Begini Progres MRT Fase 2 pada Jalur Bundaran HI-Harmoni

Minggu, 21 Maret 2021 - 06:54 WIB
Pembangunan MRT Fase II A Bundaran HI- Kota terus dikebut. Hingga saat ini, pengerjaan baru mencapai 11,2 persen hingga 25 Februari 2021. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit ( MRT ) Fase II A Bundaran HI- Kota terus dikebut. Hingga saat ini, pengerjaan yang dimulai sejak Juli 2020 lalu baru mencapai 11,2 persen hingga 25 Februari 2021.

PT MRT Jakarta menyatakan progres pembangunan fisik yang sudah dikerjakan itu ada di paket kontrak CP201 Bundaran HI-Harmoni. Proyek itu meliputi instalasi steel deck untuk relokasi drainase di area Stasiun Thamrin, shifting MCB di area Bundaran HI sekaligus mempersiapkan traffic diversion.

Baca juga: Menhub Sodorkan Proyek Bandara hingga MRT untuk Dibiayai LPI



Kemudian, pemasangan soil pit di area Stasiun Thamrin, memuat retaining wall untuk TBM Shaft pada North End Bundaran HI dan Monas, pembangunan pos polisi di Medan Merdeka, serta pembangunan visitor center di Monas.

"Estimasi progres fisik MRT Jakarta 2021 bisa menyelesaikan Fase IIA sampai 23,07% dari total proses konstruksinya. Paket kontrak CP201 tahun ini ditarget bisa selesai sampai 27,31%, CP202 selesai sampai 4,17%, CP203 selesai sampai 3,9%, CP205 sampai 5,59%," seperti dikutip dalam Powerpoint Forum Jurnalistik Maret 2021, Minggu (21/3/2021).

Proyek pengerjaan MRT Fase II mengalami beberapa kendala khususnya akibat pandemi Covid-19. Apalagi pengerjaan fisik konstruksi paket CP 201 yang dikerjakam oleh konsorsium Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) dimulai lima bulan setelah Maret ditemukan adanya kasus pertama Covid-19 di Indonesia.

Meski dalam PSBB yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta mengecualikan sektor konstruksi dan proyek strategis nasional, pembangunan fisik MRT tetap terpengaruh.

Baca juga: Pekerjaan MRT Jakarta Fase-2 Diakui Bersinggungan dengan Utilitas

Pada akhir Januari 2021, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menuturkan bahwa paket CP 201 dipastikan molor dari target Desember 2024 menjadi Maret 2025 karena terimbas pandemi.

Tantangan lain selama pandemi adalah proses tender untuk paket berikutnya yakni CP 202 dan CP 205 gagal karena kesulitan mendapatkan kontraktor. Hal itu disebabkan pembangunan MRT fase II dibiayai oleh JICA ODA Loan dengan skema Special Terms for Economic Partnership (Tied Loan) sehingga sangat terikat dengan kriteria kontraktor utama harus berasal dari Jepang.

PT MRT Jakarta bersama Pemprov DKI melakukan konsultasi kepada berbagai stakeholders terkait penunjukan langsung kontraktor untuk menggarap kedua paket tersebut. Beruntung, pemerintah Jepang dan Indonesia sepakat melakukan penunjukan langsung kontraktor untuk menggarap keduanya. Prosesnya sedang berjalan dan ditargetkan pada Juli 2021 konstruksi sudah dimulai. Kedua paket ini direncanakan selesai pada Agustus 2027.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More