MER-C Sesalkan Sikap Bima Arya yang Melakukan Intervensi dan Tekanan
Minggu, 29 November 2020 - 11:25 WIB
JAKARTA - MER-C sebagai tim medis independen yang diminta keluarga untuk menangani kesehatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) , menyayangkan sikap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto . MER-C menilai Habib Rizieq telah mendapatkan perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien.
"Menyayangkan sikap Wali Kota Bogor yang melakukan intervensi dan tekanan kepada rumah sakit, tim medis, dan pasien," ujar Sarbini dalam siaran pers yang dikutip dari situs resmi mer-c.org, Minggu (29/11/2020).
Selain itu Bima Arya juga dinilai tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat.
(Baca juga: Habib Rizieq Enggan Beritahu Hasil Swab, Bima Arya Akan Tempuh Jalur Hukum)
"Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun,"
Jangankan dalam situasi normal, kata Sarbini, di daerah bencana dan peperangan saja pihaknya selaku tenaga medis wajib tetap menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien. (Baca juga: Gunakan Innova, Habib Rizieq Keluar RS UMMI Didampingi Keluarga dan Anggota FPI)
Seharusnya, tegas Sarbini, Bima Arya selaku Wali Kota Bogot mempercayakan hal ini kepada rumah sakit dan tim medis yang menangani. Sebab tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien.
"Menyayangkan sikap Wali Kota Bogor yang melakukan intervensi dan tekanan kepada rumah sakit, tim medis, dan pasien," ujar Sarbini dalam siaran pers yang dikutip dari situs resmi mer-c.org, Minggu (29/11/2020).
Selain itu Bima Arya juga dinilai tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat.
(Baca juga: Habib Rizieq Enggan Beritahu Hasil Swab, Bima Arya Akan Tempuh Jalur Hukum)
"Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun,"
Jangankan dalam situasi normal, kata Sarbini, di daerah bencana dan peperangan saja pihaknya selaku tenaga medis wajib tetap menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien. (Baca juga: Gunakan Innova, Habib Rizieq Keluar RS UMMI Didampingi Keluarga dan Anggota FPI)
Seharusnya, tegas Sarbini, Bima Arya selaku Wali Kota Bogot mempercayakan hal ini kepada rumah sakit dan tim medis yang menangani. Sebab tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien.
(thm)
tulis komentar anda