Tanggul Kali Sadang Rembes, 2 Perumahan di Bekasi Kebanjiran
Selasa, 18 Mei 2021 - 10:29 WIB
BEKASI - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya membuat debit air Kali Sadang di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi , Selasa (18/5/2021) pagi meluap. Akibatnya dua perumahan di kawasan tersebut terendam banjir dengan ketinggian 10-60 cm.
Dua perumahan tersebut adalah Perum Griya Setu Permai dan Perum Mustika Gandaria, air sudah mulai masuk ke jalanana rumah warga sejak pukul 05.00 WIB.”Kali Sadang sedang meluap, dan air sudah mulai membanjir jalan dari 10–60 cm, karena rembesan air tanggul dan khawatir akan segera jebol,” kata Hendra, warga Perum Griya Setu Permai pada Selasa (18/5/2021).
Menurut dia, warga saat ini sudah mulai cemas dan mempersiapkan evakuasi dadakan jika tanggul Kali Sadang jebol bisa membuat air luapan ke permukiman warga hingga 100 cm. Apalagi, dalam kurun waktu tahun 2020 lalu, sudah lima kali diterjang banjir parah hingga air sedada orang dewasa,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, pada tahun 2021 ini banjir sudah menerjang wilayahnya sebanyak 6 kali, untuk itu warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memperbaiki tanggul tersebut. Saat ini, warga yang bermukim di perumahan tersebut lebih dari 1.500 KK.
”Saya berharap cepat surut, dan air tidak masuk ke rumah seperti beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, air yang berada di Tanggul Kali Sadang hampir sama rata dengan tanggul pembatas. Bahkan, rembesan air keluar dari tanggul manual yang dibuat dari bambu dengan alat seadanya. Dikhawatirkan air meluap jika wilayah hulu di Kabupaten Bogor hujan deras, maka luapan air sudah dipastikan meruntuhkan tanggul semi permanen tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln membenarkan beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi tergenang luapan air. Namun, untuk hujan yang mengguyur Bekasi tadi malam masih kategori aman.”Benar ada beberapa genangan air ringan, tapi sudah mulai menyurut, dan Kabupaten Bekasi masih aman banjir,” katanya.
Sementara terkait luapan air di wilayah Kecamatan Setu, Henry masih menunggu laporan dari kepala wilayah setempat untuk melakukan assessment. Untuk perbaikan tanggul, pihaknya akan berkordinasi dengan intansi terkait untuk melihat langsung.”Kita lihat kondisinya seperti apa, nanti apakah butuh perbaikan sementara atau secara permanen,” tegasnya.
Dua perumahan tersebut adalah Perum Griya Setu Permai dan Perum Mustika Gandaria, air sudah mulai masuk ke jalanana rumah warga sejak pukul 05.00 WIB.”Kali Sadang sedang meluap, dan air sudah mulai membanjir jalan dari 10–60 cm, karena rembesan air tanggul dan khawatir akan segera jebol,” kata Hendra, warga Perum Griya Setu Permai pada Selasa (18/5/2021).
Menurut dia, warga saat ini sudah mulai cemas dan mempersiapkan evakuasi dadakan jika tanggul Kali Sadang jebol bisa membuat air luapan ke permukiman warga hingga 100 cm. Apalagi, dalam kurun waktu tahun 2020 lalu, sudah lima kali diterjang banjir parah hingga air sedada orang dewasa,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, pada tahun 2021 ini banjir sudah menerjang wilayahnya sebanyak 6 kali, untuk itu warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memperbaiki tanggul tersebut. Saat ini, warga yang bermukim di perumahan tersebut lebih dari 1.500 KK.
”Saya berharap cepat surut, dan air tidak masuk ke rumah seperti beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, air yang berada di Tanggul Kali Sadang hampir sama rata dengan tanggul pembatas. Bahkan, rembesan air keluar dari tanggul manual yang dibuat dari bambu dengan alat seadanya. Dikhawatirkan air meluap jika wilayah hulu di Kabupaten Bogor hujan deras, maka luapan air sudah dipastikan meruntuhkan tanggul semi permanen tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln membenarkan beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi tergenang luapan air. Namun, untuk hujan yang mengguyur Bekasi tadi malam masih kategori aman.”Benar ada beberapa genangan air ringan, tapi sudah mulai menyurut, dan Kabupaten Bekasi masih aman banjir,” katanya.
Sementara terkait luapan air di wilayah Kecamatan Setu, Henry masih menunggu laporan dari kepala wilayah setempat untuk melakukan assessment. Untuk perbaikan tanggul, pihaknya akan berkordinasi dengan intansi terkait untuk melihat langsung.”Kita lihat kondisinya seperti apa, nanti apakah butuh perbaikan sementara atau secara permanen,” tegasnya.
(hab)
tulis komentar anda