Pengelola Dinilai Tidak Transparan, Warga Rusunami Samawa DKI Ogah Bayar Parkir
Minggu, 28 Februari 2021 - 20:01 WIB
JAKARTA - Penghuni rusunami Samawa DKI di Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat, menolak membayar parkir bulanan. Mereka kecewa lantaran pengelola melanggar tranparasi keuangan.
“Kami telah meminta mereka untuk transparasi keuangan sesuai UU Informasi Keterbukaan Publik. Ini saja laporan keuangan tidak dibayarkan,” kata perwakilan penghuni, Heri, Minggu (28/2/2021). (Baca juga; 11 Kawasan Perumahan Mewah di Jakarta )
Heri mengungkapkan, sebelumnya sejumlah warga mencurigai ada penyalahgunaan keuangan yang dilakukan pengelola setelah rapat dengan warga dilakukan Januari 2021. Kala itu, banyak warga mencatat ada kejanggalan dalam laporan.
Warga meminta diperbaiki, Pengelola kemudian berjanji akan memperbaiki laporan dan melibatkan warga dalam penyusunan. Namun hingga 2 x 2 pekan laporan itu tak kunjung diterima penghuni.
Malahan, pengelola tak beritikad baik dengan mengajak penghuni dalam menyusun. Saat didatangi penghuni, manajemen enggan terbuka. “Akhirnya kami sebagian sepakat menunda bayar parkir. Ini komitmen mereka pada akhir tahun lalu,” katanya.
Apartement Samawa Cengkareng Jakarta Barat merupakan kerja sama antaran BUMN Perumnas dan Pemprov DKI Jakarta. Di tempat itu, sebagian unit masuk dalam Program DP 0 Rupiah.
Tak hanya persoalan parkir, beberapa komitmen lainnya juga dilanggar pengelola di sana, mulai dari fasilitas publik, kouta parkir kendaraan, hingga pelayanan publik lainnya. (Baca juga; Banjir Jakarta Bikin PLN Kehilangan Pendapatan Hampir Rp1 M )
Sebelumnya, masalah di rusunami DKI muncul setelah warga mendapati kondisi air disana berbau dan berwarna cokelat. Sempat mengeluhkan ke Management, namun hal itu tak kunjung ditanggapi.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Building Management Sentraland Cengkareng menolak untuk berbicara. Mereka enggan berkomentar apa pun.
“Kami telah meminta mereka untuk transparasi keuangan sesuai UU Informasi Keterbukaan Publik. Ini saja laporan keuangan tidak dibayarkan,” kata perwakilan penghuni, Heri, Minggu (28/2/2021). (Baca juga; 11 Kawasan Perumahan Mewah di Jakarta )
Heri mengungkapkan, sebelumnya sejumlah warga mencurigai ada penyalahgunaan keuangan yang dilakukan pengelola setelah rapat dengan warga dilakukan Januari 2021. Kala itu, banyak warga mencatat ada kejanggalan dalam laporan.
Warga meminta diperbaiki, Pengelola kemudian berjanji akan memperbaiki laporan dan melibatkan warga dalam penyusunan. Namun hingga 2 x 2 pekan laporan itu tak kunjung diterima penghuni.
Malahan, pengelola tak beritikad baik dengan mengajak penghuni dalam menyusun. Saat didatangi penghuni, manajemen enggan terbuka. “Akhirnya kami sebagian sepakat menunda bayar parkir. Ini komitmen mereka pada akhir tahun lalu,” katanya.
Apartement Samawa Cengkareng Jakarta Barat merupakan kerja sama antaran BUMN Perumnas dan Pemprov DKI Jakarta. Di tempat itu, sebagian unit masuk dalam Program DP 0 Rupiah.
Tak hanya persoalan parkir, beberapa komitmen lainnya juga dilanggar pengelola di sana, mulai dari fasilitas publik, kouta parkir kendaraan, hingga pelayanan publik lainnya. (Baca juga; Banjir Jakarta Bikin PLN Kehilangan Pendapatan Hampir Rp1 M )
Sebelumnya, masalah di rusunami DKI muncul setelah warga mendapati kondisi air disana berbau dan berwarna cokelat. Sempat mengeluhkan ke Management, namun hal itu tak kunjung ditanggapi.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Building Management Sentraland Cengkareng menolak untuk berbicara. Mereka enggan berkomentar apa pun.
(wib)
tulis komentar anda