Peduli Lingkungan, Undira Sosialisasikan Penanganan Sampah Plastik di Bogor

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 20:55 WIB
Di usianya yang kedua, Universitas Dian Nusantara (Undira) terus melakukan pengabdian masyarakat. Pengelolaan sampah plastik dilakukan di Kampung Babakan Ngantai, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Rabu (25/8/2021). Foto: Ist
JAKARTA - Di usianya yang kedua, Universitas Dian Nusantara (Undira) terus melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan sampah plastik dilakukan di Kampung Babakan Ngantai, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Rabu (25/8/2021).

Ketua Yayasan Dian Asra Undira Sagoro Dharmawan mengatakan, kegiatan ini merupakan bakti pihaknya kepada masyarakat. Mereka kemudian bekerjasama dengan Tirta Arsanta untuk melakukan pengolahan sampah plastik menjadi barang kreatif yang bisa menambah penghasilan ekonomi sehingga dapat dijual kembali.

Baca juga: Terlihat Jorok dan Bau, Tumpukan Sampah Berserakan di Pinggiran Rel Kereta Kampung Bayam



"Undira baru 2 tahun. Kita punya kerja sama dengan Tirta Arsanta yang turut membantu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Salah satu kegiatannya adalah penghijauan melalui pengolahan sampah plastik menjadi barang kreatif," ujar Sagoro di Bogor, Rabu (25/8/2021).

Hadir dalam kegiatan itu Direktur Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Undira Dewi Anggraini, Owner Tirta Arsanta Hot Springs dan Melting Pot Sentul Faisol Soleh, dan Kabiro Humas Undira Kornelia Johana Dacosta.

Dipilihnya wilayah Babakan Ngantai bukanlah tanpa alasan. Tak adanya TPS membuat sampah menjadi masalah utama. Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah setempat ataupun pihak swasta bergandengan tangan dalam mewujudkan pengolahan sampah terpadu melalui mesin pengolahan modern.

"TPS-nya yaitu di aliran sungai. Karena itu penting kerja sama pemerintah dan pihak lain untuk bangun TPS. Pengolahan sampah dengan mesin modern bisa menjadi solusi dan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Apalagi di sini adalah wilayah pariwisata," kata Sagoro.

Tak hanya mengelola sampah, ke depan pihaknya akan membangun rumah literasi sehingga masyarakat dapat teredukasi dalam hal mambaca dan menulis. Pihaknya akan memulai membangun lingkungan terlebih dahulu, dimulai dari hal-hal kecil.

Baca juga: Keren, Mahasiswa Universitas Pertamina Olah Sampah Jadi BBM dan Energi Listrik

"Jika dilihat sangat jarang yang bisa baca tulis. Harapannya dengan kerja sama jangka panjang masyarakat bisa menempuh pendidikan tinggi kuliah di Undira. Kita sudah memulai bangun lingkungannya dulu dengan sebuah hal kecil," ujarnya.

Melalui konsep Kampus Merdeka, Sagoro menjelaskan, program pengabdian masyarakat Undira akan difokuskan kepada mahasiswa. Dosen atau tenaga pengajar akan menjadi fasilitator, sedangkan mahasiswa akan mandiri untuk terjun langsung ke masyarakat melalui magang, pengabdian masyarakat hingga riset.

"Sekarang lebih ke dosen untuk pengabdian masyarakat. Harapannya ke depan dosen lebih pada fasilitator. Mahasiswa yang bergerak. Apalagi dengan konsep kampus merdeka itu, mahasiswa ada 3 semester untuk magang, pengabdian masyarakat dan riset supaya ada kemandirian," katanya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More