Ubah Perilaku di Masa Pandemi, Bogor Libatkan 3.000 Orang Tanggulangi COVID-19
Senin, 09 November 2020 - 12:26 WIB
BOGOR - Sebanyak 3.000 orang dilibatkan dalam menanggulangi persebaran Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ) yang hingga saat ini jumlah kasusnya terus mengalami lonjakan. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebutkan 3.000 orang itu terdiri dari satuan tugas mulai dari RT/RW Siaga, Deteksi Aktif (Detektif) Covid, Tim Elang, dan Tim Merpati.
“Mereka disebar ke seluruh pelosok Kota Bogor selain untuk mengawasi dan menindak, juga diminta untuk menggencarkan tentang mengubah perilaku masyarakat selam masa pandemi. mulai dari tingkat lingkungan RT/RW, lurah, kecamatan hingga Kota Bogor. Mereka bertugas mulai dari antisipasi, pengawasan, hingga penindakan," kata Dedie, Senin (9/11/2020)
Dedie merinci, Siaga RT/RW ada sekitar 1.500 orang yang berada di pemukiman-pemukiman penduduk. Meraka akan mendata setiap ada kejadian atau mendata aktivitas warga. Menurut dia, detektif COVID-19, berada di tingkat kelurahan hingga kecamatan dan tugas mereka mendeteksi serta melakukan edukasi hingga reaksi cepat penanggulangan COVID-19. (Baca juga; Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Bogor Terus Menurun )
Sedangkan tim Elang dan Merpati gabungan dari berbagai unsur, mulai dari kepemudaan, IDI, Satpol PP, hingga TNI-POLRI. Sekupnya lebih besar, wilayah Kota Bogor. Tim Merpati melibatkan tenaga kesehatan, tokoh agama, relawan, dan Gugus Tugas Nasional. Tim Elang melibatkan organisasi HIPMI, Karang Taruna dan KNPI Kota Bogor.
"Itu untuk edukasi. Satu lagi adalah harus ketat pengawasan di lapangan. Jangan sampai warga merasa biasa- biasa saja. Karena itu perlu melibatkan semua pihak untuk turun setiap hari. Bukan saja pol pp, tidak hanya TNI dan bukan hanya polri, tetapi semua," terangnya. (Baca juga; Pelonggaran PSBB Transisi Berpotensi Timbulkan Lonjakan Kasus COVID-19 )
Selain itu, pihaknya juga melibatkan unsur pemuda seperti dari KNPI bersama pasukannya, karang taruna dan unsur pemuda lainnya. Dedie menjelaskan, dalam pelaksanaanya mereka nanti disupervisi oleh TNI dan Satpol PP. Setiap hari selama tujuh hari dalam satu minggu, tidak ada jeda atau libur. "Mereka berkeliling memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor operasi yustisi pencegahan penularan COVID-19 yang melibatkan TNI/Polri dilakukan secara stasioner di kawasan Dramaga, Senin (9/11/2020). Mulai dari pertigaan Babakan, Jalan Raya Duta Berlian serta 4 titik lainnya yakni rute Kantor Pos Dramaga, Komunitas Grab, Coffe Bakara Dramaga berakhir di Ojeg Pangkalan IPB.
"Kita sosialisasikan juga pendisiplinan protokol kesehatan secara humanis kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker," kata Kapolsek Dramaga Iptu Dian Purnomo. (Baca juga; 72% Pasien COVID-19 di Bekasi Kategori Usia Produktif )
Pihaknya berharap dengan adanya operasi Yustisi ini masyarakat lebih tertib dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Dalam hal ini melakukan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jaga," ujarnya.
“Mereka disebar ke seluruh pelosok Kota Bogor selain untuk mengawasi dan menindak, juga diminta untuk menggencarkan tentang mengubah perilaku masyarakat selam masa pandemi. mulai dari tingkat lingkungan RT/RW, lurah, kecamatan hingga Kota Bogor. Mereka bertugas mulai dari antisipasi, pengawasan, hingga penindakan," kata Dedie, Senin (9/11/2020)
Dedie merinci, Siaga RT/RW ada sekitar 1.500 orang yang berada di pemukiman-pemukiman penduduk. Meraka akan mendata setiap ada kejadian atau mendata aktivitas warga. Menurut dia, detektif COVID-19, berada di tingkat kelurahan hingga kecamatan dan tugas mereka mendeteksi serta melakukan edukasi hingga reaksi cepat penanggulangan COVID-19. (Baca juga; Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Bogor Terus Menurun )
Sedangkan tim Elang dan Merpati gabungan dari berbagai unsur, mulai dari kepemudaan, IDI, Satpol PP, hingga TNI-POLRI. Sekupnya lebih besar, wilayah Kota Bogor. Tim Merpati melibatkan tenaga kesehatan, tokoh agama, relawan, dan Gugus Tugas Nasional. Tim Elang melibatkan organisasi HIPMI, Karang Taruna dan KNPI Kota Bogor.
"Itu untuk edukasi. Satu lagi adalah harus ketat pengawasan di lapangan. Jangan sampai warga merasa biasa- biasa saja. Karena itu perlu melibatkan semua pihak untuk turun setiap hari. Bukan saja pol pp, tidak hanya TNI dan bukan hanya polri, tetapi semua," terangnya. (Baca juga; Pelonggaran PSBB Transisi Berpotensi Timbulkan Lonjakan Kasus COVID-19 )
Selain itu, pihaknya juga melibatkan unsur pemuda seperti dari KNPI bersama pasukannya, karang taruna dan unsur pemuda lainnya. Dedie menjelaskan, dalam pelaksanaanya mereka nanti disupervisi oleh TNI dan Satpol PP. Setiap hari selama tujuh hari dalam satu minggu, tidak ada jeda atau libur. "Mereka berkeliling memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor operasi yustisi pencegahan penularan COVID-19 yang melibatkan TNI/Polri dilakukan secara stasioner di kawasan Dramaga, Senin (9/11/2020). Mulai dari pertigaan Babakan, Jalan Raya Duta Berlian serta 4 titik lainnya yakni rute Kantor Pos Dramaga, Komunitas Grab, Coffe Bakara Dramaga berakhir di Ojeg Pangkalan IPB.
"Kita sosialisasikan juga pendisiplinan protokol kesehatan secara humanis kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker," kata Kapolsek Dramaga Iptu Dian Purnomo. (Baca juga; 72% Pasien COVID-19 di Bekasi Kategori Usia Produktif )
Pihaknya berharap dengan adanya operasi Yustisi ini masyarakat lebih tertib dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Dalam hal ini melakukan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jaga," ujarnya.
(wib)
tulis komentar anda