Pemkot Bogor Cari Pemodal untuk Wujudkan Transportasi Massal Trem
Selasa, 18 Mei 2021 - 06:29 WIB
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera mewujudkan impiannya untuk menyediakan trem transportasi massal berbasis rel di pusat kota. Salah satu langkah yang sedang dijajakan adalah mencari pemodal hingga mulai mencari lahan untuk dijadikan depo.
“Kami sudah meninjau salah satu titik, yakni di kawasan Tanah Baru atau tepatnya di dekat gardu induk PLN. Di sana ada lahan milik perumahan yang masih kosong," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudi Mashudi kepada wartawan Senin, 17 Mei 2021 kemarin.
Menurutnya, ada tiga lokasi yang bakal dijadikan depo yakni lahan milik Jasa Marga di sisi Tol Jagorawi, lalu Stasiun Bogor dan lahan milik salah satu pengembang perumahan di kawasan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara atau tepatnya di sebelah gardu induk PLN.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Colas Rail, agar trem dapat beroperasi di Kota Bogor, harus didukung fasilitas seperti depo dan tempat pemeliharaan. Di mana saat ini lokasinya sedang dikaji. Depo Trem ditengarai membutuhkan luasan lahan 5-10 hektare dan lahan di kawasan Tanah Baru tersebut memungkinkan untuk dijadikan depo.
“Dari hasil pembicaraan dengan pengembang perumahan tersebut, di dalam site plan mereka memang sudah ada frontage sepanjang 10 meter,” ujarnya. Rudy menegaskan bahwa pengembang menyambut baik, serta sempat menanyakan bagaimana pola yang digunakan.
“Apakah ganti untung, ganti rugi atau sewa. Tetapi urusan tersebut tetap harus menempuh mekanisme appraisal dan studi kelayakan untuk memutuskan, jadi atau tidaknya,” bebernya.
Kendati demikian, Pemkot Bogor tak mau terburu-buru memutuskan, mengingat masih ada beberapa opsi lokasi penempatan Depo Trem. “Sedang dikaji beberapa tempat. Bisa di stasiun, bisa juga di lahan Jasa Marga sepanjang Tol Jagorawi. Ya, kita cari dulu yang layak. Kami masih lakukan penjajakan dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga,” tuntasnya.
Sementara itu, DPRD Kota Bogor mendesak Pemkot Bogor untuk lebih mematangkan kembali soal kajian rencana strategi (renstra) transportasi di Kota Bogor. Salah satunya, terkait dengan rencana pembangunan moda transportasi berbasis rel atau trem.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menyatakan, siap duduk bersama kembali bersama Pemkot Bogor untuk mengkaji kembali renstra penataan transportasi di kota hujan. Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah pusat telah menyetujui revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor.
“Kami sudah meninjau salah satu titik, yakni di kawasan Tanah Baru atau tepatnya di dekat gardu induk PLN. Di sana ada lahan milik perumahan yang masih kosong," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudi Mashudi kepada wartawan Senin, 17 Mei 2021 kemarin.
Menurutnya, ada tiga lokasi yang bakal dijadikan depo yakni lahan milik Jasa Marga di sisi Tol Jagorawi, lalu Stasiun Bogor dan lahan milik salah satu pengembang perumahan di kawasan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara atau tepatnya di sebelah gardu induk PLN.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Colas Rail, agar trem dapat beroperasi di Kota Bogor, harus didukung fasilitas seperti depo dan tempat pemeliharaan. Di mana saat ini lokasinya sedang dikaji. Depo Trem ditengarai membutuhkan luasan lahan 5-10 hektare dan lahan di kawasan Tanah Baru tersebut memungkinkan untuk dijadikan depo.
“Dari hasil pembicaraan dengan pengembang perumahan tersebut, di dalam site plan mereka memang sudah ada frontage sepanjang 10 meter,” ujarnya. Rudy menegaskan bahwa pengembang menyambut baik, serta sempat menanyakan bagaimana pola yang digunakan.
“Apakah ganti untung, ganti rugi atau sewa. Tetapi urusan tersebut tetap harus menempuh mekanisme appraisal dan studi kelayakan untuk memutuskan, jadi atau tidaknya,” bebernya.
Kendati demikian, Pemkot Bogor tak mau terburu-buru memutuskan, mengingat masih ada beberapa opsi lokasi penempatan Depo Trem. “Sedang dikaji beberapa tempat. Bisa di stasiun, bisa juga di lahan Jasa Marga sepanjang Tol Jagorawi. Ya, kita cari dulu yang layak. Kami masih lakukan penjajakan dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga,” tuntasnya.
Sementara itu, DPRD Kota Bogor mendesak Pemkot Bogor untuk lebih mematangkan kembali soal kajian rencana strategi (renstra) transportasi di Kota Bogor. Salah satunya, terkait dengan rencana pembangunan moda transportasi berbasis rel atau trem.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menyatakan, siap duduk bersama kembali bersama Pemkot Bogor untuk mengkaji kembali renstra penataan transportasi di kota hujan. Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah pusat telah menyetujui revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor.
tulis komentar anda