Deteksi Covid-19, Kota Bekasi Telah Periksa 46 Ribu Spesimen
Kamis, 24 September 2020 - 20:01 WIB
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyatakan telah memeriksa sebanyak 46.000 spesimen guna mendeteksi masyarakat yang terpapar Covid -19 . Pemeriksaan spesimen itu dilakukan pemerintah sejak Maret 2020 lalu.
Spesimen tersebut diperoleh berdasarkan pemeriksaan sampel masyarakat melalui tes swab yang digelar di beberapa lokasi di Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah telah menggunakan 46.000 kit atau sudah lebih dari 1,9% yang disarankan WHO minimal 1%. Apalagi, pemeriksaan spesimen sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu.”Sudah melebihi yang disarankan WHO lebih dari 1%,” kata Rahmat di Stadion Bekasi, Kamis (24/9/2020).
Menurut dia, spesimen tersebut berasal dari masyarakat dan pasien-pasien yang menjalani perawatan medis maupun isolasi mandiri. Apabila dirawat di rumah sakit umum dan swasta, tes usap dilakukan 2 hari sekali. Sedangkan apabila menjalani isolasi mandiri, tes usap dilakukan 3 hari sekali oleh puskesmas dengan cara menyambangi rumah warga.
Spesimen tersebut kemudian dikirim ke UPTD Labkesda Kota Bekasi untuk diperiksa menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR)."PCR kami ada 3 di Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Satu mesin kapasitasnya sekitar 96. Jadi total kapasitasnya bisa 270 spesimen per hari," ucapnya. Dalam sehari, pihaknya bisa menerima sebanyak 500 spesimen. (Baca: Terpapar Covid-19, 2 Balita Diisolasi di Stadion Patriot Bekasi)
Proses pemeriksaan spesimen yang membutuhkan waktu selama 3 hari menyebabkan belum semua sampel diuji. Guna mempercepat proses pemeriksaan, beberapa spesimen juga dikirim ke RSUD Kota Bekasi yang memiliki 3 mesin PCR berkapasitas lebih besar, yakni bisa menampung total sebanyak 900 spesimen.
Selain itu, pihaknya akan menambah 3 mesin PCR di tiga RS tipe D, yakni RSUD Bantargebang, RSUD Jatisampurna dan RSUD Pondok Gede."Apalagi nanti kalau kelas D itu sudah siap alatnya, mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai sehingga sampel yang belum diperiksa bisa segera dites," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menambahkan, tiga mesin PCR yang didatangkan masing-masing berkapasitas 64 sampel."Masing-masing Insya Allah, ada 3 model kapasitasnya ada yang 64, ada yang 34 per sekali putar sampel. Akan tetapi ini nanti kepastiannya akan kami laporkan
sedang berproses minggu ini,” ucapnya.
Spesimen tersebut diperoleh berdasarkan pemeriksaan sampel masyarakat melalui tes swab yang digelar di beberapa lokasi di Kota Bekasi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah telah menggunakan 46.000 kit atau sudah lebih dari 1,9% yang disarankan WHO minimal 1%. Apalagi, pemeriksaan spesimen sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu.”Sudah melebihi yang disarankan WHO lebih dari 1%,” kata Rahmat di Stadion Bekasi, Kamis (24/9/2020).
Menurut dia, spesimen tersebut berasal dari masyarakat dan pasien-pasien yang menjalani perawatan medis maupun isolasi mandiri. Apabila dirawat di rumah sakit umum dan swasta, tes usap dilakukan 2 hari sekali. Sedangkan apabila menjalani isolasi mandiri, tes usap dilakukan 3 hari sekali oleh puskesmas dengan cara menyambangi rumah warga.
Spesimen tersebut kemudian dikirim ke UPTD Labkesda Kota Bekasi untuk diperiksa menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR)."PCR kami ada 3 di Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Satu mesin kapasitasnya sekitar 96. Jadi total kapasitasnya bisa 270 spesimen per hari," ucapnya. Dalam sehari, pihaknya bisa menerima sebanyak 500 spesimen. (Baca: Terpapar Covid-19, 2 Balita Diisolasi di Stadion Patriot Bekasi)
Proses pemeriksaan spesimen yang membutuhkan waktu selama 3 hari menyebabkan belum semua sampel diuji. Guna mempercepat proses pemeriksaan, beberapa spesimen juga dikirim ke RSUD Kota Bekasi yang memiliki 3 mesin PCR berkapasitas lebih besar, yakni bisa menampung total sebanyak 900 spesimen.
Selain itu, pihaknya akan menambah 3 mesin PCR di tiga RS tipe D, yakni RSUD Bantargebang, RSUD Jatisampurna dan RSUD Pondok Gede."Apalagi nanti kalau kelas D itu sudah siap alatnya, mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai sehingga sampel yang belum diperiksa bisa segera dites," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menambahkan, tiga mesin PCR yang didatangkan masing-masing berkapasitas 64 sampel."Masing-masing Insya Allah, ada 3 model kapasitasnya ada yang 64, ada yang 34 per sekali putar sampel. Akan tetapi ini nanti kepastiannya akan kami laporkan
sedang berproses minggu ini,” ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda