Hoaks Isu BPA pada Galon, Bikin Omzet Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Turun Drastis
Senin, 02 Agustus 2021 - 10:13 WIB
JAKARTA - Para pemilik usaha depot air minum isi ulang di wilayah Cileduk, kota Tangerang, dibuat resah oleh beredarnya isu galon guna ulang berbahan Polikarbonat yang dituding mengandung bahan Bisfenol A (BPA) . Para pengusaha kecil ini meminta agar para penyebar hoaks itu ditindak karena menyebarkan informasi tidak benar ke publik dan mengganggu usaha kecil.
Sambil membentangkan sejumlah poster penolakan mereka terhadap hoaks BPA berbahaya galon guna ulang. Para pemilik depot air minum isi ulang ini meminta kepada pihak berwenang untuk memberantas para penyebar hoaks galon berbahan PC yang yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. Padahal BPOM sudah menyatakan bahwa galon itu aman untuk digunakan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengkategorikan info ini sebagai hoaks disinformasi.
Mereka menyerukan hoaks itu telah menyebabkan usaha yang mereka geluti selama bertahun-tahun penjualannya menurun drastis. Rosmin Sinaga, yang sudah menggeluti bisnis ini selama 5 tahun mengakui sangat dirugikan dengan adanya hoaks ini.
Dia mengaku pelanggannya turun drastis. "Omzet saya turun drastis. Sebelumnya dalam sehari saya bisa menjual 50 galon, tapi dengan hoaks ini menjual 15 galon saja sangat sulit," katanya, Senin (2/8/2021). (Baca juga; Ahli Kimia ITB Pastikan BPA dalam Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi )
Sementara, sebagai pelanggan air minum menggunakan galon guna ulang selama 4 tahun, Sita mengatakan, tidak merasakan kesehatannya dan keluarganya terganggu karena minum air kemasan tersebut. "Saya sekeluarga konsumsi, alhamdulillah tidak ada apa-apa, aman-aman saja," tukasnya.
Beberapa pihak menduga ada upaya tertentu yang berusaha mendiskreditkan kemasan galon berbahan polikarbonat dengan mengaitkannya terhadap bahaya BPA. Tuduhan ini berulangkali telah dibantah oleh para pakar termasuk Pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), DR Ahmad Zainal Abidin dan Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Eko Hari Purnomo.
Mereka menyatakan bahwa galon Polikarbonat aman. BPOM dan Kemenperin juga menegaskan keamanan galon polikarbonat yang telah digunakan industri selama puluhan tahun. (Baca juga; Uji Lab Terbaru 2021, BPOM Pastikan Galon Guna Ulang Tetap Aman )
Ketua Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum (ASDAMINDO) Erik Garnadi menduga ada motif tertentu yang tidak sehat dalam penyebaran isu hoaks bahaya galon guna ulang ini.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga mengimbau figur publik untuk tidak ikut menyebarkan berita yang jelas dikategorikan sebagai hoaks okeh Kemenkominfo. Selain itu, BPOM juga melakukan pengujian cemaran BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium (dengan batas deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj) menunjukkan cemaran BPA dalam AMDK tidak terdeteksi.
Sambil membentangkan sejumlah poster penolakan mereka terhadap hoaks BPA berbahaya galon guna ulang. Para pemilik depot air minum isi ulang ini meminta kepada pihak berwenang untuk memberantas para penyebar hoaks galon berbahan PC yang yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. Padahal BPOM sudah menyatakan bahwa galon itu aman untuk digunakan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengkategorikan info ini sebagai hoaks disinformasi.
Mereka menyerukan hoaks itu telah menyebabkan usaha yang mereka geluti selama bertahun-tahun penjualannya menurun drastis. Rosmin Sinaga, yang sudah menggeluti bisnis ini selama 5 tahun mengakui sangat dirugikan dengan adanya hoaks ini.
Dia mengaku pelanggannya turun drastis. "Omzet saya turun drastis. Sebelumnya dalam sehari saya bisa menjual 50 galon, tapi dengan hoaks ini menjual 15 galon saja sangat sulit," katanya, Senin (2/8/2021). (Baca juga; Ahli Kimia ITB Pastikan BPA dalam Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi )
Sementara, sebagai pelanggan air minum menggunakan galon guna ulang selama 4 tahun, Sita mengatakan, tidak merasakan kesehatannya dan keluarganya terganggu karena minum air kemasan tersebut. "Saya sekeluarga konsumsi, alhamdulillah tidak ada apa-apa, aman-aman saja," tukasnya.
Beberapa pihak menduga ada upaya tertentu yang berusaha mendiskreditkan kemasan galon berbahan polikarbonat dengan mengaitkannya terhadap bahaya BPA. Tuduhan ini berulangkali telah dibantah oleh para pakar termasuk Pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), DR Ahmad Zainal Abidin dan Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Eko Hari Purnomo.
Mereka menyatakan bahwa galon Polikarbonat aman. BPOM dan Kemenperin juga menegaskan keamanan galon polikarbonat yang telah digunakan industri selama puluhan tahun. (Baca juga; Uji Lab Terbaru 2021, BPOM Pastikan Galon Guna Ulang Tetap Aman )
Ketua Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum (ASDAMINDO) Erik Garnadi menduga ada motif tertentu yang tidak sehat dalam penyebaran isu hoaks bahaya galon guna ulang ini.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio juga mengimbau figur publik untuk tidak ikut menyebarkan berita yang jelas dikategorikan sebagai hoaks okeh Kemenkominfo. Selain itu, BPOM juga melakukan pengujian cemaran BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium (dengan batas deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj) menunjukkan cemaran BPA dalam AMDK tidak terdeteksi.
(wib)
tulis komentar anda