Orang Tua Fokus Selamatkan Harta, Bocah 9 Tahun Tewas Terseret Banjir di Bekasi
Minggu, 21 Februari 2021 - 10:22 WIB
BEKASI - Perumahan Grand Residence di Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi hingga kini masih terendam banjir setinggi satu meter. Banjir yang menerjang wilayah permukiman padat penduduk tersebut menyebabkan salah satu anak bernama M Bayu (9), meninggal dunia karena terseret arus.
"Sudah sejak Sabtu (20/2) dinihari ketinggian air belum surut, masih ada yang satu meter di beberapa titik," ujar M Arsyad (35) salah satu warga, Minggu (21/2/2021).
Menurut dia, debit air yang tinggi menyebabkan Kali Kembang yang berada persis di perumahan tersebut meluap pada Sabtu (20/2) dinihari. Warga pun panik dan berusaha menyelamatkan barang berharga. Sebab, banjir di wilayah itu baru terjadi kali ini.
Di saat kepanikan itu, korban Bayu yang tinggal di Mutiara Columbus, persis di samping perumahan tersebut, terseret arus banjir dan beberapa jam kemudian ditemukan sudah meninggal dunia.
"Orang tuaya sibuk menyelamatkan harta, dan anaknya terpeleset lalu terbawa arus banjir," ungkapnya.
Senada dengan Arsyad, warga lainya yang bernama Evan Prabowo (34) mengaku terkejut dengan luapan Kali Kembang yang membanjiri tempat tinggalnya hingga satu meter.
"Sampai sekarang belum surut, banyak warga yang masih bertahan di lantai dua, dan sebagian mengungsi ke rumah sanak keluarganya," katanya.
Warga Cluster Hangtuah ini menduga banjir yang merendam wilayahnya disebabkan ada proyek Tol Cibitung - Cimanggis belakangan ini.
"Selama beberapa tahun tinggal di sini tidak pernah banjir, baru kali ini banjir saat ada proyek tol Cibitung - Cimanggis dibelakang perumahan ini," bebernya.
Warga juga menyayangkan langkah Developer Grand Residence yang tidak mengoptimalkan fungsi danau yang ada di depan dan belakang yang mengakibatkan penumpukan debit air di Kali Kembang. Saat ini, petugas BPBD masih melakukan evakuasi di lokasi tersebut.
"Sudah sejak Sabtu (20/2) dinihari ketinggian air belum surut, masih ada yang satu meter di beberapa titik," ujar M Arsyad (35) salah satu warga, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga
Menurut dia, debit air yang tinggi menyebabkan Kali Kembang yang berada persis di perumahan tersebut meluap pada Sabtu (20/2) dinihari. Warga pun panik dan berusaha menyelamatkan barang berharga. Sebab, banjir di wilayah itu baru terjadi kali ini.
Di saat kepanikan itu, korban Bayu yang tinggal di Mutiara Columbus, persis di samping perumahan tersebut, terseret arus banjir dan beberapa jam kemudian ditemukan sudah meninggal dunia.
"Orang tuaya sibuk menyelamatkan harta, dan anaknya terpeleset lalu terbawa arus banjir," ungkapnya.
Senada dengan Arsyad, warga lainya yang bernama Evan Prabowo (34) mengaku terkejut dengan luapan Kali Kembang yang membanjiri tempat tinggalnya hingga satu meter.
"Sampai sekarang belum surut, banyak warga yang masih bertahan di lantai dua, dan sebagian mengungsi ke rumah sanak keluarganya," katanya.
Warga Cluster Hangtuah ini menduga banjir yang merendam wilayahnya disebabkan ada proyek Tol Cibitung - Cimanggis belakangan ini.
"Selama beberapa tahun tinggal di sini tidak pernah banjir, baru kali ini banjir saat ada proyek tol Cibitung - Cimanggis dibelakang perumahan ini," bebernya.
Warga juga menyayangkan langkah Developer Grand Residence yang tidak mengoptimalkan fungsi danau yang ada di depan dan belakang yang mengakibatkan penumpukan debit air di Kali Kembang. Saat ini, petugas BPBD masih melakukan evakuasi di lokasi tersebut.
(thm)
tulis komentar anda