Melihat Pemandian Keramat Banyu Mudal di Depok yang Konon Bisa Menyembuhkan Penyakit

Rabu, 28 Oktober 2020 - 18:00 WIB
Banyu Mudal pemandian keramat di Sawangan, Kota Depok, yang konon bisa menyembuhkan penyakit gatal dan kudis.Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
DEPOK - Tak banyak yang tahu kalau di Kota Depok ada sebuah pemandian yang dianggap keramat oleh sebagian orang yang percaya. Namanya adalah Banyu Mudal yang terletak di Kampung Panggulan, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan.

Keberadaan pemandian keramat ini sudah ada sejak zaman Belanda. Bahkan sempat menjadi lokasi hits di era tahun 1970-an hingga 1990. Salah satu tokoh masyarakat Kampung Panggulan, Sanusi menceritakan, Banyu Mudal sudah ada sejak dia belum dilahirkan.

Informasi dari keluarga dan warga menyebutkan bahwa Banyu Mudal itu sudah ada “Ada yang bilang sejak zaman Belanda sudah ada Banyu Mudal,” kata Sanusi. Nama Banyu Mudal berasal dari kata dari Banyu yang berarti air dan Mudal berarti meletup.

Pada zaman dahulu, lokasi Banyu Mudal sekitar satu hektare dan terdapat ribuan Banyu Mudal. Saat kecil dulu, Sanusi mengaku sering bermain di lokasi itu. Warga sekitar juga ada yang bercocok tanam. Banyu Mudal mengeluarkan air dan berbau belerang dan minyak.

“Burung enggak mau terbang di atasnya. Karena kalau ada yang terbang langsung jatuh karena bau belerang. Angin dari dalam tanah yang membuat letupan saat itu sangat terasa,” ujarnya. Air disekitar Banyu Mudal kerap terpapar belerang dan minyak. (Baca: Konon Ini 4 Tempat Angker di Jakarta Timur)



Lokasi Banyu Mudal berada di persawahan yang diapit bangunan Masjid Jami Mambaul Irfan dan aliran kali. Sebagian warga menganggap air Banyu Mudal memiliki manfaat. Bahkan sekitar tahun 1980-an ada sejumlah orang Jepang pernah datang dan melakukan penelitian karena aroma belerang dan minyak yang dikeluarkan.

“Peneliti Jepang pernah memasang pipa ke dalam lokasi karena mau diteliti soal minyak bumi atau semacamnya. Pipa berukuran besar pernah ditancapkan ke dalam Banyu Mudal. Tapi hasilnya diperkirakan di dalam lokasi Banyu Mudal terdapat minyak bumi namun kurang mencukupi kebutuhan minyak bumi,” kenangnya.

Sanusi mengungkapkan, sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an lokasi Banyu Mudal dianggap wingit atau angker. Selain masih sedikit rumah penduduk, tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat tempat pemakaman umum masyarakat Kelurahan Pengasinan. “Bahkan dahulu orang takut lewat daerah Banyu Mudal dan sempat dijadikan tempat orang ngimpo atau cari nomor buntut untuk judi,” ceritanya.

Namun, sambung Sanusi lokasi tersebut kini sudah ramai dan banyak rumah penduduk yang tingga di lokasi tersebut. Selain itu, keberadaan Masjid Jami Mambaul Irfan dengan jumlah jamaah yang banyak membuat kesan angker di sekitar lokasi Banyu Mudal hilang dengan sendirinya. (Baca: Sumpah Pemuda, 92 Tahun Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More