Anies: Indikator Keberhasilan Penanganan Covid Pakai Grafik, Bukan Foto

Kamis, 26 Agustus 2021 - 10:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa indikator keberhasilan penanggulangan Covid-19 bukan dilihat dari foto, melainkan pada data grafik yang terbangun dengan akurat.

“Sejarah menunjukkan panjang, tengok bagaimana peristiwa itu direcord, tidak pakai foto, pakai grafik. Keberhasilan penanganan pada grafik, bukan pada foto. Kalau kita bangun data yang benar dan akurat, penanganan akan beres,” ujar Anies dalam penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik Mohammad Husni Thamrin Ke-47 di Balai Kota Rabu 25 Agustus 2021.





“Saya sering sampaikan kepada teman-teman di jajaran, kalau pandemi begini, jangan andalkan foto, publikasinya bukan di foto. Karena itu saya sering bilang, jangan tangani Covid ini cosmetical, pakai action untuk representasi tidak bisa,” tandasnya.

Ia mengatakan bahwa berkat kolaborasi seluruh masyarakat lonjakan Covid-19 mulai melandai. “Kalau sekarang kita lihat grafik Jakarta, naik cepat turunnya cepat, tracing banyak, sesudah itu pengendalian pergerakan penduduk, alhamdulillah ini kolaborasi semua orang Jakarta sehingga setelah jalan 2-3 minggu lalu mulai turun, turunnya curam, artinya penambahan kasus barunya tidak banyak,” bebernya.



Anies menyebut, membangun sistem tidak bisa difoto namun harus pakai grafik. Data yang disampaikan kepada masyarakat juga harus objektif dan akurat. “Kalau data diotak atik, dimasak-masak, enggak akan. Bu Atikah ni yang beresin data. Kominfotik langsung bikin datanya,” katanya.

Anies menambahkan bahwa selama ini Pemprov DKI selalu menyajikan informasi yang transparan dan akurat. “Dari awal dikatakan kita laporkan apa adanya tidak dikurangi, tidak ditambah, mau meninggal 100 laporkan, meninggal 20 laporkan, tidak boleh ada pengurangan,” tegasnya.

Pemprov DKI sudah membangun sistem untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19. “Alhamdulillah dengan cara begitu, sistem terbangun dan ketika bulan syawal usai ramadhan,” katanya.

Anies menyebut kini situasi pandemi di Jakarta sudah melandai. “Insya Allah pandemi segera lewat, Jakarta alhamdulillah kondisi sudah stabil, kita tanggal 16 Juli itu puncak 113 ribu kasus aktif. Sekarang tinggal 8 ribuan, turun lebih dari 100 ribu,” tukasnya.
(thm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More