3 Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Disiapkan Pemprov DKI Belum Terisi
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 13:40 WIB
JAKARTA - Tiga tempat isolasi pasien Covid-19 yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum terisi. Ketiga tempat tersebut yakni, Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Graha Wisata Ragunan dan Islamic Center.
Kendati belum terisi, namun kelengkapan seluruh fasilitas untuk menampung pasien Covid-19 sudah selesai dipersiapkan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, belum terisinya ketiga tempat isolasi mandiri tersebut dikarenakan masih tersedia tempat isolasi di Tower 4, Tower 5 dan Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat dan beberapa hotel yang juga disediakan sebagai tempat isolasi mandiri.
"Setahu saya belum ya, kan kita skala prioritas dulu, artinya supaya efisien. Jadi kalau ada pasien yang masuk juga kan berarti harus ada resorsis untuk petugasnya dan sebagainya," kata Dwi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (10/10/2020).
Menurut Dwi, dibukanya tiga tempat isolasi itu sebagai antisipasi lonjakan pasein yang harus menjalani isolasi mandiri. Oleh karena itu, jika terjadi lonjakan maka pasein yang harus menjalani isolasi mandiri hanya tinggal masuk dan mengisi tempat isolasi yang sudah disiapkan.
"Sudah disiapkan semua kebutuhan dan sudah dikunjungi. Semua sudah sesuai prosedur dan petugasnya sudah stand by (memenuhi syarat dan kesiapannya) tinggal pada saat butuh buka, butuh buka gitu," ujarnya. (Baca: RSD Wisma Atlet Rawat 1.595 Pasien OTG Covid-19)
Dwi menjelaskan, antisipasi ini bertujuan agar ketika pasien membutuhkan tempat isolasi mandiri tidak membutuhkan waktu yang lama. "Yang penting yang mau masuk jangan sampai kesulitan. Akses mudah. Dengan banyaknya tempat isolasi mandiri jadi masih nyaman dari sisi antrean untuk masuk dan petugas yang melayani bisa maksimal," tuturnya.
Dwi pun kembali menegaskan, fasilitas yang ada di tiga tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tersebut seluruhnya sudah siap digunakan. "Setahu saya sudah siap, yang penting itu kalau diaktivasi dimulainya kapan menunggu perkembangan kebutuhan. Tapi udah disiapkan dari sekarang. Jangan sampai waktu antreannya sudah susah, baru proses mencari tempat," tukasnya.
Adapun, jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta per Jumat 9 Oktober 2020 sebanyak 13.301 (orang yang masih dirawat / isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 84.364 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 69.203 dengan tingkat kesembuhan 82,0%, dan total 1.860 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,6%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,9%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Lihat Juga: Pesan Penting Anies Jelang Coblosan Pilkada 2024: Jaga Kampung Kita dari Serangan Politik Uang
Kendati belum terisi, namun kelengkapan seluruh fasilitas untuk menampung pasien Covid-19 sudah selesai dipersiapkan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, belum terisinya ketiga tempat isolasi mandiri tersebut dikarenakan masih tersedia tempat isolasi di Tower 4, Tower 5 dan Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat dan beberapa hotel yang juga disediakan sebagai tempat isolasi mandiri.
"Setahu saya belum ya, kan kita skala prioritas dulu, artinya supaya efisien. Jadi kalau ada pasien yang masuk juga kan berarti harus ada resorsis untuk petugasnya dan sebagainya," kata Dwi saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (10/10/2020).
Menurut Dwi, dibukanya tiga tempat isolasi itu sebagai antisipasi lonjakan pasein yang harus menjalani isolasi mandiri. Oleh karena itu, jika terjadi lonjakan maka pasein yang harus menjalani isolasi mandiri hanya tinggal masuk dan mengisi tempat isolasi yang sudah disiapkan.
"Sudah disiapkan semua kebutuhan dan sudah dikunjungi. Semua sudah sesuai prosedur dan petugasnya sudah stand by (memenuhi syarat dan kesiapannya) tinggal pada saat butuh buka, butuh buka gitu," ujarnya. (Baca: RSD Wisma Atlet Rawat 1.595 Pasien OTG Covid-19)
Dwi menjelaskan, antisipasi ini bertujuan agar ketika pasien membutuhkan tempat isolasi mandiri tidak membutuhkan waktu yang lama. "Yang penting yang mau masuk jangan sampai kesulitan. Akses mudah. Dengan banyaknya tempat isolasi mandiri jadi masih nyaman dari sisi antrean untuk masuk dan petugas yang melayani bisa maksimal," tuturnya.
Dwi pun kembali menegaskan, fasilitas yang ada di tiga tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tersebut seluruhnya sudah siap digunakan. "Setahu saya sudah siap, yang penting itu kalau diaktivasi dimulainya kapan menunggu perkembangan kebutuhan. Tapi udah disiapkan dari sekarang. Jangan sampai waktu antreannya sudah susah, baru proses mencari tempat," tukasnya.
Adapun, jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta per Jumat 9 Oktober 2020 sebanyak 13.301 (orang yang masih dirawat / isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 84.364 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 69.203 dengan tingkat kesembuhan 82,0%, dan total 1.860 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,6%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,9%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Lihat Juga: Pesan Penting Anies Jelang Coblosan Pilkada 2024: Jaga Kampung Kita dari Serangan Politik Uang
(hab)
tulis komentar anda