18 Rumah di Kampung Pulo Ludes Terbakar, Ketua RT Berharap Ada Uluran Tangan Dermawan
Kamis, 26 Agustus 2021 - 18:28 WIB
JAKARTA - Syaiful Anwar Ketua RT 05/03, Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, masih tidak percaya melihat rumah yang sudah dihuni berpuluh tahun musnah akibat musibah kebakaran pada Rabu 25 Agustus 2021.
Raut kesedihan tampak dari sorot bola matanya yang nanar tatkala mengais sisa puing rumahnya tak terselamatkan saat kebakaran melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kampung Pulo. (Baca juga; Imbas kebakaran di Kampung Pulo, 99 Warga Kehilangan Rumah Tinggal )
"Harta benda di dalam rumah enggak kebawa, cuma bisa selametin surat-surat berharga saja sama motor yang kebetulan diparkir di depan rumah," ujarnya saat ditemui di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021).
Syaiful mengatakan, api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga, tetangganya sendiri. Titik api dengan rumahnya hanya berjarak dua rumah. Tak ayal api pun seketika merambat dengan cepat dan menghanguskan setidaknya 18 rumah warga.
"Saya punya firasat api pasti cepat merembet karena angin juga waktu itu lagi kenceng. Lihat warga gotong royong padamkan api pakai air selang. Saya pikir ini bakal gede terus saya datengin Damkar terus enggak lama langsung dateng," ucapnya.
Menurut dia, 66 KK yang terdampak akibat musibah kebakaran itu sangat menanti bantuan dan uluran tangan dari pemerintah maupun para dermawan untuk kembali membangun rumah tinggal yang terbakar. (Baca juga; Si Jago Merah Amuk 18 Rumah di Kampung Pulo, Kerugian Capai Rp1 Miliar )
Sebab, untuk membangun rumah tinggal di tengah pandemi COVID-19 dirasa sulit mengingat warga korban kebakaran Kampung Pulo mayoritas berada pada golongan ekonomi menengah ke bawah.
"Saya selama ini cuma andelin gaji sebagai RT, nominalnya itu Rp2 juta. Itu pun harus dibagi-bagi lagi sama pengurus RT lainnya. Sekarang saya tinggal di rumah mertua dekat sini," ungkapnya.
Raut kesedihan tampak dari sorot bola matanya yang nanar tatkala mengais sisa puing rumahnya tak terselamatkan saat kebakaran melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kampung Pulo. (Baca juga; Imbas kebakaran di Kampung Pulo, 99 Warga Kehilangan Rumah Tinggal )
"Harta benda di dalam rumah enggak kebawa, cuma bisa selametin surat-surat berharga saja sama motor yang kebetulan diparkir di depan rumah," ujarnya saat ditemui di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021).
Syaiful mengatakan, api pertama kali muncul dari salah satu rumah warga, tetangganya sendiri. Titik api dengan rumahnya hanya berjarak dua rumah. Tak ayal api pun seketika merambat dengan cepat dan menghanguskan setidaknya 18 rumah warga.
"Saya punya firasat api pasti cepat merembet karena angin juga waktu itu lagi kenceng. Lihat warga gotong royong padamkan api pakai air selang. Saya pikir ini bakal gede terus saya datengin Damkar terus enggak lama langsung dateng," ucapnya.
Menurut dia, 66 KK yang terdampak akibat musibah kebakaran itu sangat menanti bantuan dan uluran tangan dari pemerintah maupun para dermawan untuk kembali membangun rumah tinggal yang terbakar. (Baca juga; Si Jago Merah Amuk 18 Rumah di Kampung Pulo, Kerugian Capai Rp1 Miliar )
Sebab, untuk membangun rumah tinggal di tengah pandemi COVID-19 dirasa sulit mengingat warga korban kebakaran Kampung Pulo mayoritas berada pada golongan ekonomi menengah ke bawah.
"Saya selama ini cuma andelin gaji sebagai RT, nominalnya itu Rp2 juta. Itu pun harus dibagi-bagi lagi sama pengurus RT lainnya. Sekarang saya tinggal di rumah mertua dekat sini," ungkapnya.
(wib)
tulis komentar anda