Beri Kesaksian, Bima Arya: Habib Rizieq Tidak Mau Sampaikan Hasil Tes Swab
Rabu, 14 April 2021 - 11:51 WIB
JAKARTA - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memberikan kesaksian di hadapan Majelis Hakim di ruang persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021). Dalam kesaksiannya, Bima menyebut terdakwa Habib Rizieq Shihab tidak mau menunjukkan hasil Swab PCR.
Bima menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai Habib Rizieq Shihab yang sedang menjalani perawatan di RS UMMI. Setelah mengetahui informasi itu, Bima langsung menghubungi Andi Tatat selaku Direktur Utama RS Ummi Bogor untuk memastikan kebenaran tersebut.
"Malam harinya saya mendatangi RS Ummi hubungi Andi Tatat dan direksi, kembali menyampaikan, satu hal kami pastikan tidak ada kerumunan dan menegaskan kondisi beliau habib Rizieq disampaikan kondisi sehat," kata Bima Arya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021).
Sebagai Ketua Satgas Daerah Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya ingin memastikan kesehatan Habib Rizieq Shihab melalui tes swab. "Saya sampaikan kembali keinginan untuk perjelas kondisi Habib melalui proses swab karena ada informasi yang kami dapatkan beliau melalui kontak erat dengan orang-orang yang dinyatakan positif antara lain Wali Kota Depok dan saya sampaikan kepada dokter Andi Tatat. Dan setuju untuk menyampaikan untuk dites PCR," ujarnya.
Terkait permintaan itu, Bima mendapat kabar setelah Jumatan bahwa Habib Rizieq Shihab sudah melakukan tes swab. Untuk memastikan itu, Bima langsung menelepon Andi Tatat.
"Saya kontak, dokter Andi Tatat juga mengaku hal tersebut tanpa koordinasi dengan dokter Andi Tatat, dan saya meminta untuk Prokes dijaga. Dan saya tegur Andi tatat bagaimana mungkin pimpinan rumah skait tidak tahu kejadian di rumah sakitnya," ujarnya.
Mengetahui hal itu, Bima kembali mendatangi RS Ummi Bogor dan bertemu dengan Hanif Alatas. Dalam pertemuan itu membahas pemintaan agar Rizieq menjalani tes swab sekali lagi. Tapi permintaan itu tak digubris.
"Kemudian malamnya, Jumat malam saya mendatangi ke sana (RS Ummi) bertemu dengan Habib Hanif dan juga dokter Andi Tatat, di sana disampaikan Habib menolak dilakukan swab. Saya bisa pahami kalau sudah diswab tidak apa-apa, sejauh ada kejelasan yang melakukan swab dan juga kami bisa mendapatkan laporan. Tidak harus kami laporkan ke publik, paling tidak kami mendapat laporan ini, kami dapat laporan sesuai dengan kewenangan saya yang setiap hari mendapat laporan dari rumah sakit," ungkapnya.
Kemudian esok harinya, Bima mendapat surat yang berisikan penolakan Habib Rizieq Shihab terkait hasil tes swab. "Kami tunggu hari Sabtu. Tapi yang saya terima surat Habib Rizieq kepada saya, tetapi disampaikan kepada terbuka. Surat tertulis yang tidak berkenaan untuk menyampaikan hasil swab PCR. Diketik, ditandatangani, saya mendapat fotocopy, ditujukan kepada Wali Lota," ucapnya.
Bima menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai Habib Rizieq Shihab yang sedang menjalani perawatan di RS UMMI. Setelah mengetahui informasi itu, Bima langsung menghubungi Andi Tatat selaku Direktur Utama RS Ummi Bogor untuk memastikan kebenaran tersebut.
"Malam harinya saya mendatangi RS Ummi hubungi Andi Tatat dan direksi, kembali menyampaikan, satu hal kami pastikan tidak ada kerumunan dan menegaskan kondisi beliau habib Rizieq disampaikan kondisi sehat," kata Bima Arya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021).
Sebagai Ketua Satgas Daerah Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya ingin memastikan kesehatan Habib Rizieq Shihab melalui tes swab. "Saya sampaikan kembali keinginan untuk perjelas kondisi Habib melalui proses swab karena ada informasi yang kami dapatkan beliau melalui kontak erat dengan orang-orang yang dinyatakan positif antara lain Wali Kota Depok dan saya sampaikan kepada dokter Andi Tatat. Dan setuju untuk menyampaikan untuk dites PCR," ujarnya.
Terkait permintaan itu, Bima mendapat kabar setelah Jumatan bahwa Habib Rizieq Shihab sudah melakukan tes swab. Untuk memastikan itu, Bima langsung menelepon Andi Tatat.
"Saya kontak, dokter Andi Tatat juga mengaku hal tersebut tanpa koordinasi dengan dokter Andi Tatat, dan saya meminta untuk Prokes dijaga. Dan saya tegur Andi tatat bagaimana mungkin pimpinan rumah skait tidak tahu kejadian di rumah sakitnya," ujarnya.
Mengetahui hal itu, Bima kembali mendatangi RS Ummi Bogor dan bertemu dengan Hanif Alatas. Dalam pertemuan itu membahas pemintaan agar Rizieq menjalani tes swab sekali lagi. Tapi permintaan itu tak digubris.
"Kemudian malamnya, Jumat malam saya mendatangi ke sana (RS Ummi) bertemu dengan Habib Hanif dan juga dokter Andi Tatat, di sana disampaikan Habib menolak dilakukan swab. Saya bisa pahami kalau sudah diswab tidak apa-apa, sejauh ada kejelasan yang melakukan swab dan juga kami bisa mendapatkan laporan. Tidak harus kami laporkan ke publik, paling tidak kami mendapat laporan ini, kami dapat laporan sesuai dengan kewenangan saya yang setiap hari mendapat laporan dari rumah sakit," ungkapnya.
Kemudian esok harinya, Bima mendapat surat yang berisikan penolakan Habib Rizieq Shihab terkait hasil tes swab. "Kami tunggu hari Sabtu. Tapi yang saya terima surat Habib Rizieq kepada saya, tetapi disampaikan kepada terbuka. Surat tertulis yang tidak berkenaan untuk menyampaikan hasil swab PCR. Diketik, ditandatangani, saya mendapat fotocopy, ditujukan kepada Wali Lota," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda