COVID-19 di Bogor Naik, Bima Arya Tuding Kepedulian Warga Semakin Rendah
Selasa, 01 Desember 2020 - 21:10 WIB
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengeluhkan kepedulian masyarakat yang rendah sehingga kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 naik. Dalam sepekan ini rata-rata penambahan kasus COVID-19 sebanyak 50 orang per harinya.
Bahkan data terbaru pada pukul 14.00 WIB, Selasa (1/12/2020), Dinas Kesehatan Kota Bogor merilis penambahan kasus positif sebanyak 48 orang. Total kasus COVID-19 di Kota Bogor menembus angka 3.398 kasus. (Baca juga; Klaster Keluarga dan Commuter Menggila, Kasus Covid-19 di Depok Tembus 100 Orang per Hari )
"Kondisi yang ada masih berat, di sisi lain ekonomi harus berjalan dan di sisi lain COVID-19 naik. Sementara kepedulian warga semakin rendah. Bicara keimanan, masih banyak yang tidak percaya COVID-19 itu ada, bahkan ada yang menganggapnya konspirasi," kata Bima Arya.
Menurut dia, jika bicara kebersamaan, masih banyak yang saling menyalahkan dan bicara kepemimpinan, tidak semua berani berada di depan. "Banyak yang memilih rebahan," kata Bima Arya. (Baca juga; Kasus COVID-19 di Bogor Raya Bertambah Sebanyak 67 Orang )
Saat ini langkah yang diambil harus jelas. Testing, tracing, dan treatment sebagai upaya untuk mencegah persebaran dan penularan COVID-19. Dinkes Kota Bogor dan aparatur wilayah diminta untuk memaksimalkan tracing.
"Perlakuan kita sama untuk semua, baik warga maupun tokoh. Kesehatan dan keselamatan, clear. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dimaksudkan agar jangan sampai semua terpuruk, roda ekonomi dijaga dan diseimbangkan dengan kesehatan," tuturnya.
"Kemarin ada bantuan PEN dan hibah pariwisata untuk memastikan 2 hal, yaitu protokol kesehatan berjalan dan roda ekonomi juga bisa berjalan. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, Insya Allah dengan keimanan, kebersamaan dan kepemimpinan kita bersama, kita bisa melewati fase yang tidak mudah ini," paparnya.
Bahkan data terbaru pada pukul 14.00 WIB, Selasa (1/12/2020), Dinas Kesehatan Kota Bogor merilis penambahan kasus positif sebanyak 48 orang. Total kasus COVID-19 di Kota Bogor menembus angka 3.398 kasus. (Baca juga; Klaster Keluarga dan Commuter Menggila, Kasus Covid-19 di Depok Tembus 100 Orang per Hari )
"Kondisi yang ada masih berat, di sisi lain ekonomi harus berjalan dan di sisi lain COVID-19 naik. Sementara kepedulian warga semakin rendah. Bicara keimanan, masih banyak yang tidak percaya COVID-19 itu ada, bahkan ada yang menganggapnya konspirasi," kata Bima Arya.
Menurut dia, jika bicara kebersamaan, masih banyak yang saling menyalahkan dan bicara kepemimpinan, tidak semua berani berada di depan. "Banyak yang memilih rebahan," kata Bima Arya. (Baca juga; Kasus COVID-19 di Bogor Raya Bertambah Sebanyak 67 Orang )
Saat ini langkah yang diambil harus jelas. Testing, tracing, dan treatment sebagai upaya untuk mencegah persebaran dan penularan COVID-19. Dinkes Kota Bogor dan aparatur wilayah diminta untuk memaksimalkan tracing.
"Perlakuan kita sama untuk semua, baik warga maupun tokoh. Kesehatan dan keselamatan, clear. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dimaksudkan agar jangan sampai semua terpuruk, roda ekonomi dijaga dan diseimbangkan dengan kesehatan," tuturnya.
"Kemarin ada bantuan PEN dan hibah pariwisata untuk memastikan 2 hal, yaitu protokol kesehatan berjalan dan roda ekonomi juga bisa berjalan. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, Insya Allah dengan keimanan, kebersamaan dan kepemimpinan kita bersama, kita bisa melewati fase yang tidak mudah ini," paparnya.
(wib)
tulis komentar anda