Hari Kerja Pertama Saat PPKM Darurat, Pengguna KRL Turun 27 Persen
Senin, 05 Juli 2021 - 11:04 WIB
JAKARTA - Pengguna KRL di hari pertama kerja saat penerapan PPKM Darurat mengalami penurunan sebesar 27 persen. Beberapa stasiun yang biasa dipenuhi oleh masyarakat terlihat sepi.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, hingga pukul 08.00 WIB pagi tadi, tercatat jumlah penumpang mencapai 73,8 ribu. Jumlah ini menurun 27 persen dibandingkan hari yang sama pekan lalu.
"Tren menurunnya jumlah pengguna KRL telah berlangsung sejak 14 Juni lalu. Dimana pada hari Senin yang dapat menjadi indikator untuk hari-hari selanjutnya, jumlah penggunaturun setidaknya 15 persen setiap pekan," jelas Anne melalui siaran persnya, Senin (5/7/2021).
Beberapa stasiun yang biasa menjadi pusat keberangkatan di hari Senin, juga alam penurunan. Seperti Stasiun Bogor yang mencatat 6.735 pengguna, turun 19 persen dibanding pekan lalu pada waktu yang sama). Stasiun Citayam 5.380 pengguna, turun 26 persen. Dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna, turun 35 persen.
Pada masa PPKM Darurat, Anne mengklaim pihaknya lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta, terutama berkaitan dengan menjaga jarak aman antar pengguna.
Saat ini kapastias pengguna pada setiap kereta yang diizinkan adalah 52 orang. Para pengguna yang berdiri juga diharapkan berdiri dalam satu baris dan seluruhnya menghadap ke depan.
Mencapai itu, KAI Commuter memperketat penyekatan pengguna di stasiun guna menjaga agar jumlah pengguna yang dapat naik kereta tidak melebihi aturan yang berlaku.
Selain itu KAI Commuter mulai hari ini mewajibkan setiap orang yang berada di area stasiun maupun kereta untuk memakai masker ganda. Masker ganda yang disarankan adalah masker medis yang dilapis dengan masker kain, sesuai himbauan dokter dan kementerian kesehatan.
"Hari ini hingga tiga hari mendatang adalah masa sosialisasi pelaksanaan aturan ini," tegasnya.
Melihat jumlah pengguna yang semakin berkurang, KAI Commuter meminta para pengguna menahan diri untuk naik bila kereta yang tiba telah terisi sesuai kapasitas yang diizinkan. Bagi pengguna juga disarankan untuk bepergian di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
Pada masa PPKM Darurat ini KRL tersedia sebagai transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Jika masih harus menggunakan transportasi publik, ikuti seluruh protokol kesehatan dan aturan yang berlaku.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, hingga pukul 08.00 WIB pagi tadi, tercatat jumlah penumpang mencapai 73,8 ribu. Jumlah ini menurun 27 persen dibandingkan hari yang sama pekan lalu.
"Tren menurunnya jumlah pengguna KRL telah berlangsung sejak 14 Juni lalu. Dimana pada hari Senin yang dapat menjadi indikator untuk hari-hari selanjutnya, jumlah penggunaturun setidaknya 15 persen setiap pekan," jelas Anne melalui siaran persnya, Senin (5/7/2021).
Beberapa stasiun yang biasa menjadi pusat keberangkatan di hari Senin, juga alam penurunan. Seperti Stasiun Bogor yang mencatat 6.735 pengguna, turun 19 persen dibanding pekan lalu pada waktu yang sama). Stasiun Citayam 5.380 pengguna, turun 26 persen. Dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna, turun 35 persen.
Pada masa PPKM Darurat, Anne mengklaim pihaknya lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta, terutama berkaitan dengan menjaga jarak aman antar pengguna.
Saat ini kapastias pengguna pada setiap kereta yang diizinkan adalah 52 orang. Para pengguna yang berdiri juga diharapkan berdiri dalam satu baris dan seluruhnya menghadap ke depan.
Mencapai itu, KAI Commuter memperketat penyekatan pengguna di stasiun guna menjaga agar jumlah pengguna yang dapat naik kereta tidak melebihi aturan yang berlaku.
Selain itu KAI Commuter mulai hari ini mewajibkan setiap orang yang berada di area stasiun maupun kereta untuk memakai masker ganda. Masker ganda yang disarankan adalah masker medis yang dilapis dengan masker kain, sesuai himbauan dokter dan kementerian kesehatan.
"Hari ini hingga tiga hari mendatang adalah masa sosialisasi pelaksanaan aturan ini," tegasnya.
Melihat jumlah pengguna yang semakin berkurang, KAI Commuter meminta para pengguna menahan diri untuk naik bila kereta yang tiba telah terisi sesuai kapasitas yang diizinkan. Bagi pengguna juga disarankan untuk bepergian di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
Pada masa PPKM Darurat ini KRL tersedia sebagai transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Jika masih harus menggunakan transportasi publik, ikuti seluruh protokol kesehatan dan aturan yang berlaku.
(mhd)
tulis komentar anda