Tutup Jalan Pemuda Pas Jam Pulang Kerja, Mahasiswa dan Polisi Perang Mulut
Kamis, 15 Oktober 2020 - 18:23 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun dan petugas kepolisian terlibat perang mulut karena melakukan penutupan ruas Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (15/10/2020).
Mahasiswa yang gabungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini dengan lantang mempertanyakan maksud polisi melarang menyampaikan aspirasi di tengah jalan.
Kanit Satlantas Polrestro Jakarta Timur, AKP Albon Hutabalian mengatakan, cara penyampaian aspirasi dengan menutup ruas jalan saat jam pulang kerja mengganggu ketertiban umum. (Baca juga; Tim Siber Polda Metro Jaya Telusuri Aktor Intelektual Kerusuhan Demo 1310 )
"Kalau mau menyampaikan pendapat tidak seperti ini caranya. Ini jam pulang kerja, masyarakat mau pulang, istirahat berkumpul kembali bersama keluarga di rumah," ujarnya.
Situasi memanas karena mahasiswa tidak menerima penjelasan Kanit Satlantas Polrestro Jakarta Timur tersebut. Seorang dari organisasi PMII itu pun membalas. "Ini hak kami untuk menyampaikan pendapat, kami dilindungi Undang-Undang," katanya.
Beruntung, cekcok mulut itu bisa teratasi, mahasiswa menyadari penutupan jalan yang dilakukan menyebabkan arus lalu tersedat karena kendaraan tidak bisa mintas dan menumpuk. (Baca juga; Khawatir Terpapar Covid-19 Jadi Alasan Buruh Kota Depok Enggan Demo ke Jakarta )
Akhirnya mahasiswa dengan sukarela kembali membuka ruas jalan yang sempat ditutup. Kemudian rombongan mahasiswa itu pun kembali berorasi sambil membubarkan diri menuju kampus Ibnu Chaldun.
Mahasiswa yang gabungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini dengan lantang mempertanyakan maksud polisi melarang menyampaikan aspirasi di tengah jalan.
Kanit Satlantas Polrestro Jakarta Timur, AKP Albon Hutabalian mengatakan, cara penyampaian aspirasi dengan menutup ruas jalan saat jam pulang kerja mengganggu ketertiban umum. (Baca juga; Tim Siber Polda Metro Jaya Telusuri Aktor Intelektual Kerusuhan Demo 1310 )
"Kalau mau menyampaikan pendapat tidak seperti ini caranya. Ini jam pulang kerja, masyarakat mau pulang, istirahat berkumpul kembali bersama keluarga di rumah," ujarnya.
Situasi memanas karena mahasiswa tidak menerima penjelasan Kanit Satlantas Polrestro Jakarta Timur tersebut. Seorang dari organisasi PMII itu pun membalas. "Ini hak kami untuk menyampaikan pendapat, kami dilindungi Undang-Undang," katanya.
Beruntung, cekcok mulut itu bisa teratasi, mahasiswa menyadari penutupan jalan yang dilakukan menyebabkan arus lalu tersedat karena kendaraan tidak bisa mintas dan menumpuk. (Baca juga; Khawatir Terpapar Covid-19 Jadi Alasan Buruh Kota Depok Enggan Demo ke Jakarta )
Akhirnya mahasiswa dengan sukarela kembali membuka ruas jalan yang sempat ditutup. Kemudian rombongan mahasiswa itu pun kembali berorasi sambil membubarkan diri menuju kampus Ibnu Chaldun.
(wib)
tulis komentar anda