Cerita Sukses Petani Milenial Manfaatkan Lahan Sempit di Bogor dengan Pertanian
Selasa, 01 Desember 2020 - 12:11 WIB
BOGOR - Para petani milenial yang tergabung dalam kelompok Tani Leuit Jajaka menjadikan masa pandemi Covid-19 sebagai ajang untuk bereksperimen dalam mengembangkan hasil tani di wilayah Bogor. Salah satu dengan menyulap lahan sempit menjadi lahan pertanian .
Kelompok tani di Kampung Pabuaran, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat ini pun menuai sukses. “Awalnya, kami berpikir bagaimana caranya menghasilkan uang untuk jajan selama pandemi,” kata Ketua Leuit Jajaka, Aditya Pratama Hermon, Selasa (1/12/2020). (Baca juga: Petani Kopi Milenial dari Gunung Arjuno, Raih Omzet Ratusan Juta per Bulan)
Di saat mayoritas pemuda sibuk bersosial media, Aditya dan teman-temannya memilih berkutat di bawah teriknya matahari. Di balik keterbatasan yang menghadang, mereka ingin memastikan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi.
Kelompok Tani Leuit Jajaka, lanjut Aditya, terus berupaya untuk berinovasi di tengah sempitnya lahan pertanian di kawasan Kota Bogor dengan metode tanam yang efisien di lahan seluas 500 meter.
"Kami mengembangkan komoditas perikanan dan pertanian seperti bawal, gurame, kangkung, cabai, bayam, dan ketimun. Hasil panennya kami jual di bawah harga pasar untuk warga sini," tutur pemuda yang kini cuti kuliah akibat terdampak Covid-19 tersebut. (Baca juga: Inspirasi Ibu-ibu PKK Kembangkan Hidroponik di Warga Kampung Becek)
Bagi Aditya, jalan sukses kelompoknya menjadi Agripreneur ini sendiri bukan tanpa hambatan. Selain pengalaman, dukungan teknologi pertanian untuk membuka jaringan irigasi dan pematangan lahan juga sangat dibutuhkan.
Semua itu, lanjut Aditya, semata-mata untuk memastikan agar ketersediaan pangan di wilayahnya tetap baik di masa mendatang. “Ini tantangan buat kami agar produktifitas hasil panen terus meningkat," tuturnya.
Mendukung program tersebut, Relawan Indonesia Bersatu berinisiatif menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mereka memberikan bibit lele sebanyak 10.000 ekor, 800 kg pakan lele, dan 2.400 pot kangkung.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno mengatakan, gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup. "Kami memberikan dukungan agar mereka bisa bertahan dan berkembang sehingga semakin bermanfaat bagi masyarakat," ujar Sandi di lokasi.
Kelompok tani di Kampung Pabuaran, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat ini pun menuai sukses. “Awalnya, kami berpikir bagaimana caranya menghasilkan uang untuk jajan selama pandemi,” kata Ketua Leuit Jajaka, Aditya Pratama Hermon, Selasa (1/12/2020). (Baca juga: Petani Kopi Milenial dari Gunung Arjuno, Raih Omzet Ratusan Juta per Bulan)
Di saat mayoritas pemuda sibuk bersosial media, Aditya dan teman-temannya memilih berkutat di bawah teriknya matahari. Di balik keterbatasan yang menghadang, mereka ingin memastikan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi.
Kelompok Tani Leuit Jajaka, lanjut Aditya, terus berupaya untuk berinovasi di tengah sempitnya lahan pertanian di kawasan Kota Bogor dengan metode tanam yang efisien di lahan seluas 500 meter.
"Kami mengembangkan komoditas perikanan dan pertanian seperti bawal, gurame, kangkung, cabai, bayam, dan ketimun. Hasil panennya kami jual di bawah harga pasar untuk warga sini," tutur pemuda yang kini cuti kuliah akibat terdampak Covid-19 tersebut. (Baca juga: Inspirasi Ibu-ibu PKK Kembangkan Hidroponik di Warga Kampung Becek)
Bagi Aditya, jalan sukses kelompoknya menjadi Agripreneur ini sendiri bukan tanpa hambatan. Selain pengalaman, dukungan teknologi pertanian untuk membuka jaringan irigasi dan pematangan lahan juga sangat dibutuhkan.
Semua itu, lanjut Aditya, semata-mata untuk memastikan agar ketersediaan pangan di wilayahnya tetap baik di masa mendatang. “Ini tantangan buat kami agar produktifitas hasil panen terus meningkat," tuturnya.
Mendukung program tersebut, Relawan Indonesia Bersatu berinisiatif menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mereka memberikan bibit lele sebanyak 10.000 ekor, 800 kg pakan lele, dan 2.400 pot kangkung.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno mengatakan, gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup. "Kami memberikan dukungan agar mereka bisa bertahan dan berkembang sehingga semakin bermanfaat bagi masyarakat," ujar Sandi di lokasi.
tulis komentar anda