Jakarta PSBB Total, Bima Arya: Pemda Bodebek Harus Rapat Koordinasi
Kamis, 10 September 2020 - 14:56 WIB
BOGOR - Pemkot Bogor siap berkordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), terkait pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di DKI Jakarta. Apalagi, Kota Bogor pun belum aman dari pandemi covid-19.
"Terkait kebijakan PSBB total yang akan diberlakukan Pemprov DKI Jakarta, maka Pemprov Jawa Barat dan DKI Jakarta serta Pemda di kawasan Bodebek akan menggelar rapat koordinasi untuk menyelaraskan langkah dan kebijakan yang akan diambil," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memimpin operasi gabungan penggunaan masker di perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor, Kamis (10/9/2020).
"Intinya kondisi yang ada masih belum aman walaupun sudah tidak merah namun tren peningkatan kasus masih tinggi. Ini karena disiplin warga yang masih harus terus diingatkan," lanjut Bima Arya. (Baca: Siang Ini, Anies Undang Kepala Daerah Bodetabek untuk Lakukan PSBB Total)
Oleh karena itu pihaknya pun gencar melakukan operasi penggunaan masker. Dalam operasi yang dipusatkan di Simpang Ciawi, Bogor hari ini melibatkan personel TNI/Polri, Satpol PP dan Dishub dari Pemkot dan Pemkab Bogor, hasilnya puluhan masyarakat yang abai terhadap Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) Kota Bogor.
Menurut Bima Arya, pelaksanaan operasi tersebut sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Pemkot dan Pemkab Bogor dalam menangani penyebaran dan penularan Covid-19 dengan memberikan penguatan di titik-titik perbatasan. Operasi serupa juga akan dilaksanakan di titik-titik perbatasan lainnya.
Kondisi saat ini, kasus Covid-19 di kedua wilayah semakin meningkat, di sisi lain kesadaran dan disiplin warga makin menurun. Banyak warga terlihat tidak menggunakan masker, berkerumun dan lain-lain. "Jadi, titik-titik seperti ini banyak irisannya. Sebetulnya saat sidak tadi, secara keseluruhan bawa masker, hanya sebagian ada yang memakai dan sebagian lagi tidak dipakai," ujarnya.
"Untuk itu ikhtiar kita adalah selalu mengingatkan menggunakan masker, khususnya ketika beraktivitas di luar rumah, sesuai kewenangan yang kita miliki. Karena nyawa kita, ya masker kita," ucapnya. Edukasi secara persuasif lebih dikedepankan dalam pelaksanaan operasi gabungan tersebut. Namun, bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker, akan dilakukan tindak tegas berupa penerapan sanksi.
Baik sanksi denda ataupun sanksi sosial sesuai dengan regulasi yang ada. Dalam operasi tersebut juga dilakukan sidang tindak pidana ringan (tipiring) di tempat. Dalam operasi gabungan tersebut tampak hadir Direktur Satpol PP Kemendagri Bernhard E. Rondonuwu dan Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat M. Ade. Kehadiran keduanya, selain sebagai bentuk dukungan juga sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah untuk terus mengingatkan protokol kesehatan bersama Forkopimda.
"Negara hadir bersama para pemerintah daerah untuk terus berupaya menangani Covid-19. Satu hal yang selalu diingatkan Bapak Mendagri adalah untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan," kata Bernhard.
"Terkait kebijakan PSBB total yang akan diberlakukan Pemprov DKI Jakarta, maka Pemprov Jawa Barat dan DKI Jakarta serta Pemda di kawasan Bodebek akan menggelar rapat koordinasi untuk menyelaraskan langkah dan kebijakan yang akan diambil," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memimpin operasi gabungan penggunaan masker di perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor, Kamis (10/9/2020).
"Intinya kondisi yang ada masih belum aman walaupun sudah tidak merah namun tren peningkatan kasus masih tinggi. Ini karena disiplin warga yang masih harus terus diingatkan," lanjut Bima Arya. (Baca: Siang Ini, Anies Undang Kepala Daerah Bodetabek untuk Lakukan PSBB Total)
Oleh karena itu pihaknya pun gencar melakukan operasi penggunaan masker. Dalam operasi yang dipusatkan di Simpang Ciawi, Bogor hari ini melibatkan personel TNI/Polri, Satpol PP dan Dishub dari Pemkot dan Pemkab Bogor, hasilnya puluhan masyarakat yang abai terhadap Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) Kota Bogor.
Menurut Bima Arya, pelaksanaan operasi tersebut sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Pemkot dan Pemkab Bogor dalam menangani penyebaran dan penularan Covid-19 dengan memberikan penguatan di titik-titik perbatasan. Operasi serupa juga akan dilaksanakan di titik-titik perbatasan lainnya.
Kondisi saat ini, kasus Covid-19 di kedua wilayah semakin meningkat, di sisi lain kesadaran dan disiplin warga makin menurun. Banyak warga terlihat tidak menggunakan masker, berkerumun dan lain-lain. "Jadi, titik-titik seperti ini banyak irisannya. Sebetulnya saat sidak tadi, secara keseluruhan bawa masker, hanya sebagian ada yang memakai dan sebagian lagi tidak dipakai," ujarnya.
"Untuk itu ikhtiar kita adalah selalu mengingatkan menggunakan masker, khususnya ketika beraktivitas di luar rumah, sesuai kewenangan yang kita miliki. Karena nyawa kita, ya masker kita," ucapnya. Edukasi secara persuasif lebih dikedepankan dalam pelaksanaan operasi gabungan tersebut. Namun, bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker, akan dilakukan tindak tegas berupa penerapan sanksi.
Baik sanksi denda ataupun sanksi sosial sesuai dengan regulasi yang ada. Dalam operasi tersebut juga dilakukan sidang tindak pidana ringan (tipiring) di tempat. Dalam operasi gabungan tersebut tampak hadir Direktur Satpol PP Kemendagri Bernhard E. Rondonuwu dan Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Barat M. Ade. Kehadiran keduanya, selain sebagai bentuk dukungan juga sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah untuk terus mengingatkan protokol kesehatan bersama Forkopimda.
"Negara hadir bersama para pemerintah daerah untuk terus berupaya menangani Covid-19. Satu hal yang selalu diingatkan Bapak Mendagri adalah untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan," kata Bernhard.
(hab)
tulis komentar anda