah terdampak, Haris menerangkan bahwa sudah jauh jauh hari pihaknya mengenalkan sistem belanja online yang bisa di akses manual via nomer WhatsApp ataupun via website. "Untuk mengurangi keramaian pasar, pembeli bisa menghubungi line mitoha online pasar terdekat selain Cileungsi dan atau dengan mengakses web mitoha.id, warga tetap bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah, prorgam tersebut memang sementara kami luncurkan khusus untuk kebutuhan pangan," ucapnya.
Lihat Juga: Ada Penertiban Bangunan Liar di Jalur Puncak, Pengendara Diimbau Gunakan Jalur Alternatif
(hab)
tulis komentar anda