Pusdalops BNPB Mencatat 1.222 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Jakarta
Sabtu, 20 Februari 2021 - 23:07 WIB
JAKARTA - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dari data terakhir sebanyak 1.222 jiwa mengungsi akibat banjir di DKI Jakarta sejak Sabtu (20/2/2021) dini hari. Jumlah tersebut dengan rincian dewasa 918 jiwa, remaja 151, balita 89 dan lansia 64.
“Sementara, dari jumlah tersebut sebanyak 333 KK atau 1.109 jiwa, atau sekitar 23 RT (8 RW) yang terdampak berada di kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur,” dari keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati yang diterima MNC Portal Indonesia.
Warga yang mengungsi tersebar di beberapa titik, seperti fasilitas tempat ibadah, sekolah maupun tempat lapang. Selain itu, dilaporkan bahwa tinggi muka air di kawasan Cipinang mencapai sekitar 200 cm. (Baca juga; Lanud Halim dan Yonko 461 Paskhas Bantu Korban Banjir Cipinang Melayu )
Tim gabungan dari BPBD DKI Jakarta, Basarnas, TNI dan Polri melakukan evakuasi warga. Sedangkan kerugian material, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. (Baca juga; Bangun Dapur Umum untuk Korban Banjir, Hasto: Kader Partai Wajib Bantu Rakyat )
Terkait dengan upaya penanganan banjir, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, khususnya di Kelurahan Cipinang Melayu, telah memberikan peringatan dini kepada warga setempat mengenai potensi cuaca ekstrem pada 18 – 19 Februari 2021. Peringatan tersebut bersumber dari BMKG.
Dalam penanganan darurat, pemerintah setempat telah mendistribusikan bantuan logistik dan penyelamatan serta evakuasi warga terdampak. BPBD DKI Jakarta mendirikan pos lapangan di Universitas Borobudur dengan kekuatan 40 personel. Selain itu, tenda pengungsian telah didirikan dan penyiagaan perahu karet sejumlah 3 unit. Dinas PUPR membantu dengan pengoperasian mobil toilet.
“Sementara, dari jumlah tersebut sebanyak 333 KK atau 1.109 jiwa, atau sekitar 23 RT (8 RW) yang terdampak berada di kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur,” dari keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati yang diterima MNC Portal Indonesia.
Warga yang mengungsi tersebar di beberapa titik, seperti fasilitas tempat ibadah, sekolah maupun tempat lapang. Selain itu, dilaporkan bahwa tinggi muka air di kawasan Cipinang mencapai sekitar 200 cm. (Baca juga; Lanud Halim dan Yonko 461 Paskhas Bantu Korban Banjir Cipinang Melayu )
Tim gabungan dari BPBD DKI Jakarta, Basarnas, TNI dan Polri melakukan evakuasi warga. Sedangkan kerugian material, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan. (Baca juga; Bangun Dapur Umum untuk Korban Banjir, Hasto: Kader Partai Wajib Bantu Rakyat )
Terkait dengan upaya penanganan banjir, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, khususnya di Kelurahan Cipinang Melayu, telah memberikan peringatan dini kepada warga setempat mengenai potensi cuaca ekstrem pada 18 – 19 Februari 2021. Peringatan tersebut bersumber dari BMKG.
Dalam penanganan darurat, pemerintah setempat telah mendistribusikan bantuan logistik dan penyelamatan serta evakuasi warga terdampak. BPBD DKI Jakarta mendirikan pos lapangan di Universitas Borobudur dengan kekuatan 40 personel. Selain itu, tenda pengungsian telah didirikan dan penyiagaan perahu karet sejumlah 3 unit. Dinas PUPR membantu dengan pengoperasian mobil toilet.
(wib)
tulis komentar anda