Pemkot Bogor Mulai Fokus Percepat Bangun Jalan BIRR Sepanjang 11,1 Kilometer
Kamis, 17 Desember 2020 - 23:15 WIB
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya melakukan percepatan realisasi proyek pembangunan akses jalan Bogor Inner Ring Road (BIRR) sepanjang total kurang lebih 11,1 kilometer yang menghubungkan Wangun-Mulyaharja-Pasirkuda. Upaya tersebut terlihat dalam rapat koordinasi teknis antara pihak Pemkot Bogor dengan pihak pengembang kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), yakni PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, Pemkot Bogor saat ini sedang fokus menyelesaikan rencana pembangunan jalan akses BIRR sepanjang kurang lebih 7,7 kilometer dari Wangun hingga Mulyaharja dari total keseluruhan jarak 11,1 kilometer sampai Pasirkuda.
"Saat ini ada beberapa bidang lahan milik pengembang PT GAP yang sedang diupayakan untuk dapat dihibahkan kepada Pemkot Bogor sebagai kontribusi pihak swasta guna mempercepat proses pembangunan kedepannya," ungkap Dedie di Bogor, Kamis (17/12/2020)
Dipercepatnya pembangunan BIRR, menurut Dedie, nantinya dapat berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Bogor Selatan. Selain itu, hal ini juga dapat menunjang potensi pengembangan ekonomi lewat pembukaan akses.
"Salah satu pengembang yang sudah berkomitmen sejak awal adalah PT GAP. Rencananya GAP akan segera menyerahkan PSU kepada Pemkot dalam waktu dekat ini," katanya. (Baca: Ulang Tahun ke-48, Bima Arya Panjatkan Doa Ini untuk Masyarakat Bogor)
Sekedar diketahui, rencananya proyek BIRR ini memiliki panjang 12,6 kilometer dan akan melintasi tujuh Kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur. Di antaranya adalah Kelurahan Sindangsari, Muarasari, Harjasari, Kertamaya, Genteng, Pamoyanan dan Mulyaharja. Jalan ini nantinya akan terintegrasi dengan Jalan R3 yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Timur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menyebut, untuk melanjutkan pembangunan BIRR terdapat lima perumahan yang harus menyerahkan PSU diantaranya Pakuan Hill, Royal Tajur, Rancamaya Residence, Nuansa Anggun dan Bogor Nirwana Residence.
"Jadi lima perumahan itu harus menyerahkan asetnya dulu agar aset ini segera diserahkan ke kota," kata Chusnul. Chusnul menjelaskan, aset PSU yang harus diserahkan ke Pemkot Bogor adalah berupa jalan. Dengan diserahkannya aset dari lima perumahan ini, maka lahan untuk pembangunan jalan BIRR akan terpenuhi sebanyak sepertiga dari total panjang jalan.
"Kalau dihitung ini bisa sepertiganya. Tapi kalau bicara soal anggaran kita belum kesana. Sekarang fokus ke penyerahan aset dulu," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, Pemkot Bogor saat ini sedang fokus menyelesaikan rencana pembangunan jalan akses BIRR sepanjang kurang lebih 7,7 kilometer dari Wangun hingga Mulyaharja dari total keseluruhan jarak 11,1 kilometer sampai Pasirkuda.
"Saat ini ada beberapa bidang lahan milik pengembang PT GAP yang sedang diupayakan untuk dapat dihibahkan kepada Pemkot Bogor sebagai kontribusi pihak swasta guna mempercepat proses pembangunan kedepannya," ungkap Dedie di Bogor, Kamis (17/12/2020)
Dipercepatnya pembangunan BIRR, menurut Dedie, nantinya dapat berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Bogor Selatan. Selain itu, hal ini juga dapat menunjang potensi pengembangan ekonomi lewat pembukaan akses.
"Salah satu pengembang yang sudah berkomitmen sejak awal adalah PT GAP. Rencananya GAP akan segera menyerahkan PSU kepada Pemkot dalam waktu dekat ini," katanya. (Baca: Ulang Tahun ke-48, Bima Arya Panjatkan Doa Ini untuk Masyarakat Bogor)
Sekedar diketahui, rencananya proyek BIRR ini memiliki panjang 12,6 kilometer dan akan melintasi tujuh Kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur. Di antaranya adalah Kelurahan Sindangsari, Muarasari, Harjasari, Kertamaya, Genteng, Pamoyanan dan Mulyaharja. Jalan ini nantinya akan terintegrasi dengan Jalan R3 yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Timur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menyebut, untuk melanjutkan pembangunan BIRR terdapat lima perumahan yang harus menyerahkan PSU diantaranya Pakuan Hill, Royal Tajur, Rancamaya Residence, Nuansa Anggun dan Bogor Nirwana Residence.
"Jadi lima perumahan itu harus menyerahkan asetnya dulu agar aset ini segera diserahkan ke kota," kata Chusnul. Chusnul menjelaskan, aset PSU yang harus diserahkan ke Pemkot Bogor adalah berupa jalan. Dengan diserahkannya aset dari lima perumahan ini, maka lahan untuk pembangunan jalan BIRR akan terpenuhi sebanyak sepertiga dari total panjang jalan.
"Kalau dihitung ini bisa sepertiganya. Tapi kalau bicara soal anggaran kita belum kesana. Sekarang fokus ke penyerahan aset dulu," katanya.
(hab)
tulis komentar anda