380.000 TNI/Polri Bantu Awasi PSBB di Jakarta
Selasa, 15 September 2020 - 13:37 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi seluruh jajaran Polri yang telah bekerja sama dalam melakukan penegakan displin selama masa PSBB . Sebanyak 380.000 personel TNI /Polri dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan selama PSBB di Ibu Kota.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) saat menghadiri secara virtual Kuliah Kerja Dalam Negeri Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg Ke-29 Tahun Anggaran 2020, pada Selasa (15/9/2020). Dalam perannya sebagai narasumber kegiatan pendidikan Polri tersebut, Ariza menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Polri yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan penegakan displin selama masa PSBB.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada Polri karena untuk mencegah penyebaran Covid-19, Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat yang biasa hanya 14 hari sekarang berlangsung sampai dengan 54 hari. Yaitu sejak 10 April sampai dengan 3 Juni 2020. Ini merupakan operasi ketupat terlama dalam sejarah,” kata Ariza di Ruang Rapat Wakil Gubernur, Selasa (15/9/2020).
Ariza menambahkan, tak hanya saat masa PSBB, sejak diberlakukannya masa pelonggaran PSBB Transisi pada 4 Juni 2020 hingga 13 September 2020, Pemprov DKI Jakarta telah mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat untuk melibatkan personel TNI/Polri untuk juga terlibat dalam pengawasan, pemantauan, dan penindakan PSBB bersama Satpol PP.(Baca: Polda Metro Jaya Ingatkan Masyarakat Tak Bermasker Didenda Rp250 Ribu)
Tidak kurang dari 380.000 personil TNI/Polri, kata Ariza dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan. Itu sudah dimintakan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, Pemprov terus berkoordinasi tidak hanya dalam hal sumber daya manusia atau personil dalam pengawasan dan pemantauan di lapangan, tapi juga termasuk di Wisma Atlet di serahkan kepada TNI/Polri untuk membantu melaksanakan. Termasuk kegiatan penindakan ganjil-genap bekerjasama dengan Dishub DKI Jakarta.
Keterlibatan Polri bersama Satpol PP dan TNI ini, jelas Ariza, juga semakin ditingkatkan pasca-diterbitkannya Pergub Nomor 79 Tahun 2020 dan Pergub Nomor 88 Tahun 2020 tentang Perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 yang mulai berlaku sejak 14 September 2020, dalam rangka Pengetatan PSBB melalui Operasi Yustisia.“Dan sejak senin 14 September 2020 kita memberdayakan TNI/Polri lebih lagi ada peningkatan signifikan terkait penambahan jumlah personel dalam rangka membantu melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan penegakan disiplin di DKI Jakarta,” tegasnya.
Di sisi lain, Wagub Ariza berharap dengan diselenggarakannya Sespimti Polri ke-29 ini, para peserta Polri yang terpilih mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kemampuan manajerial peserta sebagai calon pimpinan dalam rangka meniti karir di jajaran Polri.“Para Sesprim Polri adalah kader potensial yang diharapkan menjadi bagian untuk meneruskan cita-cita besar bangsa Indonesia yang berkhidmat di jajaran kepolisian untuk memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat,” pungkasnya.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) saat menghadiri secara virtual Kuliah Kerja Dalam Negeri Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg Ke-29 Tahun Anggaran 2020, pada Selasa (15/9/2020). Dalam perannya sebagai narasumber kegiatan pendidikan Polri tersebut, Ariza menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Polri yang telah bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan penegakan displin selama masa PSBB.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada Polri karena untuk mencegah penyebaran Covid-19, Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat yang biasa hanya 14 hari sekarang berlangsung sampai dengan 54 hari. Yaitu sejak 10 April sampai dengan 3 Juni 2020. Ini merupakan operasi ketupat terlama dalam sejarah,” kata Ariza di Ruang Rapat Wakil Gubernur, Selasa (15/9/2020).
Ariza menambahkan, tak hanya saat masa PSBB, sejak diberlakukannya masa pelonggaran PSBB Transisi pada 4 Juni 2020 hingga 13 September 2020, Pemprov DKI Jakarta telah mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat untuk melibatkan personel TNI/Polri untuk juga terlibat dalam pengawasan, pemantauan, dan penindakan PSBB bersama Satpol PP.(Baca: Polda Metro Jaya Ingatkan Masyarakat Tak Bermasker Didenda Rp250 Ribu)
Tidak kurang dari 380.000 personil TNI/Polri, kata Ariza dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan. Itu sudah dimintakan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, Pemprov terus berkoordinasi tidak hanya dalam hal sumber daya manusia atau personil dalam pengawasan dan pemantauan di lapangan, tapi juga termasuk di Wisma Atlet di serahkan kepada TNI/Polri untuk membantu melaksanakan. Termasuk kegiatan penindakan ganjil-genap bekerjasama dengan Dishub DKI Jakarta.
Keterlibatan Polri bersama Satpol PP dan TNI ini, jelas Ariza, juga semakin ditingkatkan pasca-diterbitkannya Pergub Nomor 79 Tahun 2020 dan Pergub Nomor 88 Tahun 2020 tentang Perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 yang mulai berlaku sejak 14 September 2020, dalam rangka Pengetatan PSBB melalui Operasi Yustisia.“Dan sejak senin 14 September 2020 kita memberdayakan TNI/Polri lebih lagi ada peningkatan signifikan terkait penambahan jumlah personel dalam rangka membantu melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan penegakan disiplin di DKI Jakarta,” tegasnya.
Di sisi lain, Wagub Ariza berharap dengan diselenggarakannya Sespimti Polri ke-29 ini, para peserta Polri yang terpilih mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kemampuan manajerial peserta sebagai calon pimpinan dalam rangka meniti karir di jajaran Polri.“Para Sesprim Polri adalah kader potensial yang diharapkan menjadi bagian untuk meneruskan cita-cita besar bangsa Indonesia yang berkhidmat di jajaran kepolisian untuk memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat,” pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda