Buru Pelaku Lain, Polisi Yakin Kokain Bukan dari Jerman
Selasa, 05 Januari 2021 - 12:32 WIB
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawienny Panjiyoga. SINDOnews/Komaruddin Bagja Arjawinangun
JAKARTA - Kepolisian terus mendalami kasus pengiriman paket kokain dari Jerman yang dibungkus bersama mainan anak.
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, harga per gram kokain tersebut mencapai Rp5 juta. Oleh sebab itu, pembelinya pun diduga dari kalangan menengah ke atas berupa komunitas.
"Beda dengan sabu-sabu dan ganja yang bisa dipakai di mana saja dan oleh siapa saja," kata Panjiyoga di Mapolrestro Jakpus, Selasa (5/1/2021). (Baca juga; Kelabui Petugas, Paket Kokain dari Jerman Dibungkus Mainan Anak )
Dia juga menduga, narkoba ini bukan murni dari Jerman. Menurut dia, jenis kokain ini biasanya ditemukan di kawasan Amerika Latin. "Ini kokain rata-rata dari Kolombia. Bisa jadi bukan dari Jerman, tapi lewat jerman," jelas Panjiyoga.
Saat ini, lanjut Panjiyoga, polisi masih mengejar pelaku lainnya. Mengingat JJ terkesan tertutup. "Pelaku ini belum mau terbuka, tertutama soal isi handponenya. Alasan dia lupa pin dan segala macam," kata Panjiyoga.
Akibat perbuatannya, JJ dijerat pasal 114 sub 112 UU No 35 Tahun 2009. "Ancamannya pidana mati hingga 20 tahun penjara," tutup Panjiyoga. (Baca juga; 7 Pemabuk Keroyok Dua Karyawan Hotel Hingga Babak Belur )
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, harga per gram kokain tersebut mencapai Rp5 juta. Oleh sebab itu, pembelinya pun diduga dari kalangan menengah ke atas berupa komunitas.
"Beda dengan sabu-sabu dan ganja yang bisa dipakai di mana saja dan oleh siapa saja," kata Panjiyoga di Mapolrestro Jakpus, Selasa (5/1/2021). (Baca juga; Kelabui Petugas, Paket Kokain dari Jerman Dibungkus Mainan Anak )
Dia juga menduga, narkoba ini bukan murni dari Jerman. Menurut dia, jenis kokain ini biasanya ditemukan di kawasan Amerika Latin. "Ini kokain rata-rata dari Kolombia. Bisa jadi bukan dari Jerman, tapi lewat jerman," jelas Panjiyoga.
Saat ini, lanjut Panjiyoga, polisi masih mengejar pelaku lainnya. Mengingat JJ terkesan tertutup. "Pelaku ini belum mau terbuka, tertutama soal isi handponenya. Alasan dia lupa pin dan segala macam," kata Panjiyoga.
Akibat perbuatannya, JJ dijerat pasal 114 sub 112 UU No 35 Tahun 2009. "Ancamannya pidana mati hingga 20 tahun penjara," tutup Panjiyoga. (Baca juga; 7 Pemabuk Keroyok Dua Karyawan Hotel Hingga Babak Belur )
(wib)
tulis komentar anda