Jelang Aksi May Day, Buruh Lakukan Tes Rapid Antigen di Kantor Masing-masing
Sabtu, 01 Mei 2021 - 07:15 WIB
JAKARTA - Menjelang aksi May Day yang diperingati tiap tanggal 1 Mei, para buruh terus melakukan berbagai persiapan.
Ketua Departemen Media dan Komunikasi KSPI, Kahar S Cahyono mengatakan, sebagian buruh telah melakukan tes Rapid Antigen sebelum ikut May Day.
"Sebagian rekan-rekan kami sudah tes (Rapid Antigen) terlebih dahulu sebelum ikut aksi May Day," kata Kahar ketika dihubungi SINDOindonews, Sabtu (1/5/2021).
Ia menjamin peserta aksi mematuhi aturan serta protokol kesehatan yang ditetapkan. "Tentu kita akan mengikuti arahan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk mengikuti standar kesehatan pencegahan Covid. Peserta aksi akan melakukan rapid antigen, memakai masker, hand sanitizer, dan menjaga jarak," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan pada hari ini akan ada 50 ribu buruh bersama unsur mahasiswa yang turun memperingati May Day.
Menurut Said Iqbal, aksi ini melibatkan buruh yang tersebar di 24 provinsi, 200 kabupaten/kota dan di 3.000 pabrik.
"Untuk di tingkat nasional, aksi akan dipusatkan di Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi," kata Said Iqbal.
Sementara itu, daerah pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dan Satgas Covid-19 di daerah setempat. Said Iqbal meminta agar tidak ada larangan terhadap massa buruh yang hendak melakukan aksi May Day.
Adapun tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day ada dua. Pertama, cabut/batalkan omnibus law UU Cipta Kerja. Di mana buruh meminta Hakim Mahkamah Konstitusi memenangkan uji formil dan uji materiil yang diajukan buruh. Isu kedua, berlakukan UMSK 2021.
Ketua Departemen Media dan Komunikasi KSPI, Kahar S Cahyono mengatakan, sebagian buruh telah melakukan tes Rapid Antigen sebelum ikut May Day.
Baca Juga
"Sebagian rekan-rekan kami sudah tes (Rapid Antigen) terlebih dahulu sebelum ikut aksi May Day," kata Kahar ketika dihubungi SINDOindonews, Sabtu (1/5/2021).
Ia menjamin peserta aksi mematuhi aturan serta protokol kesehatan yang ditetapkan. "Tentu kita akan mengikuti arahan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk mengikuti standar kesehatan pencegahan Covid. Peserta aksi akan melakukan rapid antigen, memakai masker, hand sanitizer, dan menjaga jarak," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan pada hari ini akan ada 50 ribu buruh bersama unsur mahasiswa yang turun memperingati May Day.
Menurut Said Iqbal, aksi ini melibatkan buruh yang tersebar di 24 provinsi, 200 kabupaten/kota dan di 3.000 pabrik.
"Untuk di tingkat nasional, aksi akan dipusatkan di Istana dan Gedung Mahkamah Konstitusi," kata Said Iqbal.
Sementara itu, daerah pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres dan Satgas Covid-19 di daerah setempat. Said Iqbal meminta agar tidak ada larangan terhadap massa buruh yang hendak melakukan aksi May Day.
Adapun tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day ada dua. Pertama, cabut/batalkan omnibus law UU Cipta Kerja. Di mana buruh meminta Hakim Mahkamah Konstitusi memenangkan uji formil dan uji materiil yang diajukan buruh. Isu kedua, berlakukan UMSK 2021.
(thm)
tulis komentar anda