Zaman SMP, Anies Bertugas Humas Mengurusi Kabar Duka Cita
Sabtu, 06 Februari 2021 - 08:05 WIB
JAKARTA - Ternyata kisah Anies Baswedan saat duduk di bangku SMP mempunyai cerita unik tersendiri. Gubernur DKI Jakarta itu sangat aktif terlibat organisasi di sekolah, bahkan sejak tingkat SD.
Nah, SINDOnews pada Sabtu (6/2/2021) merangkum nostalgia Anies saat duduk di bangku sekolah melalui Curhatan Anies Baswedan saat Zaman Dulu Masa Sekolah Part 02 – Alvin & Friends Tahun 2018 yang disiarkan iNews kemudian diunggah di akun Youtube MeTube.id. Baca juga: Anies Pahlawan Transportasi Dunia, Warganet: Pendidik yang Jadi DKI 1, Semoga RI 1
Anies menuturkan saat kelas 5 SD memiliki klub kecil namanya Kelabang alias Kelompok Anak Berkembang. Kemudian, duduk di bangku SMPN 5 Yogyakarta Anies aktif di OSIS sebagai Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat persisnya humas yang mengurusi kabar atau berita duka cita.
“Tugasnya mengumpulkan uang duka. Itu pengalaman luar biasa,” katanya kepada Alvin Adam yang melakukan wawancara di dalam kendaraan dinas Gubernur DKI sambil berkeliling Jakarta. Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Tak Menerapkan Lockdown Akhir Pekan
Saat itu, Anies harus mendatangi satu per satu kelas yang jumlah kelasnya 30 untuk memberitahukan kabar duka. Jadi, ketika dia mengetuk pintu seisi orang di kelas sudah tahu kemudian ramai-ramai bersahutan telah meninggal dunia. “My face wajah kematian,” ucapnya seraya terkekeh.
Nah, SINDOnews pada Sabtu (6/2/2021) merangkum nostalgia Anies saat duduk di bangku sekolah melalui Curhatan Anies Baswedan saat Zaman Dulu Masa Sekolah Part 02 – Alvin & Friends Tahun 2018 yang disiarkan iNews kemudian diunggah di akun Youtube MeTube.id. Baca juga: Anies Pahlawan Transportasi Dunia, Warganet: Pendidik yang Jadi DKI 1, Semoga RI 1
Anies menuturkan saat kelas 5 SD memiliki klub kecil namanya Kelabang alias Kelompok Anak Berkembang. Kemudian, duduk di bangku SMPN 5 Yogyakarta Anies aktif di OSIS sebagai Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat persisnya humas yang mengurusi kabar atau berita duka cita.
“Tugasnya mengumpulkan uang duka. Itu pengalaman luar biasa,” katanya kepada Alvin Adam yang melakukan wawancara di dalam kendaraan dinas Gubernur DKI sambil berkeliling Jakarta. Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Tak Menerapkan Lockdown Akhir Pekan
Saat itu, Anies harus mendatangi satu per satu kelas yang jumlah kelasnya 30 untuk memberitahukan kabar duka. Jadi, ketika dia mengetuk pintu seisi orang di kelas sudah tahu kemudian ramai-ramai bersahutan telah meninggal dunia. “My face wajah kematian,” ucapnya seraya terkekeh.
(jon)
tulis komentar anda