Tunggu Instruksi Anies, Polisi Akan Tindak Keramaian di Tanah Abang
Selasa, 19 Mei 2020 - 21:17 WIB
JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto merespons ramainya kembali kawasan Ibu Kota Jakarta meski masih berlangsung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) . Terutama di kawasan Tanah Abang.
Heru mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah untuk memaksimalkan imbauan kepada masyarakat sekitar termasuk pedagang.
"Kami belum melakukan penindakan. Yang penting tiga pilar kerja sama agar di sana (Tanah Abang) tidak ramai dan berdekatan," jelas Herudi Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2020).
Ia menduga keramaian terjadi kembali di Tanah Abang dan wilayah lain karena masyarakat terpepet kebutuhan sehari-hari. ( )
"Ini kan makin deket Idul Fitri, kan yang dibeli barang-barang seperti baju bukan barang mewah. Barang yang harganya Rp100.000. Mau diberikan anak dan keluarganya," terang Heru.
Heru meyakini, bahwa kerumunan di kawasan Tanah Abang dan tempat lainnya bisa memicu penyebaran virus Corona. ( )
"Itu sangat berbahaya bisa memicu kerumunan. Langkah akan kami ambil karena sangat berbahaya. Kalau ada perintah tindakan kami siap dan menunggu perintah gubernur. Kami tunggu instruksi Gubernur," jelas Heru.
Sekadar informasi, beberapa hari belakangan, pusat grosir terbesar se Asia Tenggara yakni Pasar Tanah Abang mendadak ramai. Padahal Jakarta masih menerapkan PSBB Tahap II. Namun video viral di medsos menampilkan warga berkerumun tanpa adanya phsycal distancing.
Heru mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah untuk memaksimalkan imbauan kepada masyarakat sekitar termasuk pedagang.
"Kami belum melakukan penindakan. Yang penting tiga pilar kerja sama agar di sana (Tanah Abang) tidak ramai dan berdekatan," jelas Herudi Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2020).
Ia menduga keramaian terjadi kembali di Tanah Abang dan wilayah lain karena masyarakat terpepet kebutuhan sehari-hari. ( )
"Ini kan makin deket Idul Fitri, kan yang dibeli barang-barang seperti baju bukan barang mewah. Barang yang harganya Rp100.000. Mau diberikan anak dan keluarganya," terang Heru.
Heru meyakini, bahwa kerumunan di kawasan Tanah Abang dan tempat lainnya bisa memicu penyebaran virus Corona. ( )
"Itu sangat berbahaya bisa memicu kerumunan. Langkah akan kami ambil karena sangat berbahaya. Kalau ada perintah tindakan kami siap dan menunggu perintah gubernur. Kami tunggu instruksi Gubernur," jelas Heru.
Sekadar informasi, beberapa hari belakangan, pusat grosir terbesar se Asia Tenggara yakni Pasar Tanah Abang mendadak ramai. Padahal Jakarta masih menerapkan PSBB Tahap II. Namun video viral di medsos menampilkan warga berkerumun tanpa adanya phsycal distancing.
(mhd)
tulis komentar anda