Soal Lintasan Road Bike di Sudirman-Thamrin, Wakil Ketua DPRD DKI: Cukup! Gunakan yang Ada
Selasa, 08 Juni 2021 - 09:45 WIB
Pesepeda road bike saat uji coba lintasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin (7/6/2021). Foto: @dalopsdishubdkijakarta, @infojkt24
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik angkat bicara soal rencana Pemprov DKI memberlakukan aturan bagi sepeda road bike yang menggunakan Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin di luar jalur sepeda permanen.
Menurut Politisi Partai Gerindra itu, sebaiknya para pesepeda jenis apapun menggunakan jalur sepeda yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI.
"Saya kira untuk sepeda seperti itu pakai jalur sepeda yang sudah ada saja. Tidak usah bangun lintasan baru. Pakai yang sudah ada saja. Itu (lajur) yang ada bisa dipakai. Ini kan bukan ajang balapan. Kalau balapan boleh pakai jalur lain, itu pengecualian. Kalau harian ya sudah pakai jalur sepeda yang ada," ujar Taufik kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Alasan lainnya, Taufik memandang pengguna road bike di Jakarta juga tidak terlalu banyak. Dibanding pesepeda yang memang memanfaatkan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari.
"Ikuti jalur sepeda yang sudah ada ! Sudah, jangan gunakan jalur yang lain. Apa sih khususnya? sudah yang ada saja, cukup, kenapa mesti nambah-nambah ? Kan kalau kita mau hitung, berapa sih populasi road bikers itu, jadi jalur yang ada saja cukup. Manfaatkan yang ada. Sudah, jangan mengganggu," tegasnya.
Menurut Taufik, konvoi komunitas road bike di lajur non sepeda sangat membahayakan para pengguna jalan. Oleh sebab itu, Pemprov DKI tak perlu menyiapkan aturan ataupun lintasan khusus sepeda balap itu.
"Kemudian juga ada protes, karena road bikers itu mengganggu, menggunakan jalur lain yang ditetapkan. Itu aja sudah mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain," tutupnya.
Menurut Politisi Partai Gerindra itu, sebaiknya para pesepeda jenis apapun menggunakan jalur sepeda yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI.
"Saya kira untuk sepeda seperti itu pakai jalur sepeda yang sudah ada saja. Tidak usah bangun lintasan baru. Pakai yang sudah ada saja. Itu (lajur) yang ada bisa dipakai. Ini kan bukan ajang balapan. Kalau balapan boleh pakai jalur lain, itu pengecualian. Kalau harian ya sudah pakai jalur sepeda yang ada," ujar Taufik kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Alasan lainnya, Taufik memandang pengguna road bike di Jakarta juga tidak terlalu banyak. Dibanding pesepeda yang memang memanfaatkan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari.
Baca Juga
"Ikuti jalur sepeda yang sudah ada ! Sudah, jangan gunakan jalur yang lain. Apa sih khususnya? sudah yang ada saja, cukup, kenapa mesti nambah-nambah ? Kan kalau kita mau hitung, berapa sih populasi road bikers itu, jadi jalur yang ada saja cukup. Manfaatkan yang ada. Sudah, jangan mengganggu," tegasnya.
Menurut Taufik, konvoi komunitas road bike di lajur non sepeda sangat membahayakan para pengguna jalan. Oleh sebab itu, Pemprov DKI tak perlu menyiapkan aturan ataupun lintasan khusus sepeda balap itu.
"Kemudian juga ada protes, karena road bikers itu mengganggu, menggunakan jalur lain yang ditetapkan. Itu aja sudah mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain," tutupnya.
(thm)
tulis komentar anda