Anies Sampaikan Keberhasilan Pemprov DKI Turunkan Kasus Aktif COVID-19
Minggu, 15 Agustus 2021 - 15:41 WIB
JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan update terkait situasi pandemi di Jakarta. Dalam paparannya tersebut, Gubernur Anies menjelaskan bahwa situasi pandemi di Jakarta mulai menunjukkan kondisi yang semakin membaik.
Situasi ini didasari turunnya kasus aktif di Jakarta. Sejak 2 bulan terakhir, kasus aktif di Jakarta naik secara eksponensial hingga mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021 yaitu 113.137 kasus aktif. Namun, dalam waktu kurang dari satu bulan, kasus aktif Jakarta kini turun ke 9.881 kasus. (Baca juga; Genjot Vaksinasi Covid-19, Anies: 9,2 Juta Warga Jakarta Sudah Disuntik )
“Umumnya, menurunkan kurva (kasus aktif) memakan waktu lebih lama dibandingkan kenaikannya. Alhamdulillah, berkat kerja keras begitu banyak pihak dan dengan dukungan kedisiplinan begitu banyak warga Jakarta, kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif kembali ke bawah 10.000 dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua (pada awal Juli 2021)," terang Anies dalam paparan yang diunggah di YouTube.
Salah satu cara untuk menurunkan kasus aktif, yakni dengan membatasi mobilitas warga dan menjaga protokol kesehatan. "Kasus aktif bisa turun signfikan karena kita semua bisa menekan penambahan kasus baru,” tambahnya. (Baca juga; Anies Sebut Kasus Corona di Jakarta Melandai )
Dalam paparan tersebut Anies juga menjelaskan bahwa puncak penambahan kasus baru harian terjadi pada 12 Juli 2021 dengan angka 14.000 lebih kasus. Saat ini, tepat sebulan kemudian, penambahan kasus baru harian turun hingga seperempatnya.
Hal itu juga dikarenakan pengawasan pelaksanaan PPKM level 4 secara ketat oleh seluruh jajaran, mulai dari Forkopimda, aparat wilayah, dipadukan dengan kecepatan melacak warga yang terinfeksi agar cepat diisolasi, mampu menurunkan laju kasus baru harian secara tajam mempengaruhi laju penularan.
Berdasarkan data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia terkait nilai Effective Reproduction Number (Rt), perhitungan terakhir menunjukkan nilai Rt Jakarta tepat di angka 1,0 yang berarti dalam indikator ini pandemi di Jakarta dapat dikatakan melandai. Namun Gubernur Anies mengingatkan agar warga tetap taat protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.
“Artinya pandemi melandai, tapi belum benar-benar terus berkurang ke depannya. Masih ada risiko putar balik atau naik lagi, bila mobilitas penduduk Jakarta tiba-tiba kembali tinggi. Ini tentu harus kita jaga. Momentum penurunan nilai Rt harus terus dilanjutkan,” tuturnya.
Situasi ini didasari turunnya kasus aktif di Jakarta. Sejak 2 bulan terakhir, kasus aktif di Jakarta naik secara eksponensial hingga mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021 yaitu 113.137 kasus aktif. Namun, dalam waktu kurang dari satu bulan, kasus aktif Jakarta kini turun ke 9.881 kasus. (Baca juga; Genjot Vaksinasi Covid-19, Anies: 9,2 Juta Warga Jakarta Sudah Disuntik )
“Umumnya, menurunkan kurva (kasus aktif) memakan waktu lebih lama dibandingkan kenaikannya. Alhamdulillah, berkat kerja keras begitu banyak pihak dan dengan dukungan kedisiplinan begitu banyak warga Jakarta, kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif kembali ke bawah 10.000 dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua (pada awal Juli 2021)," terang Anies dalam paparan yang diunggah di YouTube.
Salah satu cara untuk menurunkan kasus aktif, yakni dengan membatasi mobilitas warga dan menjaga protokol kesehatan. "Kasus aktif bisa turun signfikan karena kita semua bisa menekan penambahan kasus baru,” tambahnya. (Baca juga; Anies Sebut Kasus Corona di Jakarta Melandai )
Dalam paparan tersebut Anies juga menjelaskan bahwa puncak penambahan kasus baru harian terjadi pada 12 Juli 2021 dengan angka 14.000 lebih kasus. Saat ini, tepat sebulan kemudian, penambahan kasus baru harian turun hingga seperempatnya.
Hal itu juga dikarenakan pengawasan pelaksanaan PPKM level 4 secara ketat oleh seluruh jajaran, mulai dari Forkopimda, aparat wilayah, dipadukan dengan kecepatan melacak warga yang terinfeksi agar cepat diisolasi, mampu menurunkan laju kasus baru harian secara tajam mempengaruhi laju penularan.
Berdasarkan data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia terkait nilai Effective Reproduction Number (Rt), perhitungan terakhir menunjukkan nilai Rt Jakarta tepat di angka 1,0 yang berarti dalam indikator ini pandemi di Jakarta dapat dikatakan melandai. Namun Gubernur Anies mengingatkan agar warga tetap taat protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.
“Artinya pandemi melandai, tapi belum benar-benar terus berkurang ke depannya. Masih ada risiko putar balik atau naik lagi, bila mobilitas penduduk Jakarta tiba-tiba kembali tinggi. Ini tentu harus kita jaga. Momentum penurunan nilai Rt harus terus dilanjutkan,” tuturnya.
(wib)
tulis komentar anda