Pemprov DKI Buat Satu Juta Sumur Resapan untuk Antisipasi Banjir
Minggu, 22 November 2020 - 13:37 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melanjutkan pembuatan lebih dari satu juta sumur resapan atau drainase vertikal. Diketahui, program pembuatan sumur resapan ini menjadi salah satu pengendalian banjir Jakarta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarya Juaini mengatakan, program pembuatan sumur resapan atau drainase vertikal ini akan melibatkan masyarakat. Namun, untuk material yang diperlukan akan difasilitasi oleh Dinas SDA DKI Jakarta. (Baca juga; Pemkot Jakpus Buat 302 Sumur Resapan Antisipasi Genangan )
"Rencananya, nanti kita minta pembuatan ini dilakukan secara padat karya. Jadi, dari warga bisa ikut andil membuat sumur resapan," ucap Juaini dalam rapat pengendalian banjir yang ditayangkan akun Youtube Pemprov DKI, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, pengerjaan sumur mulai pada 2020 hingga 2022, memiliki target 60 titik sumur resapan setiap satu rukun tetangga (RT). Rinciannya, 82.020 sumur resapan dari 1.367 RT di Jakarta Pusat, 364.620 sumur resapan dari 6.077 RT di Jakarta Selatan, 311.940 sumur resapan dari 5.199 RT di Jakarta Barat, dan 428.160 sumur resapan dari 7.136 RT di Jakarta Timur.
Sementara itu, untuk sumur resapan tak akan dibangun di Jakarta Utara. "Untuk di Utara, kita enggak bisa bangun karena kondisinya airnya dangkal. Digali 1 meter saja, air sudah timbul," tuturnya.
Sebenarnya, program pembangunan sumur resapan sudah dikerjakan di sejumlah titik, seperti di gedung pemerintah daerah, RPTRA, sekolah-sekolah, kantor kelurahan, masjid, dan taman kota. (Baca juga; Kendalikan Banjir, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.000 Titik Sumur Resapan Baru )
Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama, buat lubang pada tanah. Usahakan menggali tidak sampai keluar air. Perkuat dinding sumur menggunakan bata dengan celah 1 jari. Buat saluran air masuk dari talang dan keluar menuju parit apabila kelebihan air.
Isi bagian bawah drainase vertikal dengan batu koral atau kerikil. Kemudian, tutup bagian atas drainase vertikal dengan plat beton dan hiasi dengan rumput atau tanaman.
Jika turun hujan, air akan masuk melalui talang dan ditampung di drainase vertikal. Air tidak langsung terbuang ke saluran kota, sehingga air pada saluran kota bisa berkurang dan tidak lagi menimbulkan genangan. Bukan hanya menuntaskan genangan, dengan menabung air hujan, kita juga bisa memiliki cadangan air saat musim kemarau.
Dibutuhkan kerja sama dalam menjalankan gerakan menabung air hujan. Pemprov DKI Jakarta mengajak warga berkolaborasi untuk membuat drainase vertikal di lingkungan tempat tinggal. Mari bersama kita bangun drainase vertikal untuk mengurangi banjir di Jakarta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarya Juaini mengatakan, program pembuatan sumur resapan atau drainase vertikal ini akan melibatkan masyarakat. Namun, untuk material yang diperlukan akan difasilitasi oleh Dinas SDA DKI Jakarta. (Baca juga; Pemkot Jakpus Buat 302 Sumur Resapan Antisipasi Genangan )
"Rencananya, nanti kita minta pembuatan ini dilakukan secara padat karya. Jadi, dari warga bisa ikut andil membuat sumur resapan," ucap Juaini dalam rapat pengendalian banjir yang ditayangkan akun Youtube Pemprov DKI, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, pengerjaan sumur mulai pada 2020 hingga 2022, memiliki target 60 titik sumur resapan setiap satu rukun tetangga (RT). Rinciannya, 82.020 sumur resapan dari 1.367 RT di Jakarta Pusat, 364.620 sumur resapan dari 6.077 RT di Jakarta Selatan, 311.940 sumur resapan dari 5.199 RT di Jakarta Barat, dan 428.160 sumur resapan dari 7.136 RT di Jakarta Timur.
Sementara itu, untuk sumur resapan tak akan dibangun di Jakarta Utara. "Untuk di Utara, kita enggak bisa bangun karena kondisinya airnya dangkal. Digali 1 meter saja, air sudah timbul," tuturnya.
Sebenarnya, program pembangunan sumur resapan sudah dikerjakan di sejumlah titik, seperti di gedung pemerintah daerah, RPTRA, sekolah-sekolah, kantor kelurahan, masjid, dan taman kota. (Baca juga; Kendalikan Banjir, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.000 Titik Sumur Resapan Baru )
Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama, buat lubang pada tanah. Usahakan menggali tidak sampai keluar air. Perkuat dinding sumur menggunakan bata dengan celah 1 jari. Buat saluran air masuk dari talang dan keluar menuju parit apabila kelebihan air.
Isi bagian bawah drainase vertikal dengan batu koral atau kerikil. Kemudian, tutup bagian atas drainase vertikal dengan plat beton dan hiasi dengan rumput atau tanaman.
Jika turun hujan, air akan masuk melalui talang dan ditampung di drainase vertikal. Air tidak langsung terbuang ke saluran kota, sehingga air pada saluran kota bisa berkurang dan tidak lagi menimbulkan genangan. Bukan hanya menuntaskan genangan, dengan menabung air hujan, kita juga bisa memiliki cadangan air saat musim kemarau.
Dibutuhkan kerja sama dalam menjalankan gerakan menabung air hujan. Pemprov DKI Jakarta mengajak warga berkolaborasi untuk membuat drainase vertikal di lingkungan tempat tinggal. Mari bersama kita bangun drainase vertikal untuk mengurangi banjir di Jakarta.
(wib)
tulis komentar anda