Mayat Wanita Terbungkus Kardus di Cakung Ternyata PRT Berusia 17 Tahun
Rabu, 11 Agustus 2021 - 12:20 WIB
JAKARTA - Identitas perempuan korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan terbungkus kardus di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021), terkuak. Korban ialah Maroah (17) yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
Jasad wanita asal Pemalang, Jawa Tengah ini ditemukan sekitar pukul 07.00 oleh anggota PPSU Kelurahan Cakung Barat. Kelurga korban, Waryuni (40) mengatakan, identitas Maroah diketahui setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari dan pencocokan DNA oleh Tim Inafis Polri.
"Dapat kabarnya kemarin, dari polisi kasih tahu ke keluarga. Terus kita datang ke sini (RS Polri) untuk tes DNA. Hasilnya sesuai korban ini keponakan saya," kata Waryuni di RS Polri Kramat Jati, Rabu (11/8/2021).
Menurut Waryuni, keponakannya itu merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai ART. Ihwal dugaan Maroah hamil, Waryuni tidak mengetahuinya.
"Sudah dua bulan di Jakarta kerja jadi ART, dari dulu kerja sebagai ART. Pulang kampung sebulan-dua bulan, terus balik lagi ke Jakarta. Pernah juga kerja di Bekasi sama jadi ART," ujarnya.
Wahyuni menuturkan, merujuk keterangan keluarga, terkahir kali Maroah berkomunikasi sebelum jasadnya ditemukan terbunuh yakni sekitar tiga hari lalu. Kendati demikian, Waryuni tidak mengetahui di mana korban tinggal lantaran jarang berkomunikasi.
"Keluarga satu-satunya cuma saya. Saya di Jakarta Barat jadi saya yang datang ke sini (RS Polri Kramat Jati)," tuturnya.
Jasad wanita asal Pemalang, Jawa Tengah ini ditemukan sekitar pukul 07.00 oleh anggota PPSU Kelurahan Cakung Barat. Kelurga korban, Waryuni (40) mengatakan, identitas Maroah diketahui setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari dan pencocokan DNA oleh Tim Inafis Polri.
"Dapat kabarnya kemarin, dari polisi kasih tahu ke keluarga. Terus kita datang ke sini (RS Polri) untuk tes DNA. Hasilnya sesuai korban ini keponakan saya," kata Waryuni di RS Polri Kramat Jati, Rabu (11/8/2021).
Menurut Waryuni, keponakannya itu merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai ART. Ihwal dugaan Maroah hamil, Waryuni tidak mengetahuinya.
Baca Juga
"Sudah dua bulan di Jakarta kerja jadi ART, dari dulu kerja sebagai ART. Pulang kampung sebulan-dua bulan, terus balik lagi ke Jakarta. Pernah juga kerja di Bekasi sama jadi ART," ujarnya.
Wahyuni menuturkan, merujuk keterangan keluarga, terkahir kali Maroah berkomunikasi sebelum jasadnya ditemukan terbunuh yakni sekitar tiga hari lalu. Kendati demikian, Waryuni tidak mengetahui di mana korban tinggal lantaran jarang berkomunikasi.
"Keluarga satu-satunya cuma saya. Saya di Jakarta Barat jadi saya yang datang ke sini (RS Polri Kramat Jati)," tuturnya.
(hab)
tulis komentar anda