Jakarta Tak Lagi Macet, Pengamat: Konsekuensi Logis di Masa Pandemi
Minggu, 17 Januari 2021 - 22:40 WIB
JAKARTA - Jakarta tidak lagi macet , menurut Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga, Pemprov DKI tak perlu berbangga. Menurut Tom Tom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, kemacetan Jakarta jauh berkurang, berada di posisi ke-31 dari total 416 kota lain.
Nirwono mengatakan, kemacetan di Jakarta jauh berkurang tak lepas dari konsekuensi logis yang terjadi selama pandemi Covid-19. “Jadi memang tidak ada yang perlu dibanggakan oleh Pemda DKI. Ini terjadi karena konsekuensi logis dari penerapan PSBB/PPKM,” ujarnya, Senin (17/1/2021). Baca juga: Jakarta Sudah Bebas Macet Nih, Jadi Pindah Ibu Kota Nggak?
Terlebih saat ini dengan penerapan WFH bagi pegawai sebesar 25 persen dari jumlah yang mengantor membuat jalanan Jakarta terlihat lengang. Kemacetan nyaris tak terlihat seperti sebelum pandemi.
“Pembatasan kegiatan masyarakat akan mengurangi warga bepergian, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga otomatis kemacetan lalin berkurang signifikan dan pencemaran udara juga menurun,” ungkapnya. Baca juga: Jakarta Bebas Macet, Warganet: Siapa Dulu Pemimpin DKI
Nirwono mengatakan, kemacetan di Jakarta jauh berkurang tak lepas dari konsekuensi logis yang terjadi selama pandemi Covid-19. “Jadi memang tidak ada yang perlu dibanggakan oleh Pemda DKI. Ini terjadi karena konsekuensi logis dari penerapan PSBB/PPKM,” ujarnya, Senin (17/1/2021). Baca juga: Jakarta Sudah Bebas Macet Nih, Jadi Pindah Ibu Kota Nggak?
Terlebih saat ini dengan penerapan WFH bagi pegawai sebesar 25 persen dari jumlah yang mengantor membuat jalanan Jakarta terlihat lengang. Kemacetan nyaris tak terlihat seperti sebelum pandemi.
“Pembatasan kegiatan masyarakat akan mengurangi warga bepergian, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga otomatis kemacetan lalin berkurang signifikan dan pencemaran udara juga menurun,” ungkapnya. Baca juga: Jakarta Bebas Macet, Warganet: Siapa Dulu Pemimpin DKI
(jon)
tulis komentar anda