Masuk Zona Merah Penyebaran COVID-19, BIN Gelar Rapid Test Antigen di Kecamatan Bojong Gede
Selasa, 16 Februari 2021 - 12:39 WIB
BOGOR - Badan Intelijen Negara menyelenggarakan test usap massal kepada warga di Terminal Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021). Kegiatan ini untuk membantu Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,
Kordinator Lapangan Mobile Laboratorium COVID-19 BIN Kolonel Inf Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan COVID-19 sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
"Hari ini kita melaksanakan tes cepat antigen dan tes usap PCR sebagaimana arahan dari pimpinan kami untuk melaksanakan kegiatan di sini," ujar Budi di lokasi. (Baca juga; Pelanggar Protokol Kesehatan di Kota Bogor Bisa Dipidana )
Dimulai pukul 08.00 WIB, warga sekitar termasuk pedagang pasar, sopir angkutan umum dan pegawai kantor pemerintahan Kabupaten Bogor mulai berdatangan menuju lokasi kegiatan dilakukan. Menerapkan standar protokol kesehatan, mereka duduk di bangku yang telah disiapkan sambil menunggu panggilan petugas medical intelligen.
Budi menjelaskan, langkah tes yang diinisiasi oleh medical inteligen BIN melalui tes cepat dan tes usap tersebut tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh serta menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan," lanjutnya. (Baca juga; Ini Kata Bupati Bogor Soal Kerumunan Pesta Ulang Tahun Wali Kota Bekasi di Puncak )
Budi melanjutkan, pihaknya menyediakan 500 alat test usap dan mengerahkan 26 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut. BIN juga menyiapkan dua unit mobile laboratorium PCR test dan satu unit bus laboratorium untuk mengolah langsung sampel tes usap yang dilakukan kepada warga.
Mobile Lab PCR berstandar Biosafety Level 2 (BSL-2) ini memiliki kemampuan ekstraksi dan running sampel hasil test usap dalam waktu 8 sampai 10 jam. "Apabila diketemukan reaktif, maka kami langsung arahkan untuk Swab PCR yang hasil nanti kami koordinasikan dengan Satgas COVID-19 setempat ," tuturnya.
Sementara itu, Camat Bojong Gede Dace Hatomi mengapresiasi langkah yang dilakukan BIN di wilayahnya. Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, hingga Selasa (16/2), Kecamatan Bojong Gede merupakan zona merah penyebaran dengan kasus aktif berjumlah 309 orang.
"Kecamatan Bojong Gede ini termasuk yang paling banyak jumlah kasusnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengetahui penyebarannya," jelasnya.
Dace berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan melaksanakan tes rapid antigen yang berhubungan dengan kontak erat maupun suspek. "Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN. Semoga bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah kami," jelasnya.
Kordinator Lapangan Mobile Laboratorium COVID-19 BIN Kolonel Inf Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan COVID-19 sesuai arahan dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
"Hari ini kita melaksanakan tes cepat antigen dan tes usap PCR sebagaimana arahan dari pimpinan kami untuk melaksanakan kegiatan di sini," ujar Budi di lokasi. (Baca juga; Pelanggar Protokol Kesehatan di Kota Bogor Bisa Dipidana )
Dimulai pukul 08.00 WIB, warga sekitar termasuk pedagang pasar, sopir angkutan umum dan pegawai kantor pemerintahan Kabupaten Bogor mulai berdatangan menuju lokasi kegiatan dilakukan. Menerapkan standar protokol kesehatan, mereka duduk di bangku yang telah disiapkan sambil menunggu panggilan petugas medical intelligen.
Budi menjelaskan, langkah tes yang diinisiasi oleh medical inteligen BIN melalui tes cepat dan tes usap tersebut tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh serta menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan," lanjutnya. (Baca juga; Ini Kata Bupati Bogor Soal Kerumunan Pesta Ulang Tahun Wali Kota Bekasi di Puncak )
Budi melanjutkan, pihaknya menyediakan 500 alat test usap dan mengerahkan 26 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut. BIN juga menyiapkan dua unit mobile laboratorium PCR test dan satu unit bus laboratorium untuk mengolah langsung sampel tes usap yang dilakukan kepada warga.
Mobile Lab PCR berstandar Biosafety Level 2 (BSL-2) ini memiliki kemampuan ekstraksi dan running sampel hasil test usap dalam waktu 8 sampai 10 jam. "Apabila diketemukan reaktif, maka kami langsung arahkan untuk Swab PCR yang hasil nanti kami koordinasikan dengan Satgas COVID-19 setempat ," tuturnya.
Sementara itu, Camat Bojong Gede Dace Hatomi mengapresiasi langkah yang dilakukan BIN di wilayahnya. Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, hingga Selasa (16/2), Kecamatan Bojong Gede merupakan zona merah penyebaran dengan kasus aktif berjumlah 309 orang.
"Kecamatan Bojong Gede ini termasuk yang paling banyak jumlah kasusnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengetahui penyebarannya," jelasnya.
Dace berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan melaksanakan tes rapid antigen yang berhubungan dengan kontak erat maupun suspek. "Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN. Semoga bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah kami," jelasnya.
(wib)
tulis komentar anda