DKI Kembali PSBB, Ketua MPR: Sudah Pasti Dipertimbangkan Matang, Kita Harus Patuh
Jum'at, 11 September 2020 - 03:10 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/9/2020). Langkah ini dilakukan menyusul semakin tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Berdasarkan data pemerintah pada Kamis (10/9/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 3.861 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 dalam sehari. Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 207.203 orang. (Baca juga: Update Covid-19 di Jakarta: 1.002 Orang Dinyatakan Positif)
Terkait pelaksanaan PSBB Jilid II ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, kebijakan tersebut pasti sudah dipertimbangkan secara matang oleh Pemprov DKI Jakarta. ”Menurut saya, apa yang dilakukan Anies Baswedan selaku gubernur, kepala daerah, itu pasti sudah dipikirkan dengan masak. Kita percayakan kepada beliau untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini. Sebagai warga, kita harus patuh terhadap kebijakan yang diambil,” ujar Bamsoet kepada wartawan saat peluncuran buku dengan judul ‘Solusi Jalan Tengah’ dan ‘Jurus Empat Pilar’, serta perayaan Ultah ke-54 di Courtyard Main Hall, The Kuningan Suites Hotel, Kuningan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Bamsoet berharap kebijakan pemerintah pusat dan daerah sejalan, karena yang dibutuhkan hari ini adalah kesamaan sikap dalam pandangan dalam menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19 dan dampaknya. (Baca juga: PSBB Jakarta Jilid Dua Dekatkan Indonesia Pada Resesi)
Di sisi lain, Bamsoet juga mendorong agar produksi vaksin yang saat ini sedang dalam proses oleh PT Biofarma segera terwujud. Dengan begitu, kasus Covid-19 bisa segera ditekan. Karena itu, kata Bamsoet, jajaran Pimpinan MPR dalam waktu dekat, berencana berkunjung ke PT Biofarma untuk mendorong agar pendistribusian vaksin Covid-19 bisa segera dilakukan.
”Kami sepakat pimpinan MPR, kita sudah kontak Biofarma, kita ingin diskusi, kita ingin mendorong pendistribusian daripada vaksin Covid-19. Kita ingin memastikan hambatan apa yang mereka hadapi, kendala apa agar target kita akhir tahun ini, bahkan bisa lebih cepat, kita bisa melakukan vaksinasi bagi masyarakat kita,” tuturnya. (Baca juga: Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona)
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta resmi menarik rem darurat PSBB transisi dan mengembalikan PSBB seperti pada masa sebelum transisi. Kondisi Pandemi Covid-19 di Jakarta saat ini dalam keadaan darurat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, peningkatan kapasitas rumah sakit terus dilakukan seiring dengan penambahan jumlah tenaga medis dan keseluruhan pendukungnya. Namun, apabila tidak dibarengi dengan pengawasan ketat, tempat tidur akan penuh di minggu kedua Oktober mendatang dan masalah baru akan datang.
”Melihat angka kematian, keterpakain ruang isolasi dan rumah sakit khusus penanganan Covid-19, Corona di Jakarta dalam kondisi darurat. Kita terpaksa menarik rem darurat dan kembali ke PSBB seperti pada masa awal Pandemi,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Lihat Juga: Ketua Umum Parpol Diminta Patuhi Pesan Prabowo Agar Menterinya di Kabinet Tak Main Proyek APBN
Berdasarkan data pemerintah pada Kamis (10/9/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 3.861 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi terkait jumlah penambahan kasus Covid-19 dalam sehari. Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 207.203 orang. (Baca juga: Update Covid-19 di Jakarta: 1.002 Orang Dinyatakan Positif)
Terkait pelaksanaan PSBB Jilid II ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, kebijakan tersebut pasti sudah dipertimbangkan secara matang oleh Pemprov DKI Jakarta. ”Menurut saya, apa yang dilakukan Anies Baswedan selaku gubernur, kepala daerah, itu pasti sudah dipikirkan dengan masak. Kita percayakan kepada beliau untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini. Sebagai warga, kita harus patuh terhadap kebijakan yang diambil,” ujar Bamsoet kepada wartawan saat peluncuran buku dengan judul ‘Solusi Jalan Tengah’ dan ‘Jurus Empat Pilar’, serta perayaan Ultah ke-54 di Courtyard Main Hall, The Kuningan Suites Hotel, Kuningan, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Bamsoet berharap kebijakan pemerintah pusat dan daerah sejalan, karena yang dibutuhkan hari ini adalah kesamaan sikap dalam pandangan dalam menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19 dan dampaknya. (Baca juga: PSBB Jakarta Jilid Dua Dekatkan Indonesia Pada Resesi)
Di sisi lain, Bamsoet juga mendorong agar produksi vaksin yang saat ini sedang dalam proses oleh PT Biofarma segera terwujud. Dengan begitu, kasus Covid-19 bisa segera ditekan. Karena itu, kata Bamsoet, jajaran Pimpinan MPR dalam waktu dekat, berencana berkunjung ke PT Biofarma untuk mendorong agar pendistribusian vaksin Covid-19 bisa segera dilakukan.
”Kami sepakat pimpinan MPR, kita sudah kontak Biofarma, kita ingin diskusi, kita ingin mendorong pendistribusian daripada vaksin Covid-19. Kita ingin memastikan hambatan apa yang mereka hadapi, kendala apa agar target kita akhir tahun ini, bahkan bisa lebih cepat, kita bisa melakukan vaksinasi bagi masyarakat kita,” tuturnya. (Baca juga: Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona)
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta resmi menarik rem darurat PSBB transisi dan mengembalikan PSBB seperti pada masa sebelum transisi. Kondisi Pandemi Covid-19 di Jakarta saat ini dalam keadaan darurat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, peningkatan kapasitas rumah sakit terus dilakukan seiring dengan penambahan jumlah tenaga medis dan keseluruhan pendukungnya. Namun, apabila tidak dibarengi dengan pengawasan ketat, tempat tidur akan penuh di minggu kedua Oktober mendatang dan masalah baru akan datang.
”Melihat angka kematian, keterpakain ruang isolasi dan rumah sakit khusus penanganan Covid-19, Corona di Jakarta dalam kondisi darurat. Kita terpaksa menarik rem darurat dan kembali ke PSBB seperti pada masa awal Pandemi,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Lihat Juga: Ketua Umum Parpol Diminta Patuhi Pesan Prabowo Agar Menterinya di Kabinet Tak Main Proyek APBN
(thm)
tulis komentar anda