Bencana di Awal Tahun, Ormas Mestinya Saling Bergotong Royong Bukan Saling Ejek
Sabtu, 16 Januari 2021 - 21:19 WIB
JAKARTA - Dalam situasi pandemi Covid-19 , Indonesia dilanda sejumlah musibah di awal tahun 2021. Belum selesai duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, banjir melanda Kalimantan Selatan.
Lalu menyusul terjadi gempa bumi di Majene, Mamuju dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di tengah bencana yang melanda, seluruh organisasi masyarakat (ormas), terutama ormas Islam di wilayah yang sedang ditimpa musibah turun bergotong royong membantu korban. Kehadiran ormas ini tentu sangat sangat penting, karena dapat memobilisasi anggotanya unuk membantu pemerintah daerah menangani bencana alam.
Baca juga: FPI dan Banser Saling Ejek saat Bantu Bencana Alam, Warganet: Yang Penting Korban Terbantu
“Dalam bencana seperti ini, ikatan rakyat Indonesia sebagai satu bangsa dan kepedulian sosial harus menguat. Inilah yang akan mengurangi beban masyarakat yang ditimpa musibah. Apalagi masih dalam suasana pandemi saat ini," kata Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 1 Km dari Puncak
Chrisnanto mengatakann, ormas merupakan simbol dan implementasi dari civil society atau masyarakat madani. Keberadaan ormas adalah untuk memberdayakan warganya dan bermitra dengan pemerintah. Keberadaan ormas sangat penting untuk membantu pemerintah, karena mereka dekat dengan masyarakat yang paling bawah.
Chriswanto jugg mengingatkan agar ormas berperan aktif dalam pembangunan, dengan memberi masukan kepada pemerintah. Agar pembangunan yang dilaksanakan tetap memperhatikan keberlanjutan alam.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kepala Basarnas Laksanakan Operasi SAR di Mamuju, Banjarmasin dan Sumedang
"Dengan pembangunan yang memperhatikan kebijakan lokal, perekonomian bangsa bisa kian maju, dan berimbas pada kesejahteraan rakyat dan terjaganya alam. Disinilah peran ormas membantu pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Lalu menyusul terjadi gempa bumi di Majene, Mamuju dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di tengah bencana yang melanda, seluruh organisasi masyarakat (ormas), terutama ormas Islam di wilayah yang sedang ditimpa musibah turun bergotong royong membantu korban. Kehadiran ormas ini tentu sangat sangat penting, karena dapat memobilisasi anggotanya unuk membantu pemerintah daerah menangani bencana alam.
Baca juga: FPI dan Banser Saling Ejek saat Bantu Bencana Alam, Warganet: Yang Penting Korban Terbantu
“Dalam bencana seperti ini, ikatan rakyat Indonesia sebagai satu bangsa dan kepedulian sosial harus menguat. Inilah yang akan mengurangi beban masyarakat yang ditimpa musibah. Apalagi masih dalam suasana pandemi saat ini," kata Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 1 Km dari Puncak
Chrisnanto mengatakann, ormas merupakan simbol dan implementasi dari civil society atau masyarakat madani. Keberadaan ormas adalah untuk memberdayakan warganya dan bermitra dengan pemerintah. Keberadaan ormas sangat penting untuk membantu pemerintah, karena mereka dekat dengan masyarakat yang paling bawah.
Chriswanto jugg mengingatkan agar ormas berperan aktif dalam pembangunan, dengan memberi masukan kepada pemerintah. Agar pembangunan yang dilaksanakan tetap memperhatikan keberlanjutan alam.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Kepala Basarnas Laksanakan Operasi SAR di Mamuju, Banjarmasin dan Sumedang
"Dengan pembangunan yang memperhatikan kebijakan lokal, perekonomian bangsa bisa kian maju, dan berimbas pada kesejahteraan rakyat dan terjaganya alam. Disinilah peran ormas membantu pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan," ungkapnya.
tulis komentar anda